Postingan

Menampilkan postingan dari April 19, 2010

Simbol

Symbol dalam ibadah Charles Sanders Pierce dalam ilmu semiotika (dari kata semeio yang berarti tanda) membedakan ada tiga tanda yang dipakai oleh manusia yaitu Ikon, Indeks dan Simbol. Ikon dipakai bila yang dipakai untuk menandai sesuatu dengan yang ditandai itu memiliki kemiripan. Patung yang memiliki tiga dimensi termasuk kategori Ikon. Indeks dipakai bila yang dipakai untuk menandai sesuatu itu memiliki kedekatan eksistensial dengan yang ditandai. Petunjuk jalan atau rambu lalu lintas termasuk dalam kategori indeks. Simbol cenderung bersifat abstrak yang dipakai berdasarkan kesepakatan atau konvensi dan memalaui proses yang panjang. Ketiga system tanda yang dipakai oleh manusia tersebut di atas meskipun bisa dibedakan namun tidak bisa dipisahkan secara mutlak. Dalam hidup beragama yang sering dipakai adalah system symbol. Lihat PPA GKJ, Ibadah dimaknai sebagai suatu tindakan dramatis simbolis manusia untuk menghayati hubungannya dengan Tuhan. Ekspresi yang bersifat simbolik ...

Sarasehan

Bahan Pendadaran Bujono Reguler II tanggal 2 dan 9 Mei 2010 Gereja Kristen Jawa Ambarawa Bagaimana mengenal Dia yang bangkit? Bacaan: Lukas 24: 28-35 Nats: ayat 35 “…Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti...” Apakah yang biasa terjadi di tengah jalan kehidupan kita? Biasanya jika jalan kehidupan kita adalah jalan yang enak tanpa adanya kekecewaan, putus asa atau kemarahan maka di tengah jalan kita tidak akan bermuram durja. Kita dapat melenggang dengan santai dan riang. Para murid yang berjalan menuju Emaus adalah para murid yang kecewa, marah dan sakit. Mereka mengalami yang demikian karena sesuatu telah terjadi atas Guru mereka. Guru yang mereka segani, yang mereka kasihi ternyata harus mengakhiri hidup dengan naas dengan disengsara dan disalibkan. Guru yang telah mereka ikuti sepanjang tiga tahun perjalanan bersama tidak dapat mereka bela dari aniaya para pemuka...

Pendadaran Bujono

Bahan Pendadaran Bujono Reguler II tanggal 2 dan 9 Mei 2010 Gereja Kristen Jawa Ambarawa Bagaimana mengenal Dia yang bangkit? Bacaan: Lukas 24: 28-35 Nats: ayat 35 “…Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti...” Apakah yang biasa terjadi di tengah jalan kehidupan kita? Biasanya jika jalan kehidupan kita adalah jalan yang enak tanpa adanya kekecewaan, putus asa atau kemarahan maka di tengah jalan kita tidak akan bermuram durja. Kita dapat melenggang dengan santai dan riang. Para murid yang berjalan menuju Emaus adalah para murid yang kecewa, marah dan sakit. Mereka mengalami yang demikian karena sesuatu telah terjadi atas Guru mereka. Guru yang mereka segani, yang mereka kasihi ternyata harus mengakhiri hidup dengan naas dengan disengsara dan disalibkan. Guru yang telah mereka ikuti sepanjang tiga tahun perjalanan bersama tidak dapat mereka bela dari aniaya para pemuka...

Bahan PA

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 19 Januari 2010 Kasih dan Kebaikan Allah Bacaan: Yesaya 62:1-5; Maz 36:5-10; Kisah Para Rasul 8:14-17; Yohanes 2:1-11 Abraham Maslow (1908-1970) dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut : 1.Kebutuhan fisiologis/ dasar 2.Kebutuhan akan rasa aman dan tentram 3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi 4.Kebutuhan untuk dihargai 5.Kebutuhan untuk aktualisasi diri (Wikipedia.org) Dengan menyebutkan 5 tingkatan kebutu...

