Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 25/27 April 2017
Bahan Pemahaman Alkitab
GKJ Ambarawa, 25/27 April 2017
Bersukacita
Mengimani Kebangkitan Kristus
Tujuan Perayaan
Iman
Jemaat
menemukan sukacita dalam hidupnya karena percaya kepada kebangkitan Kristus
Daftar Bacaan
Alkitab
Bacaan
I : Kisah Para Rasul 2 :14a,
22-32
Mazmur
: Mazmur 16
Bacaan
II : 1 Petrus 1:3-9
Bacaan
III : Yohanes 20 :29-31
Dasar Pemikiran
Iman
menjadi hal penting dalam kehidupan umat percaya. Dalam menghadapi tantangan
yang berat iman menjadi jawaban yang menguatkan. Kelemahaman orang percaya
dalam berjuang seringkali ketika merasa sendiri atau ditinggalkan. Melalui Iman
umat percaya senantiasa diyakinkan bahwa Allah ada bersama dengan mereka dan
memperlengkapi mereka dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Keterangan Tiap
Bacaan
Kisah Para Rasul
2:14a, 22-32
Orang
Israel yang berada dalam tekanan dan penindasan bangsa lain memiliki
pengharapan akan bangkitnya seorang Mesias yang akan membebaskan mereka dan
membawa kembali kejayaan Israel. Raja Daud yang merupakan satu-satunya raja
yang berhasil mempersatukan 12 suku Israel dalam pemerintahannya menjadi
gambaran ideal seperti apa sosok Mesias yang akan datang. Petrus perlu
menekankan kembali ke-Mesias-an Yesus setelah orang Yahudi kecewa bahwa ciri
mesianik itu tidak terdapat dalam pribadi Yesus yang terkesan lemah dan tak
berdaya.
Melalui
khotbahnya dalam hari raya Pentakosta Yahudi (ayat 1), Petrus menegaskan
kebangkitan Yesus,orang Nazaret (sebagai penegasan bahwa Yesus yang dimaksud
adalah Yesus anak Yusuf dari Nazaret) kepada baik segenap orang Yahudi maupun
orang asing yang tinggal di Yerusalem yang pasti mengenal konsep Mesianik ini
(Ayat 14), bahwa kuasa kematian yang tak dapat dihindari oleh manusia tak dapat
menaklukan-Nya (ayat 24). Bahkan Daud bapa bangsa yang sangat dihormati dan
menjadi model Mesianikpun tidak bebas dari puncak kelemahan manusia yaitu
kematian (ayat 29). Tetapi Yesus melalui kebangkitan-Nya menunjukkan
Keilahian-Nya, Ia bukan hanya sekedar manusia biasa dan dalam hal kebangkitan
Yesus ini para Rasul menyatakan kesaksian mereka (ayat 32).
Mazmur 16
Mazmur
hari ini mengajarkan dan menggambarkan dengan jelas bahwa hanya ada satu sumber
sukacita, sumber kebahagiaan, sumber perlindungan, dan sumber keselamatan.
Tidak ada sumber lainnya yang kekal di luar Tuhan. Pemazmur membandingkan
Allahnya dengan ilah-ilah bangsa lain dan terbukti bahwa Allah sungguh-sungguh
dapat diandalkan. Berulangkali pemazmur mengungkapkan “Engkaulah Tuhanku,
Engkaulah kebahagiaanku!” sebagai wujud keyakinannya bahwa Tuhan menjadi sumber
pertolongan dalam kehidupannya. Meskipun demikian pemazmur sadar bahwa dirinya
adalah manusia yang penuh dengan kelemahan oleh sebab itu ia bersandar penuh
dan mempercayakan dirinya pada Tuhan.
1 Petrus 1:3-9
Surat
Petrus diperkirakan ditulis pada kurang lebih tahun 64M di mana Kaisar Nero
sedang gencar-gancarnya menebar kebencian terhadap orang-orang Kristen. Petrus
menasehati orang-orang percaya di Asia kecil agar tetap teguh berpegang pada
iman mereka kepada Yesus Kristus yang telah bangkit, dan bahwa keselamatan oleh
Yesus itu telah terjamin bagi mereka (ayat 5).
Petrus
mengarahkan pemahaman orang percaya untuk menghadapi pencobaan sebagai bentuk
ujian iman yang diijinkan Tuhan agar mereka semakin teguh berpegang pada Tuhan.
Dengan iman yang teguh itulah jemaat dimampukan untuk tetap beriman kepada
Yesus yang telah bangkit meskipun mereka tidak melihat-Nya dalam wujud darah
dan daging (ayat 8).
