GKJ AMBARAWA

Entah sudah berapa kali jatuh dari motor. lebih dari 3 kali. mata yg rabun tanpa kacamata, air hujan yg deras, lubang di jalan seolah bekerjasama untuk menjatuhkan. malam kemarin selepas melayani natal pemuda salatiga terminal bawen menjorokkan tubuh. untung ada yg menolong mengangkat motor yg menindih tubuh. kini tubuh yg masih njarem2 harus tetap beraktifitas. kalo istri mengomel menyayangkan mio yg berkali2 saya ajak jatuh bareng, aku cuma bisa tersenyum sambil tetap menahan rasa sakit. hidup terasa ada pembatas. tidak bisa pergi malam apalagi saat hujan. semakin tersadari ternyata hidup ini ringkih karena mendiami tubuh yg ringkih. mata rabun.

Tinggal dalam hitungan hari. terasa cepat sekali. panitia memang sudah jauh2 bulan dibentuk. namun tetap saja seolah-olah waktu berjalan begitu cepat. memang sudah dilakukan rapat terakhir akan tetapi tetap dirasakan pentingnya perbaikan dari rencana yg sudah dibuat. mungkin sebentar lagi sudah masuk hitungan jam. tinggal satu yg tersisa: siap nggak siap harus berjalan dan dikerjakan. buku panduan sudah dibuat tinggal nunggu jadi untuk distribusi. sementara itu materi dari bapelklas dan bawasklas belum juga diterima oleh panitia. semoga senin sudah diterima. sebab jika tidak akan memperlambat distribusi. dan itu nilai - buat panitia.