Menolak roh

hal terburuk dari semuanya " Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu." —2 Korintus 6:2 Kadang-kadang ketika kita melihat dosa-dosa tertentu yang dilakukan seseorang, kita berpikir itu adalah hal terburuk yang dapat menimpa mereka. Tapi itu bukanlah hal terburuk. Hal terburuk dari semuanya adalah memiliki hati yang keras. Bahkan seorang pecandu narkoba, pecandu alkohol, dan orang yang tidak bermoral dapat menyadari kebutuhan mereka akan Tuhan dan dapat berpaling kepada-Nya. Sementara itu, ada orang yang tidak pernah keluar rumah dan tidak berbuat buruk, namun hatinya semakin keras setiap bulan dan setiap tahunnya. Dan memiliki hati yang keras, itu adalah hal yang paling buruk. Lebih baik menjadi anak yang hilang dan akhirnya kembali suatu hari nanti daripada tidak pernah pulang ke rumah. Dan hati yang keras dapat menyebabkan seseorang melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, yaitu menghujat Roh Kudus (lihat Markus 3:29; Lukas 12:10). Ketika kita membaca tentang Musa dan Firaun di Kitab Keluaran, kita mengetahui bahwa Tuhan mengeraskan hati Firaun. Kita mungkin berpikir bahwa Firaun tidak punya pilihan dalam hal ini. Namun kata Ibrani untuk mengeraskan juga bisa diterjemahkan “diperkuat.” Dengan kata lain, Tuhan menanggapi tanggapan Firaun. Intinya Tuhan berkata, “Bertindaklah hai Firaun.” Dan Firaun berhasil. Padahal Tuhan telah menunjukkan kepadanya keajaiban demi keajaiban dan memberinya kesempatan untuk percaya. Namun Firaun tetap menolak Tuhan. Maka Allah meneguhkan Firaun dalam keputusan yang telah diambilnya. Tuhan melakukan ini pada setiap orang. Jika kita memilih untuk beriman dan berserah kepada-Nya, maka Dia akan menguatkan kita dalam mengambil keputusan itu. Sebaliknya, jika kita memilih menolak dan menghujat Dia, maka Dia pun akan menguatkan kita dalam mengambil keputusan itu. Dia menghargai respon dan tanggapan kita. Hal ini tentu tidak terjadi dalam waktu semalam. Dan sebelum kita khawatir bahwa kita telah menghujat Roh Kudus dan melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, mari kita pahami apa itu dosa. Menghujat Roh Kudus bukan berarti mengatakan sesuatu yang tidak sopan tentang Roh Tuhan. Sebaliknya, menghujat Roh Kudus adalah gaya hidup yang disengaja, dan terus-menerus di mana kita mengetahui apa yang benar dan memilih untuk menanggapinya dengan penolakan. Dan dengan terus menerus terpapar pada kebenaran Tuhan dan terus menolak untuk taat dan percaya kepada-Nya, kita akhirnya bertindak terlalu jauh dan kehilangan perspektif. Kita jadi kehilangan kesempatan untuk yang baik. Menariknya, Tuhan pernah berkata kepada nabi Yeremia, “Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau."(Yeremia 7:16). Tuhan sedang mengatakan bahwa orang-orang ini telah bertindak terlalu jauh dalam hal mengeraskan hati mereka. Pekerjaan Roh Kudus adalah menginsafkan kita akan dosa kita dan membawa kita kepada Yesus Kristus. Jadi, menghujat dan menghina Roh Kudus berarti menolak pekerjaan yang sedang Dia coba lakukan dalam hidup kita. Dan ketika kita menghujat Roh Kudus, tidak ada harapan lagi bagi kita. Alkitab berkata, “Hari ini adalah hari keselamatan” (2 Korintus 6:2). Namun jika kita terus menundanya, akan tiba saatnya kita akan menentukan nasib kita sendiri.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009