Bacaan Injil :
Yohanes 20:19-31
Bacaan
Injil ini merupakan kelanjutan dari proses penyaliban Yesus yang secara keji
disaksikan oleh para murid. Tentu perbuatan orang-orang Yahudi kepada Yesus itu
cepat atau lambat akan diterima dan dialami juga oleh para murid hanya tinggal
menunggu waktu. Oleh sebab itu digambarkan bahwa suasana mencekam menyelimuti
hati para murid, mereka tidak berani tampil di muka umum karena keberadaan
mereka mudah dikenali sebagai pengikut Yesus. Mereka berkumpul di rumah-rumah
dengan pintu yang terkunci.
Kedatangan
Yesus di tengah-tengah mereka dengan cara yang ajaib (sementara pintu terkunci)
menjadi semacam konfirmasi akan keberadaan Yesus yang tidak lagi terbatas pada
ruang dan waktu, dan sapaan “Damai sejahtera bagi kamu” menjadi sapaan yang
menyadarkan mereka bahwa yang berdiri di hadapan mereka adalah benar-benar
Yesus yang telah bangkit dari kematian, apalagi penampakan itu dilengkapi
dengan tanda-tanda luka yang menegaskan bahwa Yesuslah yang ada dihadapan
mereka itu.
Selanjutnya
Yesus mengutus para murid sebagai bentuk kelanjutan misi-Nya di bumi, dan untuk
tugas yang berat itu para murid menerima Roh Kudus yang diyakini merupakan
kuasa Allah sendiri yang bekerja di dalam mereka, sehingga tidak ada hal yang
mustahil dapat terjadi di dalam dan melalui mereka.
Tomas
dalam hal ini tampil sebagai murid yang dikuasai oleh rasio. Baginya, berita
kebangkitan Yesus tanpa wujud nyata merupakan khayalan belaka. Pemikiran Tomas
dapat dimengerti karena kondisi emosional para murid tidak stabil setelah
peristiwa penyaliban Yesus. Yesus segera merespon keraguan Tomas ini dengan
menampakkan diri secara khusus kepada Tomas sehingga pengakuan “Ya Tuhanku dan
Allahku” menjadi pengakuan yang mengubah kehidupan Tomas. Secara umum para
murid mengalami perubahan orientasi hidup karena kebangkitan Yesus, mereka
tidak lagi diliputi ketakutan.
Ungkapan
“berbahagia yang tidak melihat namun
percaya” menekankan hakekat iman, bahwa iman bekerja saat manusia tidak atau
belum melihat.
Pokok & Arah
Pewartaan
Pewartaan
minggu ini mengajak umat untuk tetap mengimani penyertaan dan kehadiran Yesus
yang telah bangkit itu dalam segenap pergumulan hidup. Panggilan untuk
bersukacita menjadi penegasan bahwa iman menguatkan dan menghibur setiap orang
percaya apapun kondisi kehidupan mereka. Meskipun mereka tidak melihat Tuhan
secara nyata dan belum melihat surga sebagai wujud keselamatan yang sempurna,
namun iman atas fakta kebangkitan Yesus itu menjadi hal yang memastikan
keselamatan dan penyertaan Tuhan dalam hidup setiap umat percaya. Dengan alasan
itulah mereka dipanggil untuk bersukacita dalam segala hal.
Pertanyaan diskusi:
1. Di tengah-tengah jemaat menghadapi kebencian dan aniaya dari kaisar Nero, Petrus
mengarahkan pemahaman orang percaya untuk menghadapi pencobaan sebagai bentuk
ujian iman yang diijinkan Tuhan agar mereka semakin teguh berpegang pada Tuhan.
Apakah Nasehat Petrus ini bisa kita pakai sebagai
pegangan makala kita menghadapi masalah dan ujian hidup sebagai orang percaya?
Mengapa?
2. Keraguan Thomas terjawab oleh cintakasih Kristus yang bersedia mendampingi
dan meneguhkan iman percaya Thomas. Menurut saudara apakah yang harus dilakukan
oleh gereja ketika menghadapi warga yang jatuh pada sikap ragu atas kasih dan
karya Allah?
Bahan Pemahaman Alkitab
GKJ Ambarawa, 2/4 Mei 2017
Digerakkan
oleh Kuasa Kristus
Daftar Bacaan
Bacaan
I : Kisah Para Rasul 2: 14a,
36-41
Mazmur
: Mazmur 116: 1-4, 12-19
Bacaan
II : 1 Petrus 1: 17-23
Bacaan
Injil : Lukas 24: 13-35
Tujuan Perayaan
Iman:
Jemaat
memiliki semangat hidup karena digerakkan oleh kuasa Kristus yang bangkit.
Dasar Pemikiran:
Jemaat
Kristen yang beriman pada Yesus Kristus yang mati dan bangkit akan digerakkan
oleh kuasa-Nya untuk menjalankan kehidupan yang bermakna. Jemaat digerakkan
bukan untuk sekadar memperhatikan kebutuhan jemaat sendiri, namun juga
kepentingan bersama.
