Apa itu Meditasi Spiritual?
Apa itu
Meditasi Spiritual?
Orang sering melihat ke agama dan dan cenderung lari
ke agama saat menghadapi berbagai
pengalaman hidup – terutama pengalaman hidup yang dianggap penting dalam
sikulus hidup manusia. Seperti manakala hendak bersyukur atas kelahiran bayi atau saat meratapi serangkaian kemalangan yang dialami
selama hidup. Meditasi spiritual pada intinya merupakan praktik refleksi
diri. Kesadaran spiritual itu melahirkan berbagai teknik meditasi, sikap
integritas dan kesediaan untuk jujur dalam memandang diri serta dalam memandang dunia sekitarnya. Agama yang
berbeda mempraktikkan meditasi dengan cara yang berbeda. Dalam praktiknya tidak
terbatas pada agama tertentu saja – pada setiap orang dapat mempraktekkan
meditasi spiritual dengan pola dan caranya sendiri.
Sebuah peringatan:
hindari menjadi guru yang bergaya diri dengan mengaku telah mencapai pencerahan
spiritual dan berhenti untuk terus
mencatat pengalaman spiritual mereka dalam meditasi. Orang yang
membanggakan pencerahan spiritual pada umumnya salah arah dan bisa menyesatkan
orang lain, baik sengaja maupun tidak. Tanda sebenarnya dari seorang guru
spiritual sejati adalah kerendahan hati dan kebaikan hati. Perjalanan
menuju kesadaran spiritual seperti itu membutuhkan proses dan butuh waktu yang
teramat panjang. Kemajuan pasti tidak tercapai dalam semalam jadi
waspadalah terhadap akan adanya janji-janji
perbaikan cepat. Dibutuhkan banyak disiplin diri dan latihan untuk dapat
mencapai kesuksesan spiritual, namun manfaat jangka panjangnya tidak ada
bandingannya.
Dapatkah
saya mendapatkan kekuatan spiritual melalui meditasi?
Banyak orang percaya secara keliru bahwa titik puncak dari
olah meditasi spiritual adalah untuk
mencapai kedigdayaan, seperti:
- Telepati
- Kekuatan penyembuhan
- Pengetahuan tentang kehidupan
masa lalu dan masa depan orang-orang
- Levitasi dan menentang
gravitasi
- Pemenuhan keinginan
- Tak terkalahkan
Beberapa orang begitu terpikat untuk memperoleh
"kekuatan super" tersebut sehingga mereka kehilangan seluruh inti
meditasi: yakni untuk mencapai kesadaran spiritual.
Kesadaran spiritual dimulai dengan keberanian untuk bersikap
jujur, baik hati dan komitmen untuk menjadi manusia terbaik yang kita
bisa.
Keinginan dan nafsu untuk menjadi digdaya/manusia
super sebenarnya semakin membuktikan obsesi kita terhadap ketahayulan serta kebutaan kita terhadap mukjizat nyata yang
terjadi di sekitar kita setiap hari: udara yang kita hirup, sinar matahari yang
kita nikmati, tindakan kebaikan dan kasih sayang yang sederhana - keajaiban
sejati di sekitar kita yang dapat diakses setiap saat. Apresiasi lembut dan
sikap kasih sayang kepada semua orang yang dijumpai sebenarnya adalah buah nyata dari olah pencerahan
spiritual dari sebuah meditasi.
Kunci sukses meditasi
spiritual
Langkah pertama adalah mulai fokus untuk benar-benar
mengenal diri sendiri. Dengan melakukannya, kita akan menemukan masalah
dalam diri kita sendiri yang pastinya ingin kita ubah. Meditasi spiritual
dimulai dengan sikap penerimaan diri, mengakui siapa kita. Dan itu menjadi
jalan untuk benar-benar bisa berteman dengan diri sendiri. Jadi kita bisa mengerti
bahwa langkah yang pertama dan utama justru terletak dan berpusat pada usaha
penerimaan diri.
Berikut adalah beberapa tip untuk membantu kita untuk
memulai upaya meditasi spiritual:
- Lepaskan dendam yang telah kita
pegang dan telah menghantui hidup kita
Perjalanan menuju kesadaran spiritual sering terhambat
saat orang menolak untuk memaafkan. Diakui atau tidak memaafkan seseorang yang menyebabkan kita
terluka bisa menjadi masalah yang sangat
sulit. Namun logika kita mengatakan bahwa berpegang dan membiarkan dendam melekat pada diri
kita akan semakin membuat rasa sakit bagi diri sendiri, dan tentu saja hal itu
tidak akan menjadikan hidup kita menjadi lebih baik. Semakin cepat kita mampu
memaafkan, semakin cepat kita bisa melepaskan rasa sakit itu dan hal itu
memungkinkan kita untuk bisa terus maju. Kita dapat melakukan hal ini secara bertahap dari waktu ke waktu dengan
mempraktikkan meditasi kesadaran diri dengan melatih pikiran dan memperkuat
pikiran untuk melepaskannya.
