Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 20/22 Juli 2010.


Bahan Pemahaman Alkitab
Gereja Kristen Jawa Ambarawa
Tanggal 20/22 Juli 2010.


MELAYANI DENGAN SUKACITA DAN SUKARELA
Kej. 18:1-10; Mzm. 15; Kol. 1:15-28; Luk. 10:38-42

Pengantar
Sebuah Pelayanan akan benar-benar sebagai pelayanan bila dinyatakan dalam suatu perhatian, kasih dan keramah-tamahan. Pelayanan yang penuh arti dan menyentuh adalah pelayanan yang lahir dari hati yang mengasihi dengan penuh sukacita dan rela. Hanya pelayanan yang bersumber dari hati yang mengasihi mampu mengubah hati manusia. Jadi seharusnya pelayanan kepada Tuhan dan sesama merupakan pancaran dari hati yang mengasihi. Dinamika pelayanan dapat diumpamakan dengan aliran air sungai yang mengalir dengan deras sebab memiliki sumber air yang berlimpah. Dia tidak pernah kering pada waktu musim kemarau, dan semakin berlimpah pada waktu musim hujan. Itu sebabnya pelayanan yang bersumber dari hati senantiasa menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang segar, bunga yang indah dan tanaman yang berbuah. Pancaran dari hati yang melayani menghasilkan daya kehidupan, kesegaran dan keselamatan.

Sebagai Tuan rumah yang baik cara Marta dan Maria serta Abraham.
Tiga dari empat bacaan kita memiliki kesamaan cerita dan topik yaitu tentang sebagai tamu dan tuan rumah.  Lukas menceritakan bagaimana Marta dan Maria telah berusaha menjadi Tuan rumah yang baik bagi Tuhan Yesus dan para murid. Kitab Kejadian bercerita tentang Abraham dan Sarah dalam menerima ketiga tamu asing. Dan Mazmur yang berbicara tentang orang percaya yang bertamu ke Bait Allah.

a.Cara Marta
Marta telah memperlihatkan suatu pelayanan yang konkret sebagai seorang tuan rumah yang baik. Marta mempersiapkan segala hal dan melakukan banyak hal untuk menghormati seorang tamu dalam diri Tuhan Yesus. Umumnya tuan rumah pada zaman dahulu akan mempersiapkan makanan dan minuman sebagai suatu hidangan yang menghormati kedatangan seorang tamu di dalam rumahnya. Karena pada zaman dahulu jarang terdapat suatu kedai atau rumah makan untuk menyiapkan hidangan para tamu yang datang dari tempat yang jauh dan panas. Namun tampaknya Marta berubah menjadi kesal, karena Maria tidak membantu dia mempersiapkan hidangan dan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang tuan rumah. Marta melihat Maria justru sedang duduk bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus. Itu sebabnya Marta menegur Tuhan Yesus, yaitu: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku” (Luk. 10:40). Bagaimanakah respon Tuhan Yesus terhadap ucapan Marta yang merasa kesal itu? Tuhan Yesus berkata: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (Luk. 10:42).

a.Cara Maria
Maria lebih memilih duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan mendengarkan pengajaran-Nya. Kitab Injil-Injil senantiasa menyaksikan bagaimana orang banyak selalu berbondong-bondong menemui dan mengikut Tuhan Yesus, sehingga tidaklah mudah bagi seseorang untuk dekat kaki Tuhan Yesus (bandingkan Luk. 5:18-19;  9:37). Tetapi kini Tuhan Yesus yang selalu dicari dan dihormati  serta dipercaya sebagai Messias oleh orang banyak itu tiba-tiba berkenan datang dan masuk ke dalam rumah Maria dan Marta.  Apakah yang lebih tepat dilakukan untuk menerima Tuhan Yesus? Maria tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekati Tuhan Yesus dan duduk dekat kaki-Nya seraya  secara intensif mendengarkan seluruh perkataan dan pengajaran-Nya. Dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka untuk duduk dekat kaki Tuhan Yesus. Maria terus menyimak seluruh ucapan dan pengajaran Tuhan Yesus di rumahnya.

c.Cara Abraham 
Kehangatan dan keramahan yang diperlihatkan oleh Abraham kepada para tamunya bukan didasarkan karena pengetahuannya tentang kehadiran Allah yang berkenan menjumpai dirinya. Kehangatan, keramahan dan kepedulian Abraham kepada para tamu  memperlihatkan suatu kualitas rohani yang tinggi, karena para tamu tersebut adalah orang asing yang tidak dikenalnya. Dalam situasi yang demikian, ternyata Abraham memilih sikap peduli dan berlaku ramah kepada ketiga orang asing yang berjalan melewati kemahnya. Lebih dari pada itu Abraham meminta dengan sangat  agar ketiga orang asing itu berkenan singgah di kemahnya. Kemudian Abraham mempersiapkan jamuan dan hidangan yang begitu istimewa kepada ketiga orang asing tersebut. Barulah setelah mereka bercakap-cakap dan menyampaikan tujuan kedatangannya, Abraham mengerti bahwa ternyata ketiga tamu yang datang ke kemahnya adalah perwujudan dari diri Allah. Atas dasar dari pengalaman Abraham tersebut, surat Ibrani kemudian memberi nasihat, yaitu: “Peliharalah kasih persaudaraan!  Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat” (Ibr. 13:1-2).

d.Sebagai Tamu Allah
Siapakah yang layak menghampiri Bait Allah? Pertanyaan inilah yang hendak dijawab oleh Mazmur 15. Artinya bahwa orang yang mau beribadah itu juga harus memperhatikan hidup kesehariannya. Beberapa hal disinggung oleh Pemazmur sebagai syarat orang yang mau menghampiri Allah:
1.Yang berlaku tidak bercela (ayat 2)
2.Yang tidak menfitnah dan mencela (ayat 3)
3.Yang memuliakan orang yang takut akan Tuhan (ayat 4)
4.Yang tidak menerima suap dan riba.

e.Cara pelayanan Yesus.
Yesus adalah kepala tubuh (jemaat). Ia mendamaikan jemaat dengan diri-Nya agar jemaat menjadi dekat dengan Tuhan (Kolose 1 ayat 20). Hasil dari kedekatan jemaat dengan Tuhan adalah jemaat mampu menjauhi perbuatan yang jahat (ayat 21) dan dapat hidup kudus dan tidak bercacat cela (ayat 22).


Pertanyaan untuk diskusi:
1.Pelayanan yang dilakukan dengan sukacita dan sukarela. Adakah pelayanan yang demikian? Dimanakah saudara dapati pelayanan yang demikian?
2.Apakah pendapat saudara tentang pelayanan cara Marta, Maria dan Abraham? Apa penilaian saudara terhadap pelayanan mereka?
3.Perhatikan Mazmur 15. Apakah hubungan antara ibadah yang kita kerjakan dengan peri kehidupan sehari-hari?

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013