Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Ambarawa, 29 Juni dan 1 Juli 2010
Bahan Pemahaman Alkitab
Gereja Kristen Jawa Ambarawa
Ambarawa, 29 Juni dan 1 Juli 2010
Harga mengikut Yesus
II Raja-raja 2: 6-14; Mazmur 16; Galatia 5:13-25; Lukas 9:57-62
Pendahuluan:
Hidup itu adalah pilihan. Setiap pilihan yang kita pilih mengandung berbagai konsekuensi yang harus dijalani. Demikian juga dengan pilihan menjadi orang Kristen. Memang menjadi orang Kristen bukan semata-mata karena kemampuan kita, sebab Allah sendirilah yang memanggil kita. Tetapi tanpa respons kita, tentu tidak akan terjadi. Respons yang merupakan pilihan kita mesthi diperjuangkan agar kekristenan kita adalah kekristenan yang berkualitas.
II Raja-raja 2: 6-14
Elisa mengetahui bahwa sebentar lagi ia akan berpisah dengan Elia gurunya. Ia tidak ingin kehilangan guru yang dikasihinya. Kemanapun Elia pergi, Elisa mengikutinya. Berjalan menuju selatan, dari Gilgal ke Betel, ke Yerikho bahkan sampai di Yordan. Ketika hendak menyeberang sungai Yordan, Elia menggulung jubahnya dan memukul sungai itu hingga terbelah menjadi dua. Peristiwa ini mengingatkan kita pada kisah Musa dan orang-orang Israel ketika menyeberangi laut Teberau. Di seberang sungai Yordan terjadi peristiwa yang sebenarnya tidak diinginkan Elisa, yaitu perpisahannya dengan Elia. Gurunya naik ke surga dengan kereta yang ditarik oleh kuda-kuda yang menyala. Pada saat itu, Elisa menyadari apa yang pernah dikatakan gurunya, yaitu kekuatan kenabian Elia akan diserahkan kepadanya. Ia mengoyak pakaiannya, lalu mengambil jubah Elia dan menggunakannya untuk menyeberangi sungai Yordan. Kekuatan kenabian Elia kini ada dalam diri Elisa dan ia melanjutkan kenabian Elia di Israel. Kekuatan Kenabian itulah yang kini menjadi bekal bagi Elisa untuk meneruskan perjuangan Elia dalam mengemban panggilan Allah.
Mazmur 16
Nyanyian ini dilagukan oleh Daud di luar kenisah (bait Allah). Ia mengungkapkan kepercayaannya pada Allah, pada-Nya Daud berlindung. Tidak ada tempat perlindungan lain selain Allah. Daud menunjukkan perbandingan Tuhan dengan allah-allah lain. Pengikut allah-allah lain akan mengalami kekecewaan. Apa yang mereka persembahkan bagi allah-allah lain adalah kesia-siaan. Daud tidak mempunyai keinginan sedikitpun turut dalam ibdah-ibadah mempersembahkan korban curahan darah bagi allah-allah lain sebab pujiannya hanya bagi Tuhan. Pada-Nya Daud merasakan kesukacitaan dan keabadian.
