dewasa gereja

Gereja Dewasa
Menuju eklesiologi yang benar
Catatan kecil untuk menuju Gereja yang Dewasa

Pengantar
Dalam pelajaran bahasa inggris ada rumus untuk mengetahui sesuatu.
Who (siapa)
Menanyakan subject (orang)
Who is singing a song?
Whom (siapa)
Menanyakan object (orang)
Whom did you wait?
What (apa)
Menanyakan subject (benda)
What has eaten a bird?
What (apa)
Menanyakan verb
What will she do?
What (apa)
Menanyakan object (benda)
What did you learn?
How (bagaimana)
Menanyakan cara
How do you come here?
Where (dimana)
Menanyakan tempat
Where did she hide my cat?
When (kapan)
Menanyakan kapan
When will you marry me?
Whose (milik siapa)
Menanyakan kepemilikan, dapat diikuti bendanya (jamak.tunggal)
Whose car will we buy?
Whose pen is this?
Whose books do you use?
Which (yang mana)
Menanyakan pilihan (bisa diikuti kata bendanya)
Which shoes do you want?
Which girls love you?
What + noun(s)
Menanyakan jenis – motor apa…, kamus-kamus apa, etc
What motorcycle hit you?
What dictionaries did she need?
What time
Jam berapa…
What time will we arrive?
What age
Umur berapa…
What age was she?
How old
Berapa umurmu…
How old are they?
How far
Menanyakan jarak
How far is Bali from here?
How long
Menanyakan lama
How long has she stayed here?
How often
Berapa sering
How often does he study math?
How many times
Berapa kali
How many times have you met my father?
How deep
Berapa dalam
How deep is that sea?
How wide
Berapa lebar
How wide was that street?
How tall/high
Berapa tinggi
How tall is this tree?
How much
Menanyakan harga
How much was your car?
How many + nouns
Berapa banyak
How many girls like me?
How fast
Berapa kecepatannya
How fast did the snail run?
What color
Warna apa
What color do you like?
Why
Mengapa / alasan
Why do you leave me?

Pembicaraan di seputar Gereja Dewasa tidak semata berbicara organisatoris, artinya gereja hanya dilihat hanya dari satu aspek yakni organisasi. Lebih dalam dari itu manakala kita mau mengidentifikasi Gereja secara benar, kita tidak bisa tidak akan berbicara tentang eklesiologi, yakni suatu disiplin keilmuan tentang apa dan bagaimana itu Gereja. Beruntung kita sudah memiliki tafsir bersama yang lengkap yang terumuskan dalam PPA GKJ sehingga kita tidak perlu lagi melihat dan menafsir bagian-bagian dari alkitab yang tersebar mengenai pokok/topik Gereja. Sehingga kita bisa melihat eklesiologi ala GKJ dalam PPAG tersebut.
Dalam PPAG, Gereja dipahami sebagai:” Kehidupan bersama relegius yang berpusat pada Yesus Kristus, yang sekaligus merupakan buah pekerjaan penyelamatan Allah dan jawab manusia terhadap penyelamatan Allah, yang didalamnya Roh Kudus bekerja dalam rangka pekerjaan penyelamatan Allah”.
Dari rumusan tersebut nyata bahwa pilihan pendekatan yang dilakukan oleh GKJ dalam melihat apa itu gereja yakni pendekatan Soteriologis (penyelamatan Allah).  Dalam pendekatan ini Gereja tidak hanya dipahami Hakikatnya sebagai sebuah kehidupan bersama (organisme), melainkan juga Relasinya dengan Allah dalam rangka tindakan penyelamatan Allah, sekaligus melihat Fungsi keberadaannya di tengah-tengah dunia.
PPAG bukan hanya menjelaskan tentang hakikat, Relasi serta Fungsi, akan tetapi juga berbicara tentang perlakuan lebih lanjut dari pihak Allah atas orang-orang percaya dan Gereja dalam rangka penyelamatan Allah, yakni menguduskan orang percaya dan menjadikan Gereja sebagai umat milik-Nya (Gereja sebagai milik Allah).
Gereja juga dihubungkan dengan rencana besar Allah untuk membangun Kerajaan-Nya di muka bumi ini. Kerajaan Allah (pemerintahan Allah) yang didasarkan pada tindakan penyelamatan Allah di dalam Yesus Kristus telah menghasilkan keselamatan, yakni pemulihan hubungan antara manusia/alam semesta dengan Allah. Karena gereja lahir dari pekerjaan penyelamatan tersebut maka gereja ada dalam ruang lingkup penyelamatan tersebut.  Di dunia ini Gereja memang sudah diselamatkan akan tetapi masih hidup di dunia sehingga masih menuju pada proses penyempurnaan keselamatan. Gereja sudah diselamatkan tapi belum sempurna sehingga perlu disempurnakan terus menerus.
Meskipun demikian, yakni masih belum sempurna, karena gereja ada dalam lingkup penyelamatan Allah gereja juga dilibatkan oleh Allah untuk berfungsi dalam karya penyelamatan Allah tersebut.  Ada dua tugas utama panggilan gereja:
1.Bersaksi tentang penyelamatan Allah kepada mereka yang belum mendengarnya
2.Memelihara keselamatan orang-orang yang telah diselamatkan.

