Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 22, 2017

KWJ GKJ AMBARAWA ACARA PERAYAAN NATAL SUMBER AMBARAWA 22 DESEMBER 2015

KWJ GKJ AMBARAWA ACARA PERAYAAN NATAL SUMBER AMBARAWA 22 DESEMBER 2015 Kejadian 9:16 “HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH” 1.      Pembukaan a.    Menyanyi Bersama: MULIAKANLAH Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi! Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya. Muliakanlah Tuhan Allah! Muliakanlah Tuhan Allah! Damai sejaht’ra turun ke bumi; damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang, bagi orang pengasihan-Nya, bagi orang pengasihanNya, pengasihan-Nya. Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi! Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya, Amin, amin, amin. b.    Doa Pembukaan: Ibu Suyanti 2.      Narasi Natal:     Kejadian: 9: 16 Ony Lestari : Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi. Yohana : When the bo

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 25/27 April 2017

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa , 2 5/27 April 2017 Bersukacita Mengimani Kebangkitan Kristus Tujuan Perayaan Iman Jemaat menemukan sukacita dalam hidupnya karena percaya kepada kebangkitan Kristus Daftar Bacaan Alkitab            Bacaan I            : Kisah Para Rasul 2 :14a, 22-32         Mazmur             : Mazmur 16    Bacaan II           : 1 Petrus 1:3-9            Bacaan III : Yohanes 20 :29-31 Dasar Pemikiran Iman menjadi hal penting dalam kehidupan umat percaya. Dalam menghadapi tantangan yang berat iman menjadi jawaban yang menguatkan. Kelemahaman orang percaya dalam berjuang seringkali ketika merasa sendiri atau ditinggalkan. Melalui Iman umat percaya senantiasa diyakinkan bahwa Allah ada bersama dengan mereka dan memperlengkapi mereka dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Keterangan Tiap Bacaan Kisah Para Rasul 2:14a, 22-32 Orang Israel yang berada dalam tekanan dan penindasan bangsa lain memiliki pengharapan akan bang

TATA IBADAH Bidston Syukur Kel Bapak Djefri Edwin Porayow Atas Baptis; Nela Agata Porayow dan Sonya Aster Porayow Ambarawa, 9 April 2017

Gambar
TATA IBADAH Bidston Syukur Kel Bapak Djefri Edwin Porayow Ata s Baptis; Nela Agata Porayow dan Sonya Aster Porayow Ambarawa , 9 April 201 7 Persiapan Panggilan Beribadah ( berdiri ) P:  Allah sumber segala kehidupan mengajak kita berhimpun untuk memuji dan menyembah-Nya dengan sikap kerendahan hati. U:   Inilah kami, Tuhan. Terimalah kami. P:  “Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku”  (Amsal 4:5) U:   ”Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian” (Amsal 3:13) P:  Kami bersyukur atas kebaikan kasih setia-Mu, ya Tuhan. Pada saat ini, kami datang ke hadapan-Mu Tuhan untuk menyatakan bakti kami kepada-Mu. Nyanyian Umat KJ.3 KAMI PUJI DENGAN RIANG 1.Kami puji dengan riang, Dikau Allah yang besar; Bagai bunga t’rima siang, Hati kami pun mekar Kabut dosa dan derita, Kebimbangan t’lah lenyap. Sumber suka yang abadi, B’ri sinar-Mu menyerap. Votum P:  Per

Fokus 2017 Pembentukan Iman berjenjang dan berkelanjutan

Fokus 2017 Pembentukan Iman berjenjang dan berkelanjutan Situasi kita. Ada anggapan bahwa iman kepercayaan dengan sendirinya akan menyatakan diri secara kentara dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal kenyataannya hal itu tidak bisa terjadi secara otomatis. Kenyataannya hal tersebut seringkali hanyalah menjadi sebuah ilusi dan sebuah pengandaian belaka.  Karena dalam praktek seringkali kita dapati orang dengan mudahnya mengingkari iman kepercayaannya ketika berhadapan dengan sebuah masalah.  Dalam banyak kenyataan iman tidaklah bersinar sebagaimana yang diharapkan. Bahkan yang lebih ekstrem ketika iman berhadapan dengan dunia modern terang iman dirasa sudah tidak berguna lagi. Rasionalitas dengan bangganya menggantikan posisi iman dalam menyelidiki masa depan. Iman bahkan dianggap sebagai jalan penghalang untuk menuju pada pembebasan manusia menjadi lebih bermartabat. Situasi dan cara pandang di atas sudah mulai merasuk dalam kehidupan sebagian keluarga. Mereka tidak melihat