Bahan Pemahaman Alkitab Tanggal 2/4 Juni 2010 GKJ Ambarawa


Bahan Pemahaman Alkitab
Tanggal 2/4 Juni 2010
GKJ Ambarawa

Dipimpin Roh Kudus

Amsal 8:1-4, 22-31; Mazmur 8; Roma 5:1-5; Yohanes 16:12-15
Tujuan: Warga Jemaat semakin mengenal dan mengasihi Allah, yang diwujudkan dalam kerelaan untuk dipimpin oleh Roh. 

Dasar Pemikiran
Membicarakan ketritunggalan Allah memang bukan perkara mudah. Bagaimanapun juga, kita mahkluk dan Allah khalik. Mungkinkah ciptaan memahami penciptanya secara tuntas dan jelas? Jawabnya, jelas tidak!

Apabila kita hendak berbicara Allah Tritunggal, hendaklah kita insaf bahwa kita sedang membicarakan Allah yang hidup. Allah bukanlah “sesuatu” yang dapat diselidiki dengan akal sehingga kita dapat mengerti-Nya. Allah juga bukanlah persoalan atau pengertian, yang dapat kita tangkap dan kuasai. Sebaliknya, kitalah yang ditangkap dan dikuasai-Nya. Manusia hanya mungkin mengenal Allah jika dan hanya jika Allah memperkenalkan diri-Nya untuk dikenal!

Ketika merayakan Minggu Tritunggal Yang Mahakudus, baiklah kita insyaf bahwa tujuan pengenalan akan Allah itu bukanlah untuk memuaskan intelektual belaka, tetapi agar kita lebih mampu mengasihi Allah. Itu hanya mungkin jika manusia rela dipimpin oleh Roh Kudus.  


Tafsiran Singkat

Amsal 8:1-4, 22-31
Hikmat Allah telah ada sejak mula zaman. Dia tak sekadar kuasa, melainkan pribadi nyata. Penulis menyatakan bahwa hikmat Allah berperan dalam penciptaan dan membimbing manusia untuk mengenal Allah.

Dengan kata lain, hikmat bekerja dalam diri manusia agar manusia mampu memenuhi panggilannya selaku ciptaan Tuhan yang mulia. Hikmat Allah itu pulalah yang memampukan manusia untuk memandang kehidupannya sendiri melalui sudut pandang Allah—Sang Pencipta. Itulah yang akan membuat Allah berkenan kepada manusia. 

Mazmur 8
Mazmur 8 dibuka dan ditutup kalimat yang sama: ”Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” Itulah pengakuan iman Daud, yang mengakui Yahwe sebagai Tuhan—sebagai Tuan. Serentak dengan pengakuan itu, Daud, raja Israel, mengakui diri sebagai hamba. Jelas di sini, pusat keagungan adalah Tuhan, bukan manusia. Bukan manusia yang dipuja, hanya Tuhan!
Daud sungguh punya alasan untuk pernyataan iman itu. Jika dibandingkan ciptaan lain, Daud mengakui bahwa Allah mengingat manusia. Allah mengindahkan manusia. Allah membuat manusia hampir sama seperti Allah. Allah memahkotai manusia. Allah mengaruniai manusia dengan hikmat-Nya. 

Roma 5:1-5
Renungan misteri Allah Tritunggal bukanlah sekadar melatih otak, agar semakin tajam dan cemerlang. Rasul Paulus merenungkannya dengan maksud jelas yaitu agar manusia semakin memahami arti keselamatan manusia.

Allah Bapa telah mengambil prakarsa keselamatan, prakarsa kasih. Ia mengundang semua manusia untuk ambil bagian dalam kehidupan dan persahabatan-Nya. Prakarsa keselamatan itu secara definitif terwujud dalam keterlibatan historis Yesus, Allah Anak. Yesus menjadi jalan masuk bagi manusia untuk menjadi keluarga Allah.

Allah Roh Kudus memainkan peranan khas dalam diri manusia dengan menyambut penyelamatan Allah itu. Ia menyebarluaskan kasih Allah dalam hati manusia , yaitu kasih yang bersumber pada Allah Bapa serta kasih yang dikembalikan kepada-Nya oleh Allah Anak.

Berkat iman, kita dapat hidup dalam damai sejahtera dengan Allah dan berkat kasih ilahi, yang bersemayam dalam diri kita, kita dapat hidup dalam kasih-Nya. Harapan itu tidak sia-sia, asal kita terus-menerus menjaga dan memupuknya melalui penderitaan. 

Yohanes 16:12-15
Penulis Injil yohanes meyakini bahwa iman akan Yesus orang Nazaret dapat mencapai kematangannya, baru setelah Sang Guru meninggalkan bumi ini. Pada saat kenaikan-Nya ke surga, iman membantu para murid menyadari bahwa Yesus adalah Allah. Iman itu pulalah yang membantu para murid membuka diri terhadap karya Roh Kudus—yang akan memimpin manusia ke dalam seluruh kebenaran.

Penulis Injil Yohanes menitikberatkan peranan Roh Kudus untuk menyatakan dengan lebih jelas bahwa percaya akan Yesus Kristus berarti pula mengakui bahwa Dia adalah Allah. Dengan sendirinya pula berarti menerima adanya Allah Tritunggal. 


Pertanyaan untuk diskusi:
1.Berdasarkan bacaan Amsal 8:1-4 disebutkan bahwa Hikmat berseru-seru di persimpangan jalan-jalan,  di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk. Di sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa hikmat/kepandaian dapat kita dapati diberbagai tempat. Menurut saudara benarkah pernyataan ini? Benarkah kita bisa mendapatkan hikmat di setiap tempat?

2.Dalam Roma 5:1-5 Paulus mendapatkan hikmat dari pengalaman penderitaan. Mengapa demikian? Jelaskan berdasarkan pengalaman saudara?

3.Dalam bacaan Mazmur 8, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan manusia?

4. Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada manusia melalui karya Bapa, Putra dan Roh Kudus. Melalui karya Allah Tritunggal kita mendapatkan keselamatan sempurna. Jelaskan pernyataan di atas?

5.Berdasarkan bacaan Yoh 16:12-15, apa peran Roh Kudus bagi orang yang percaya kepada Yesus?

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013