Implikasi rumusan PPAG
 Karena rumusan PPAG memakai pendekatan Fungsional  (yakni cara berpikir yang mengedepankan aspek fungsidari suatu obyek tertentu dalam hubungannya dengan obyek atau subyek tertentu lainnya). Alam pikiran modern saat ini (di mana gereja ada)  menggambarkan manusia dan dunia yaang saling menunjukkan relasi, yaitu keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Manusia tidak lagi mengambil distance (jarak) dan bertanya tentang eksistensi masing-masing (sbgmn cara berpikir ontologis), atau sebaliknya tenggelam dalam misteri alam dalam hubungan saling meresapi/partisipatif (cara berpikir mistis).  Dalam cara berpikir modern  manusia berpikir tentang fungsi dan peras sesuatu bagi kehidupan.
Model pendekatan seperti ini (demikian pula dalam memberi keteranngan tentang Gereja), membuat gereja terhindar dari kerumitan cara berpikir ontologis yang mempertanyakaqn pernyataan-pernyataan dokrinal  yang sering menimbulkan perdebatan panjang.  Kelugasan dari problematik ontologis bisa kita lihat ketika PPAG menjelaskan masalah Trinitas.
Pemahaman mengenai Gereja
1.Keberadaan Gereja
 Gereja adalah Kehidupan bersama relegius yang berpusat pada Yesus Kristus, yang sekaligus merupakan buah pekerjaan penyelamatan Allah dan jawab manusia terhadap penyelamatan Allah, yang didalamnya Roh Kudus bekerja dalam rangka pekerjaan penyelamatan Allah.
Mari kita perjelas:
a.      Gereja adalah Kehidupan bersama relegius yang berpusat pada Yesus Kristus
Suatu kehidupan bersama itu berarti bahwa gereja secara kasat mata merupakan sebuah organisasi atau perhimpunan, yang dalam bahasa gereja disebut Persekutuan. Secara kasat mata bisa dianggap sama dengan organisasi yang lain. Gereja termasuk kategori Organisasi Keagamaan.  Lihat keputusan Depag dan Mentri Dalam Negeri soal ini. Karena kehidupan bersama berarti merupakan Suatu sistem kehidupan.   Sistem kehidupan yg punya watak khas/ciri khas yg berbeda dengan organisasi yg lain. Ada 4 ciri khas kehidupan  bersama keagamaan: Tatanan Ajaran/dogma, tatanan ibadat, tatanan hukum dan tatanan keumatan/persekutuan.
Disebut relegius/keagamaan karena berdasar suatu iman tertentu. Yang membedakan dengan organisasi keagamaan yng lain. Yakni yang berpusat pada Yesus Kristus.
Karena merupakan suatu organisasi maka kehidupan gereja juga dijalani dengan prinsip-prinsip organisasi yang sesuatu dengan valuenya/nilai dasarnya, sehingga juga memerlukan aturan.  Aturan itu disebut tager dan talak.

b.      yang sekaligus merupakan buah pekerjaan penyelamatan Allah dan jawab manusia terhadap penyelamatan Allah
karena merupakan buah atau hasil dari karya penyelamatan, maka sudah tentu gereja sebagai buah itu memiliki tujuannya tertentu yang harus dicapainya sesuai dengan maksud yang menghasilkannya. Karena gereja merupakan buah dari suatu pekerjaan penyelkamatan maka gereja juga diberi mandat untuk ikut dalam karya penyelamatan tsb.
Karena merupakan Jawab dari manusia maka kita bisa melihat adanya Peran dan kegiatan manusia di dalam suatu gereja.  Ada partisipasi dari mereka yang sudah diselamatkan.  Karena di dalam gereja ada banyak manusia maka perlu disepakati cara kerja dari masing-masing manusia yang mau berperan menjawab karya penyelamatan.  Itulah sebabnya perlu managemen gereja.

c.       yang didalamnya Roh Kudus bekerja dalam rangka pekerjaan penyelamatan Allah
Ada Roh kudus sebagai parter sekaligus Penolong bagi manusia untuk bisa mermaksimalkan karya penyelamatan yang dilakukan oleh manusia yang percaya.  Sebab pertolongan Roh Kudus akan menyempurnakan karya-karya manusia dalam kerya penyelamatan Allah di tengah-tengah dunia.
  2.Fungsi Gereja dan Tugas Panggilan
Berfungsi dalam karya penyelamatan Allah. Dan fungsi itu dijabarkan dalam 2 Tugas yakni Pemberitaan dan Pemeliharaan.
Gereja  Dewasa harus menjabarkan Fungsi Gereja dan Tugas Panggilan tersebut. Fungsi dan Tugas tersebut terlalu besar kalau hanya dikerjakan oleh Majelis Gereja (Penatua, Pendeta dan Diaken). Memang penanggungjawa segala kegiatan gerejawi adalah Majelis gereja akan tetapi demi efektifitas dan menumbuhkan daya partisipasi umat demi tercapainya Imamat Am, maka Majelis gereja harus memiliki Badan pembandu Majelis Gereja yang bernama Komisi, Tim atau Panitia. 
Tata Gereja th 2005 Pasal 2 ayat 1 menyebutkan:
Gereja Kristen Jawa yang selanjutnya disebut GKJ adalah kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus yang ada di suatu tempat tertentu yang dipimpin oleh Majelis Gereja dan yang telah mampu mengatur diri sendiri, mengembangkan diri sendiri, dan membiayai diri sendiri  berdasarkan Alkitab, Pokok-pokok Ajaran GKJ, serta Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ.
  


Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013