Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 9, 2011

Iman Kristen dan Sekularisme

Iman Kristen dan Sekularisme (Mencoba Mewujudnyatakan   Hukum Kasih sebagai pijakan menghadapi Kehidupan) “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu…” Sketsa Membaca bunyi nats Alkitab di atas membuat kita akan memiliki banyak sikap. Biasa,cuek alias takpeduli,asal saja,mencoba menggali makna yang lebih dalam..Kita mesti jujur menerima kenyataan ini,bahwa setiap kita sudah sering bahkan terlalu sering malahan mempercakapkan nats di atas. Minimal sebagai orang GKJ,minimal seminggu sekali kita mendengarkannya. Namun demikian sering kali kita hanya sekedar membaca,mendengar,menerima saja. Jarang sekali di atara kita mencoba untuk menggali makna terdalam dari pesan   Alkitab di atas. Akibatnya, nats Alkitab di atas meskipun selalu terbaca dalam tiap ibadah gereja kita pemaknaannya dangkal. Kedangkalan memaknai itu akhirnya juga berimbas pada arena kehidupan. Kehidupan gereja. Seringkali orang Kristen hanya mau mengambil satu i

Empat Kecerdasan Seorang Pemimpin

Empat Kecerdasan Seorang Pemimpin Oleh: Oberlin Silalahi SEJUMLAH kriteria dapat digunakan oleh masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam pemilihan kepala daerah. Kriteria tersebut adalah kapasitas intelektual ( intellectual capacity ), kepercayaan diri ( selfsignificance ), daya tahan ( vitality ), pelatihan ( training ), pengalaman ( experience ) dan reputasi ( reputation ) (Titus, 1986). Keenam kriteria itu menentukan persepsi seseorang terhadap masalah sosial yang dihadapi, kemampuan untuk merumuskan secara jelas pemikiran yang bersifat abstrak, dan stabilitas emosionalnya. Kapasitas intelektual menunjukkan kepada daya analisis yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi akan membuat seseorang semakin percaya dan yakin pada dirinya, sehingga semakin perasa bahwa dirinya penting. Meskipun mempengaruhi, ketajaman analisis tidak sepenuhnya ditentukan oleh banyaknya pendidikan formal yang ditempuh, atau bukan oleh sederetan gelar yang dimiliki. Ketajaman ini bisa didapat melalui serang

Metode untuk kelompok studi Alkitab

Metode untuk kelompok studi Alkitab Pengenalan Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan informasi sumber daya pemimpin PA pada saat membuat dan menjalankan sebuah studi Alkitab kelompok kecil. Studi Alkitab pribadi adalah masalah yang cukup sederhana. bacaan Alkitab harian menggunakan catatan Union atau daftar bacaan tersebut , atau studi rinci menggunakan Commentary Alkitab , cenderung menjadi metode pilihan . Dengan kelompok ini sedikit lebih kompleks. Catatan-catatan ini berusaha untuk mengatasi kompleksitas kelompok studi Alkitab , tetapi pada saat yang sama , memberikan wawasan studi Alkitab pribadi. Mempelajari Alkitab bersama-sama Tujuan dari studi Alkitab 1. Yang utama u ntuk mencari Tuhan dan menanggapinya Ini bukan pekerjaan mudah menjalani kehidupan Kristen. Yesus , tentu saja , tidak pernah mengatakan akan mudah . Bagian dari frustrasi adalah mengetahui bagaimana Yesus ingin kita untuk hidup baginya . Kami terus mencari tahu " kehendak Tuh

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Ambarawa, 29 Juni dan 1 Juli 2010

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Ambarawa, 29 Juni dan 1 Juli 2010 Harga mengikut Yesus II Raja-raja   2: 6-14; Mazmur 16; Galatia 5:13-25;   Lukas 9:57-62 Pendahuluan: Hidup itu adalah pilihan. Setiap pilihan yang kita pilih mengandung berbagai konsekuensi yang harus dijalani. Demikian juga dengan pilihan menjadi orang Kristen. Memang menjadi orang Kristen bukan semata-mata karena kemampuan kita, sebab Allah sendirilah yang memanggil kita. Tetapi tanpa respons kita, tentu tidak akan terjadi. Respons yang merupakan pilihan kita mesthi diperjuangkan agar kekristenan kita adalah kekristenan yang berkualitas. II Raja-raja 2: 6-14 Elisa mengetahui bahwa sebentar lagi ia akan berpisah dengan Elia gurunya. Ia tidak ingin kehilangan guru yang dikasihinya. Kemanapun Elia pergi, Elisa mengikutinya. Berjalan menuju selatan, dari Gilgal ke Betel, ke Yerikho bahkan sampai di Yordan. Ketika hendak menyeberang sungai Yordan, Elia menggulung jubahnya dan memukul sungai itu h

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 20/22 Juli 2010.

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 20/22 Juli 2010. MELAYANI DENGAN SUKACITA DAN SUKARELA Kej. 18:1-10; Mzm. 15; Kol. 1:15-28; Luk. 10:38-42 Pengantar Sebuah Pelayanan akan benar-benar sebagai pelayanan bila dinyatakan dalam suatu perhatian, kasih dan keramah-tamahan. Pelayanan yang penuh arti dan menyentuh adalah pelayanan yang lahir dari hati yang mengasihi dengan penuh sukacita dan rela. Hanya pelayanan yang bersumber dari hati yang mengasihi mampu mengubah hati manusia. Jadi seharusnya pelayanan kepada Tuhan dan sesama merupakan pancaran dari hati yang mengasihi. Dinamika pelayanan dapat diumpamakan dengan aliran air sungai yang mengalir dengan deras sebab memiliki sumber air yang berlimpah. Dia tidak pernah kering pada waktu musim kemarau, dan semakin berlimpah pada waktu musim hujan. Itu sebabnya pelayanan yang bersumber dari hati senantiasa menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang segar, bunga yang indah dan tanaman yang berbuah. Pancaran dari hati yang

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa. Tanggal 15/17 Juni 2010.

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa. Tanggal 15/17 Juni 2010. Indahnya Pengampunan II Sam 12:13-15, Mazmur 32, Galatia 2:15-21, Lukas 7: 36- 8:3 Pendahuluan II Sam 12:13-15 Bacaan II Sam 12:13-15 didahului oleh nasehat dan teguran yang dilakukan oleh Nabi Natan. Kalau kita perhatikan bentuk teguran Nabi Natan, kita bisa menyimpulkan bahwa Nabi Natan benar-benar dikaruniai kebijaksanaan yang cukup baik sehingga nasehat dan teguran yang dilakukan tidak berakhir dengan sia-sia. Melainkan membuahkan hasil yang sangat baik yaitu berupa pengakuan dan pertobatan Raja Daud. Di jaman sekarang ini mengapa dosa bisa terjadi secara berlarut-larut dan seolah semakin menjadi-jadi mungkin salah satu sebabnya karena sedikitnya figure seperti nabi Natan. Yang dengan hikmat, kesabaran dan kelemah-lembutan akhirnya membuahkan suatu hasil yang maksimal. Pengakuan dan pertobatan Raja Daud itulah yang ditulis dalam II Sam 12:13-15. Keberanian serta kejujuran Raja Daud menghasilkan berkat Tuhan yang