Tata Ibadah Rabo Abu 10 Pebruari 2016 GKJ Ambarawa
Tata Ibadah Rabo Abu
10 Pebruari 2016
GKJ Ambarawa
BERBALIK KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATI
Persiapan
·
Lonceng Pertama, Umat
Bersaat Teduh
Pribadi, Pelayan Ibadah Berdoa
·
Lonceng Terdengar 3 kali
§ umat hening sejenak, seusai itu
pemusik memainkan instrumen KJ 353.
PL :
Abu mengingatkan kita pada debu
tanah. Manusia diciptakan oleh Tuhan dari tanah. Pada
hakikatnya tanah menjadi pijakan kehidupan. Di atas tanah semua habitat dan
kehidupan bertumpu. Bila kita dicipta oleh Tuhan dari tanah, apakah kita juga bersedia menjadi tumpuan kehidupan
bagi semua ciptaan Allah?
§ umat berdiri dan menyanyikan KJ 353:1-2,
sementara itu pelayan ibadah memasuki ruang
ibadah.
SUNGGUH LEMBUT TUHAN
YESUS MEMANGGIL
do = as 6 ketuk (2 x 3)
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,
memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu,
menunggu aku dan kau.
Refrein
“Hai mari datanglah,
kau yang lelah, mari datanglah!”
Sungguh lembut Tuhan Yesus
memanggil,
“Kau yang sesat, marilah!”
Janganlah ragu, Tuhanmu mengajak,
mengajak aku dan kau.
Jangan enggan menerima kasih-Nya
terhadap aku dan kau.
VOTUM DAN SALAM
PF : Kebaktian Rabu Abu ini kita kuduskan dengan pengakuan bahwa pertolongan kita adalah dalam Nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi.
U : (menyanyikan) Amin, amin, amin!
PF :
Kasih karunia dan damai sejahtera
dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus serta persekutuan dengan
kuasa Roh Kudus menyertai saudara!
U : Dan
beserta saudara juga!
§ umat duduk.
Kata
Pembuka
Penutur Membacakan:
SEBUTIR DEBU
Oleh Kahlil Gibran
Adalah sebutir debu…
Meringkuk kedinginan…
Oleh Kahlil Gibran
Adalah sebutir debu…
Meringkuk kedinginan…
Mengitari bumi tanpa rona
Selimut kecilnya tersapu angkasa
Rajut penghangatnya tercerai tanpa janji
Rindu…
Masih mendekam dalam setiap detak jantung nafasnya
Walau hanya sekedar sapa…
Selimut kecilnya tersapu angkasa
Rajut penghangatnya tercerai tanpa janji
Rindu…
Masih mendekam dalam setiap detak jantung nafasnya
Walau hanya sekedar sapa…
hanya sebatas tanya
Di setiap penat letih dan keterpurukannya
Dia berlari di tengah gurun gulita
Mengais-ais oase kehangatan
Bintang di tirai angkasa,
Di setiap penat letih dan keterpurukannya
Dia berlari di tengah gurun gulita
Mengais-ais oase kehangatan
Bintang di tirai angkasa,
tak cukup untuk menghangatkannya
Mencari bulan, namun raib
Mentari, ia pun terlelap.
Biarkan....
Biarkan saja dia sendiri
Menikmati renungan gulita
Biarkan sang raja malam mengurungnya
Memenjarakannya dalam gelap
Menghangatkan diri sendiri di perapian bagaskara.
Mencari bulan, namun raib
Mentari, ia pun terlelap.
Biarkan....
Biarkan saja dia sendiri
Menikmati renungan gulita
Biarkan sang raja malam mengurungnya
Memenjarakannya dalam gelap
Menghangatkan diri sendiri di perapian bagaskara.
PL : Sekalipun kita debu yang tidak berarti,
Tuhan tetap memanggil kita untuk hidup dalam kasih setia-Nya yang tidak
berkesudahan.
§ umat menyanyikan
KJ 353:3-4.
SUNGGUH LEMBUT TUHAN
YESUS MEMANGGIL
Waktu serta kesempatan
berlalu
yang dib’ri aku dan
kau;
nanti gelap kematian
membayang
mengancam aku dan kau.
Refrein
“Hai mari
datanglah,
kau yang
lelah, mari datanglah!”
Sungguh
lembut Tuhan Yesus memanggil,
“Kau yang
sesat, marilah!”
Yesus berjanji memb’rikan kasih-Nya
kepada aku dan kau.