Bahan PA

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 19 Januari 2010 Kasih dan Kebaikan Allah Bacaan: Yesaya 62:1-5; Maz 36:5-10; Kisah Para Rasul 8:14-17; Yohanes 2:1-11 Abraham Maslow (1908-1970) dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut : 1.Kebutuhan fisiologis/ dasar 2.Kebutuhan akan rasa aman dan tentram 3.Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi 4.Kebutuhan untuk dihargai 5.Kebutuhan untuk aktualisasi diri (Wikipedia.org) Dengan menyebutkan 5 tingkatan kebutu...

Bahan PA

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 16 Maret 2010-03-14 Bapa Yang Rahmani Yos. 5:9-12; Mzm. 32; II Kor. 5:16-21; Luk. 15:1-3, 11b-32 Pengantar Yos. 5:9-12 Sesudah Bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan masuk ke Negeri Perjanjian, Tuhan memerintahkan “penyunatan” bagi orang-orang Israel, sebagai bentuk pembaharuan persekutuan Tuhan dengan umat-Nya, yang dihubungkan dengan firman Tuhan:”Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu”. Hal itu berarti ada suatu kehidupan baru yang akan terjadi dalam diri Bangsa Israel. Secara fisik mereka memasuki Tanah perjanjian, secara rohani disimbolkan melalui penyunatan yang menggambarkan tindakan Allah yang memberikan pengampunan. Mzm. 32 Mazmur ini merupakan ungkapan orang yang telah diampuni dosanya. Kasih setia Allah akan dinyatakan bagi orang yang percaya kepada Tuhan. Perlindungan yang nyata akan dialami oleh mereka yang bersikap bijak dengan tidak mengeraskan hati di hadapan Tuha...

Bahan PA

Bahan Pemahaman Alkitab Tanggal 20/22 April 2010 Gereja Kristen Jawa Ambarawa. KRISTUS YANG BANGKIT MEMBAHARUI HIDUP Kis. 9:1-6, 7-20; Mzm. 30; Why. 5:11-14; Yoh. 21:1-19 Penyataan Kristus Di Tepi Pantai Kesaksian Injil Yohanes di Yoh. 21:1-3 menyaksikan bagaimana para murid setelah kematian Yesus kembali bekerja sebagai para nelayan. Para murid Yesus tidak menyia-nyiakan waktu dengan berpangku-tangan dan melamun tentang masa lalu saat mereka bersama Yesus. Mereka bekerja saling membantu dan berjuang mencari ikan. Namun usaha mereka ternyata tidak berhasil. Di tengah-tengah kegagalan tersebut, tiba-tiba mereka mendengar suara dari arah pantai agar mereka menebarkan jala ke sebelah kanan. Semula para murid tidak mengenali suara tersebut. Mereka baru menyadari bahwa suara tersebut adalah Yesus setelah mereka berhasil memperoleh ikan dalam jumlah yang sangat banyak. Secara spontan Petrus segera terjun ke air untuk mendekati Tuhan Yesus yang sedang duduk di pantai. Lalu para m...

Bahan PA

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 23 Pebruari 2009 PENCOBAAN Ul. 26:1-11; Mzm. 91:1-2, 9-16; Rom. 10:8-13; Luk. 4:1-13 Bila Batu Menjadi Roti Saat Yesus lapar karena berpuasa, Iblis datang dengan menawari Dia suatu solusi: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti" (Luk. 4:3). Tawaran Iblis tersebut sesuatu yang sangat logis dan realistik. Yesus menderita lapar, apa salahnya jika Dia menggunakan sedikit kuasa-Nya untuk mengubah beberapa batu di padang gurun untuk menjadi roti yang dibutuhkan oleh tubuh-Nya. Juga bukankah penggunaan kuasa Yesus tersebut tidak merugikan siapapun. Kuasa Yesus dibutuhkan untuk mengenyangkan perut-Nya. Atas dasar pemikiran itu berulangkali dalam berbagai peristiwa, manusia juga memiliki logika dan cara pandang tersebut. Apa salahnya kita menggunakan kekuasaan, kekuatan, wewenang dan pengaruh yang ada untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Bilamana kita mampu untuk melakukan sesuatu, apalagi pada saat yang kritis kita me...