Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 13 dan 15 Juli 2010.


Bahan Pemahaman Alkitab
Gereja Kristen Jawa Ambarawa
Tanggal 13 dan 15 Juli 2010.

Menjadi Sesama
Bacaan: Amos 7:7-17; Mazmur 25:1-10; Kolose 1:1-14; Lukas 10:25-37

Penjelasan Perikop

Amos 7:7-17
Bila dalam ayat 1-6 Amos berusaha membela bangsa Israel agar mendapat pengampunan dari Allah, dalam ayat 7-9  Amos tidak mampu lagi membela bangsanya. Sebab Tuhan datang seperti ahli bangunan dengan tali sipat-Nya. Tali sipat berguna untuk memeriksa apakah sebuah bangunan berdiri dengan baik , tegak dan kokoh atau tidak. Sebab jika bangunan itu berdiri dengan miring maka bangunan itu harus dirobohkan dan diganti yang baru. Kondisi Israel yang tidak berdiri tegak dan kokoh disebabkan karena bangsa Israel ternyata masih melakukan penyembahan kepada Baal dengan bukit-bukit pengorbanannya.
Dalam ayat 10-17 Amos berusaha menjelaskan posisinya sebagai Nabi yang dipilih oleh Allah sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan Amazia yang waktu itu sebagai Imam di Betel.
                                      
Mazmur 25:1-10
Mazmur ini adalah wujud doa untuk memohon kelepasan.  Sang Pemazmur dengan tenang menantikan Tuhan. Bagi Pemazmur doa adalah senjata yang ampuh  untuk melawan musuh. Sebab hanya pada Allah terdapat kemurahan, kasih, pengampunan dan kebaikan (ayat7). Di sini kita bisa yakin bersama Pemazmur bahwa manakala kita menyerahkan diri pada Allah dengan kerendahan hati, kebaikan dan rahmat Allah layak kita nikmati.

Kolose 1:1-14
Di sini kita bisa membaca apa yang menjadi doa Paulus bagi jemaat di Kolose.  Diawali dengan ucapan syukur kepada Allah atas keberadaan jemaat Kolose Rasul Paulus memohon agar:
1.Jemaat diberi hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Allah dengan sempurna (ayat 9).
2.Jemaat diberi kemampuan untuk berbuah dalam pekerjaan yang baik sebagai wujud dari pengetahuan yang benar mengenai Allah.
3.Jemaat diberi kekuatan rohani untuk melakukan setiap kehendak Allah.
Permohonan-permohonan itu ditutup lagi dengan ucapan syukur kepada Allah (ayat 12-14).

Lukas 10:25-37
Bermula dari upaya yang dilakukan oleh Ahli Taurat untuk mencobai Tuhan Yesus. Pertanyaan mula-mula adalah soal hokum yang utama dalam seluruh perintah Allah. Lalu bergeser pada pertanyaan tentang “siapakah sesama?”.

Pertanyaan ini mengandung latar belakang dari si penanya (Ahli Taurat). Sama seperti masyarakat Israel yang lain Ahli Taurat memiliki cara berpikir yang memisahkan manusia yang satu dengan yang lain. Untuk meluruskan cara pandang yang salah terhadap sesama yang lain maka Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang “Orang Samaria yang Baik Hati”. Perumpamaan ini menemukan “gregetnya” ketika Tuhan membandingkan bahwa secara moral ternyata orang Samaria lebih berkualitas dibandingkan seorang Imam atau Lewi. Ini tentu menjadi suatu “ironi” yang menjengkelkan bagi bangsa Israel yang waktu itu memandang bahwa orang Samaria adalah “orang yahudi blesteran: yang sudah tidak murni sebagai umat pilihan Allah. Memang sejak Israel terpecah menjadi 2 kerajaan, demikian pula situasi keagamaan mereka. Orang yahudi yang di selatan yang berpusat di samaria memuja bahwa Yerusalem dan bukit Sion adalah pusat agama mereka. Sementara itu orang Samaria (yahudi yang di utara) memandang Betel adalah pusat ibadah mereka.

Pertanyaan untuk diskusi:
1.Apakah yang bisa kita pelajari dari kitab Amos berkenaan dengan posisi kita sebagai “Umat pilihan Tuhan”?
2.Sikap apa yang harus ada pada “Umat pilihan Tuhan” sebagaimana yang ditunjukkan oleh Pemazmur?
3.Apa yang diperlukan oleh jemaat Kolose agar mampu melakukan kehendak Allah?
4. Perumpamaan tentang Orang Samaria yang baik hati adalah sebuah perumpamaan untuk mengajar Ahli Taurat dan masyarakat Israel pada umumnya, yaitu supaya mereka tidak memandang rendah orang lain (dalam hal ini orang Samaria). Apakah perumpamaan itu juga mengajarkan hal yang sama kepada kita saat ini?



Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009