Ia mengampuni orang berdosa
seperti aku dan kau.
Pengakuan
Dosa
PL : Tuhan, kami dicipta dari tanah supaya kami
menjadi pijakan kehidupan bagi semua ciptaan-Mu yang lain. Kami sadar bahwa
kehidupan yang kami jalani dipenuhi dengan berbagai dinamika sehingga kami
melupakan sesama kami. Ampunilah kami ya Tuhan.
U : Tuhan
kasihanilah kami.
PL : Mulai hari ini kami memasuki masa raya Paska. Melalui Rabu abu
kami diingatkan bahwa sebagai ciptaan yang berasal dari tanah, kami harus melembutkan hati supaya hidup kami
menumbuhkan hidup banyak orang. Tuhan
ampunilah kami yang belum bisa melembutkan hati ini.
U : Tuhan
kasihanilah kami.
PL : Melalui puasa dan pantang di masa Paska, bersekutu dalam doa, dan tindakan
kasih selama masa Paska kami diundang untuk menghayati iman percaya kepada-Mu.
Tuhan tolonglah kami supaya semua mampu
menjalani disiplin rohani selama masa Paska. Bukan menjadikannya sebagai sarana menonjolkan diri dan selfie rohani. Tolonglah kami agar
melakukan puasa, pantang, doa dan amal kasih agar iman bertumbuh dan kami turut serta dengan Engkau dalam mewujudkan
hadirnya tanda-tanda kerajaan Surga.
U :
Tuhan
kasihanikah kami.
PL+U: Dalam nama Tuhan Yesus kami
berdoa. Amin.
§ umat menyanyikan
KJ 24:1-4.
DARI LEMBAH
SENGSARAKU
1. Dari lembah sengsaraku
Ku berseru, ya
Tuhanku!
Dengarlah suara
hamba-Mu,
Doaku pun
Kabulkan!
Jikalau
kesalahanku
Terus teringat
oleh-Mu,
Tak dapat ku
bertahan.
2. Namun, ya Tuhan, pada-Mu
Terdapat
pengampunan;
Kesalahanku Kau
tebus,
Kasih-Mu Kau
tunjukkan.
Tiada insan yang
benar,
Tetapi rahmat-Mu
besar :
Terpujilah
nama-Mu!
3. Ku menantikan-Mu teguh,
Rahmat-Mu
kudambakan;
Tak kuandalkan
jasaku,
Firman-Mu ku
harapkan.
Lebih dari
pengawal pun
Menunggu fajar
bertekun,
Kutunggu Dikau,
Tuhan!
4. Hai Israel, berharaplah
Kepada Tuhan saja!
Maha pengasih
dialah,
Penolong Kaum
percaya.
Umat-Nya dibebaskan-Nya
Dari segala
dosanya;
Di b’ri-Nya hidup
baru!
§ umat berdiri.
Berita Anugerah
PF : Anugerah Tuhan dinyatakan bagi umat-Nya
sebagaimana yang ditulis dalam Yesaya 58:11-12, “TUHAN akan
menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang
kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang
diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah
mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah
berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar
yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan
“yang memperbaiki tembok yang tembus,” “yang
membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.”” Demikianlah berita
anugerah dari Tuhan
U : Syukur kepada Allah
§ umat menyanyikan
KJ 395:1-2.
BETAPA INDAH
HARINYA
do = g 3 ketuk
Betapa indah
harinya saat kupilih Penebus.
Alangkah
sukacitanya, ‘ku memb’ritakannya terus.
Refrein:
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.
‘Ku diajari
Penebus berjaga dan berdoa t’rus.
Indahlah
harinya Yesus membasuh dosaku.
Betapa indah janji-Nya yang
t’lah mengikat hatiku;
kub’ri kasihku pada-Nya serta
menyanyi bersyukur!
§ umat duduk
Pelayanan Firman
·
Doa Epiklese (oleh PF)
·
Pembacaan Alkitab
Bacaan Pertama
Lektor : (membacakan Yoel
2:1-2, 12-17)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR
KEPADA ALLAH!
Mazmur
Tanggapan
Lektor : (membacakan
atau menyanyikan
Mazmur 51:1-17 secara bergantian dengan umat).
Bacaan Kedua
Lektor : (membacakan II
Korintus 5:20b – 6:10)
Demikianlah Sabda Tuhan!
U : SYUKUR
KEPADA ALLAH!