Galatia 5:13-25
Dalam Galatia 2:4, Paulus mengatakan bahwa kebebasan yang dimiliki orang percaya adalah kebebasan dalam Kristus. Dalam Galatia 5:13-25, Paulus menyatakan bahwa kebebasan dalam Kristus itu bukan kebebasan yang tak terkendali, layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Pembebasan yang diberikan Allah pada umat-Nya bertujuan agar umat dapat melayani Tuhan dan sesama dengan lebih baik. Bagaimana seorang umat dapat melayani Tuhan dan sesama dengan baik? Secara konkrit Paulus mengatakan dalam ayat 16-25. Dengan bahasa yang memerdekakan, nasihat Paulus itu dibingkai dalam 2 pilihan, hidup menurut daging atau menurut roh. Daging merupakan eksistensi (keberadaan) manusia yang lemah, terkait dengan keduniawian yang tidak dibebaskan. Kedagingan menghasilkan buah yang tidak baik bagi diri dan sesama. Roh menggambarkan bentuk eksistensi manusia yang layak menerima karunia Roh Allah, sehingga dapat menghasilkan buah yang baik dan berguna. Kehidupan dalam daging harus dihindari. Tindakan itu dapat dikelompokkan dalam empat hal: penyimpangan seksual (percabulan, kecemaran, hawa nafsu), ibadah yang tidak tertuju pada Allah (penyembahan berhala, sihir), kejahatan sosial (perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah belah), hilangnya kendali diri (kedengkian, kemabukan, pesta pora). Semua buah kedagingan adalah bentuk kegagalan hidup dalam kasih dan keadilan. Hal yang perlu dikerjakan oleh umat Allah adalah hidup dalam Roh, yaitu kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Paulus menyebutkan 9 sifat yang mestinya menjadi sifat dasar dalam membangun kehidupan bersama seperti: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Mereka yang menerima Kristus telah menyingkirkan kedagingan dan melakukan kehidupan yang baru, yaitu kehidupan dalam Roh.
Lukas 9:57-62
Lukas 9:57-62 adalah bagian dari Lukas 9:51-19:44 yang berisi perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Perjalanannya menuju Yerusalem adalah perjalanan menuju kemuliaan, sekalipun jalan yang harus dilalui-Nya adalah perjalanan yang berat. Di tengah perjalanan, datanglah seseorang kepada Yesus dan murid-murid-Nya. Ia berniat menjadi murid Yesus. Niat dari seseorang itu luhur, bila dilakukan dengan kesadaran dan kemauan yang mulia. Tetapi bila niat dalam diri adalah niat yang berpamrih bagi diri sendiri, niat itu tidak sejalan dengan kehendak Allah. Melihat niat dari orang itu, Yesus mengatakan:”Serigala mempunyai liang dan burung memiliki sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Jawaban Yesus atas permintaan orang itu adalah tantangan atas kesungguhan dan niat dari orang itu. Apakah niatnya benar-benar tulus? Jawaban Yesus itu direspons ulang orang itu dengan permohonan agar ia diperbolehkan pulang terlebih dulu menguburkan bapanya. Permohonan itu adalah pemungkiran atas pernyataan Yesus bahwa menjadi pengikut-Nya bukanlah mudah. Butuh kesediaan menderita seperti yang akan dialami-Nya. Di tengah perjalanan menuju Yerusalem itu pula terdapat orang lain yang menyatakan keinginan yang sama, menjadi murid-Nya, tetapi sebelum menjadi murid-Nya orang itu memohon agar diijinkan berpamitan dengan keluarganya. Bagi Yesus, siapapun yang hendak menjadi murid-Nya berarti harus siap sedia mengikuti-Nya kapanpun juga tanpa harus berkompromi dengan hal-hal lain, sebab panggilan Kerajaan Allah lebih mendesak dari sekedar berkompromi semua itu.
Pertanyaan untuk Diskusi
1.Setiap orang Kristen pada dasarnya harus menyadari bahwa dirinya sama seperti Elisa yang sudah mewarisi “jubah kenabian Elia”. Jika Elisa bisa ragu dan takut ketika harus berpisah dengan Elia, bagaimana dengan orang Kristen sekarang? Apakah juga pernah ragu dan takut ketika harus “mengenakan jubah kenabian”? Apa sebabnya?
2.Godaan untuk tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah dihadapi oleh Daud (lihat Mazmur 16). Godaan apa saja yang dihadapi oleh Daud? Dan bagaimana Daud menghadapi godaan tersebut?
3.Dalam Galatia disebutkan buah-buah Roh dalam hidup orang percaya. Bagaimana caranya agar buah-buah Roh tersebut dapat benar-benar ada dalam hidup orang percaya?
4. ”Serigala mempunyai liang dan burung memiliki sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Apa arti ayat ini bagi orang Kristen di jaman sekarang ini?