- Fokuskan aspirasi spiritual kita
kepada orang lain
Seiring dengan manfaat yang ditimbulkan secara fisik
dan mental yang membuat kita bisa berfokus dan bisa memberikan perhatian penuh pada diri sendiri, meditasi
spiritual berikutnya mengarahkan dan membawa kita pada kehidupan spiritual yang lebih sehat. Kunci
spiritualitas sejati berfokus pada manfaat yang dihasilkan untuk diri sendiri
dan orang lain. Dan manfaat bagi orang
lain seharusnya lebih besar daripada bagi diri sendiri. Tapi untuk
melakukan dan mencapai kondisi tersebut, kita harus mulai dengan diri kita
terlebih dahulu. Melihat pikiran kita sendiri, belajar untuk menerima
siapa kita dengan cinta kasih. Selanjutnya mulai beranjak dengan menumbuhkan kebaikan dengan menanamkan cinta
kepada orang lain. Prosesnya sama yakni dengan mulai melihat dan memahami
pikiran dan situasi orang lain dan berikutnya belajar menerima pemikiran dan
situasi orang lain.
Sewaktu kita melanjutkan latihan rohani kita, sangat
menarik bahwa semakin kita berfokus pada manfaat dan keuntungan bagi orang
lain, kita akan menjadi lebih sabar
dengan adanya rasa sakit yang mungkin ditimbulkan oleh orang lain terhadap kita. Kita
mulai melihat bahwa kita semua sebenarnya menginginkan dan mencoba untuk menjadi manusia bahagia dan tidak ingin mengalami rasa
sakit. Dengan cara ini, kita semua ada dalam posisi dan kondisi yang sama.
Hal ini mungkin tampak kontradiktif, tapi jika kita bersedia
memikirkannya maka semakin kita memikirkan orang lain, dan semakin sedikit kita
memusatkan perhatian pada masalah dan ketidakpuasan kita sendiri, dan hal itu semakin menumbuhkan kebahagiaan pada diri
kita.
- Latihlah imanmu
Banyak orang menemukan kenyamanan dengan cara memberi asupan makan pada semangat/spirit dengan benar-benar
mempraktikkan iman mereka. Kita dapat menemukan kenyamanan di pusat
meditasi, entah itu di gereja, di masjid atau ketika kita berkumpul dengan orang lain yang berpikiran
sama. Namun, spiritualitas dan agama dalam banyak hal sangat
berbeda. Hanya ketika praktik keagamaan mempertahankan dasar inti
spiritual – yakni lebih memberi bobot pada kebaikan dan keterbukaan lebih daripada
doktrin dogmatis – maka agama dapat menolong upaya kebangkitan dan pengalaman rohani
kita.
- Membuka pikiran kita untuk
kemungkinan baru
Setiap mahluk hidup pada dasarnya terhubung dengan adanya kesamaan tertentu. Meskipun
kita semua sangat berbeda dalam banyak
hal, namun kita semua ingin bahagia dan menghindari rasa sakit - bahkan serangga
terkecil sekalipun. Inilah titik kebersatuan (Meeting pot) yang mengikat kita bersama. Meditasi spiritual
hanya bisa berhasil setelah kita mampu menerima diri bahwa kita hanyalah
sebutir pasir di alam semesta, sebagian kecil dari gambaran yang lebih
besar. Oleh karenanya kita perlu fleksibel
terhadap yang kita pikirkan, berani membuka pikiran kita terhadap semua
kemungkinan. Rangkullah setiap perubahan dan terus maju. Kebahagiaan
mental adalah kunci sukses kesadaran spiritual.
- Jadilah yang asli
Ungkapan umum "menjadi diri sendiri"
mendorong kita untuk berhenti menjalani kehidupan dengan bermuka ganda demi
menutupi kesalahan kita sendiri atau menyenangkan orang lain. Sayangnya,
banyak orang telah menjadi terbiasa dengan kehidupan model bermuka ganda
sehingga mereka tidak tahu bagaimana menjadi manusia yang asli atau genuine. Jika orang saat berada
di rumah berbeda dengan saat sedang bekerja atau saat bergaul dengan teman,
berarti kita tidak autentik. Langkah pertama untuk mendapatkan kembali
keaslian kita adalah bersikap jujur, transparan dan penuh
integritas. Praktik meditasi dapat membantu kita menuju ke keaslian
sejati. Inilah satu-satunya cara untuk mencapai pencerahan spiritual
melalui meditasi.