Pembacaan
Injil
PF : Pembacaan Injil diambil dari Matius 6:1-6, 16-21
Demikianlah
Injil Yesus Kristus. Yang berbahagia
ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya. Hosiana!
U : (menyanyikan) Hosiana,
hosiana, hosiana.
·
Khotbah
·
Saat Teduh
Pengolesan Abu
(Secara teknis tata cara pengolesan disesuaikan dengan
situasi jemaat masing-masing)
a.
Doa:
Kami bersyukur di hadapan-Mu yang Mahakudus.
Di dalam kasih setia-Mu, kami tergerak untuk bertobat secara sungguh-sungguh.
Maka pada saat ini hati kami terbuka. Ada kesediaan bagi kami membuka pintu
hati pertobatan dengan menerima abu. Kiranya dengan abu yang kami terima ini,
memampukan kami untuk menyadari bahwa sesungguhnya manusia itu abu dan akan
kembali menjadi abu. Kami berdoa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat
kami. Amin.
b.
Pengolesan Abu:
Saudara-saudari yang dikasih Tuhan Yesus,
Kita yang bersekutu di sini akan melakukan pengolesan abu yang melambangkan
kesungguhan kita bertobat. Di dalam kasih karunia Tuhan Allah Bapa yang
mengasihi kita, mari kita dengan tidak
ragu-ragu menyatakan pertobatan, yaitu berbalik
arah, dari yang salah menuju yang benar. Dari yang berpusat pada
diri sendiri menjadi berpusat pada Sang Kristus sumber kasih anugerah.
Dalam Alkitab abu menjadi simbol
kelemahan atau kematian (Kej. 18:27). Abu juga sebagai simbol kesedihan yang
mendalam (Ayub 2:8), sebagai simbol tanda kesedihan dan pertobatan (Ester 4:1),
sebagai simbol penyesalan (Mazmur 102:10).
Ingatlah saudara, kita ini hanya abu, dan nanti kita akan
kembali menjadi abu (Kejadian 3:19b). Bertobatlah dan percayalah kepada Injil
(Markus 1:15b).
§ umat maju
satu per atau melakukan pengolesan abu.
§ pengolesan
abu dilakukan dengan mengucap di dalam hati: “Bertobatlah hai jiwaku dan
percayalah kepada Injil”
Doa Syukur dan Syafaat
(Oleh Diaken)
§ umat berdiri
Pengakuan Iman
M : Bersama dengan umat Tuhan di segala abad
dan tempat, marilah kita memperbarui iman percaya kita dengan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli.
§ umat duduk
Persembahan
M : Dengan
penuh syukur kita menaikkan persembahan bagi Tuhan. Ucapan syukur itu sesuai
dengan yang tertulis dalam Roma 12:1 “Karena
itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah”. Marilah kita bawa persembahan ke hadapan-Nya.
§ umat menghaturkan persembahan sambil
menyanyikan KJ 393:1-3
Tuhan
Betapa Banyaknya
do = g 6 ketuk (2 x 3)
Tuhan, betapa banyaknya berkat yang Kauberi,
teristimewa rahmat-Mu dan hidup abadi.
Refrein
T’rima kasih, ya Tuhanku atas keselamatanku!
Padaku telah Kauberi hidup bahagia abadi.
Sanak saudara dan teman
Kaub’ri kepadaku;
berkat terindah ialah:
‘ku jadi anak-Mu.
Setiap hari rahmat-Mu
tiada putusnya:
hendak kupuji nama-Mu
tetap selamanya.
§ umat berdiri
M : (menaikkan doa persembahan)
Pengutusan
§ umat menyanyikan KJ 438:1-2
Apapun juga menimpamu
1. Apapun
juga menimpamu,
Tuhan menjagamu.
Naungan kasih-Nya pelindungmu,
Tuhan menjagamu.
Chorus
Tuhan menjagamu
Waktu tenang atau tegang,
Ia menjagamu, Tuhan menjagamu.
2. Bila
menanggung beban berat,
Tuhan menjagamu.
Masa depanmu kelam pekat?
Tuhan menjagamu.
PF : Arahkanlah
hatimu kepada Tuhan,
U : Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF : Jadilah
saksi Kristus
U : Syukur kepada Allah
PF : Terpujilah
Tuhan
U : Kini dan Selamanya
BERKAT
PF : Kiranya
Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil Saudara dalam Kristus
Yesus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan iman Saudara, sekarang sampai
selama-lamanya. Amin (1 Petrus 5:10).
U : (menyanyikan)
HOSIANA [5x], AMIN [3x]