Keterangan
Bacaan
Mazmur 116: 1-4,
12-19
Mazmur
ini biasanya dianggap sebagai mazmur yang biasa dipakai sebagai doa syukur di
Bait Allah. Dalam mazmur ini, sang Pemazmur sangat merasakan besarnya kebaikan
yang telah diterimanya dari Tuhan. “Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku”
(ayat 1). “Ia pengasih, adil dan penyayang” (ayat 5). “Ia meluputkan dari maut”
(ayat 8). Namun demikian, sang pemazmur tidak sekadar ingin menjadi penerima
kebaikan-kebaikan Tuhan tersebut. Ia digerakkan oleh kuasa TUHAN sendiri untuk
membalas kebaikan yang telah diterimanya dari Tuhan. Itulah sebabnya kemudian
sang Pemazmur berkata, “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala
kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan
nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya.”
(ayat 12-14). Balasan sang pemazmur tidak hanya langsung ditujukan kepada Tuhan
(pay it back), sumber dari kebaikan-kebaikan yang telah diterimanya, namun juga
diteruskan atau diberikan juga kepada umat-Nya (pay it forward).
Kisah Para Rasul
2: 14a, 36-41
Rasul
Petrus digerakkan oleh kuasa Roh Kudus untuk menyampaikan kotbahnya di hari
Pentakosta tersebut. Ia memberitakan bahwa Yesus yang disalibkan telah menjadi
Tuhan dan Kristus (Mesias). Kotbah Petrus berdampak besar pada orang-orang yang
mendengarkan. Mereka bahkan kemudian menanyakan apa selanjutnya yang harus
mereka lakukan. Dengan tegas Rasul Petrus mengatakan supaya mereka bertobat dan
dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa dan keselamatan
mereka. Pada hakikatnya, yang digerakkan tidak hanya Rasul Petrus, namun juga
orang-orang itu yang juga digerakkan oleh Kristus untuk menerima pembaptisan,
kira-kira 3000 orang.
1 Petrus 1:
17-23
Rasul
Petrus dalam suratnya ini menegaskan bahwa pengalaman pengampunan dan penebusan
yang dialami orang-orang percaya sebagai karunia Allah, semestinya berdampak
juga dalam praktik hidup mereka. Kehidupan lama yang sia-sia sudah berlalu,
sekarang yang ada adalah kehidupan baru. Pembaruan hidup ini akan tampak dalam
relasi orang-orang percaya dengan sesamanya. Dampak yang jelas adalah kemampuan
yang semakin bertumbuh dalam kehidupan orang-orang percaya untuk dapat
menyatakan kasih persaudaraan dengan sungguh-sungguh.
Lukas 24: 13-35
Dua
orang murid Yesus yang melakukan perjalanan ke Emaus, tidak berlama-lama berada
di Emaus. Mereka akhirnya menyadari bahwa mereka telah berbincang-bincang
dengan Yesus sepanjang perjalanan ke Emaus. Tindakan Yesus yang “mengambil
roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
mereka” mengingatkan mereka akan aksi Yesus memberi makan lima ribu orang (Luk.
9: 10-17). Akhirnya, mereka juga paham mengapa “hati mereka berkobar-kobar”
saat berbincang-bincang dengan Yesus. Mereka segera meninggalkan Emaus. Mereka
berlari, karena gembiranya, meninggalkan Emaus tempat yang baru saja mereka
tuju, kembali menuju Yerusalem. Mereka telah digerakkan oleh kuasa Kristus
untuk menceritakan pengalaman mereka ini kepada murid-murid Yesus lainnya.
Pokok dan arah
pewartaan
Jemaat
dimampukan untuk memahami pengalaman umat Israel, Rasul Petrus bersama dengan
jemaat Kristen awal, serta pengalaman dua orang murid Yesus dalam perjalanan ke
Emaus sebagai pengalaman iman yang digerakkan sendiri oleh kuasa Allah. Dengan
pemahaman ini, jemaat akan terdorong untuk mengalami pengalaman iman sendiri
sebagai pengalaman iman yang digerakkan oleh kuasa Kristus untuk mewujudkan apa
yang menjadi tugas panggilan hidupnya (vocatio) dengan sebaik-baiknya di dalam
kehidupan ini.
Pertanyaan diskusi:
1. Pengalaman
pengampunan dan penebusan yang dialami orang-orang percaya sebagai karunia
Allah, semestinya berdampak juga dalam praktik hidup mereka. Bagaimana pendapat saudara mengenai pernyataan tersebut? Apa dampak yang
harus kelihatan dalam hidup orang yang telah menerima pengampunan?
2. Peristiwa Emaus adalah peristiwa
bekerjanya Alkitab/Firman Allah dan Roh Kudus dalam diri para murid. Hal itu
mengakibatkan mereka percaya bahwa orang yang berjalan bersama mereka adalah
Yesus yang Bangkit. Apa peran Alkitab dan Roh Kudus bagi orang percaya saat ini
sehingga sama seperti para murid yang sedang berjalan di Emaus, mereka dapat
menyakini ada penyertaan Tuhan dalam hidup mereka?