Berusaha setia
Berusaha setia
" Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali."
—Lukas 19:13
Apa yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen sampai Yesus datang kembali? Bagaimana kita menjalani hidup kita? Alkitab memberi tahu kita bahwa ada hal-hal spesifik yang harus kita lakukan.
Satu hal yang Tuhan berikan kepada setiap pengikut Yesus adalah pesan Injil. Meskipun tidak semua orang dipanggil untuk menjadi penginjil, setiap orang dipanggil untuk menginjili. Mewartakan Injil Kerajaan Allah.
Rasul Paulus menyebutkan dalam suratnya kepada Timotius bagaimana “ yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku." (1 Timotius 1:11). Dan Tuhan juga telah mempercayakan Kabar Baik yang mulia itu kepada kita.
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang kaya raya yang hendak berangkat dalam perjalanan jauh. Ia memanggil hamba-hambanya dan memberi mereka masing-masing sejumlah uang. Semua orang menerima jumlah yang sama. Kemudian dia berkata kepada mereka, “Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali." (Lukas 19:13).
Dengan cara yang sama, Yesus berkata kepada kita, “Aku akan segera kembali, jadi terimalah pesan yang telah Aku percayakan ini kepadamu dan bagikanlah kepada orang lain. Lakukan urusan Allah sampai aku kembali.”
Tidak ada salahnya berkarir atau menikah dan berkeluarga. Tidak ada salahnya menikmati apa yang Tuhan berikan kepada kita. Namun inilah pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri: “Apa yang secara pribadi kita lakukan untuk menyebarkan Injil?”
Mungkin kita percaya bahwa itu adalah tugas para pendeta dan penginjil. Ya itu benar tapi tidak seratus persen benar. Itu juga merupakan tugas setiap orang Kristen. Ini lebih dari sekedar memberikan uang persembahan untuk pekerjaan penginjilan, meskipun itu adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Hal ini juga berarti berusaha mencari peluang yang Tuhan berikan pada jalan kita.
Yesus memperjelas hal ini dalam perumpamaan lain yang Ia ceritakan tentang seseorang bendahara yang salah mengatur keuangan majikannya. Mengetahui dia akan dipecat, bendahara tersebut menghubungi beberapa orang yang berhutang uang kepada majikannya.
Misalnya, seorang laki-laki berhutang 800 galon minyak, maka bendahara tersebut menyuruh dia melunasi utangnya sebanyak 400 galon. Hal serupa juga dilakukan bendahara terhadap sejumlah orang yang terlilit utang kepada majikannya. Dan pada akhirnya, alih-alih menegur bendahara ini, majikannya malah memuji kelihaiannya.
Yesus mengakhiri dengan berkata, “Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." (Lukas 16:9).
Dengan cara yang sama, kita perlu menggunakan sumber daya kita dan menggunakannya untuk pekerjaan Injil. Tuhan telah memberi kita masing-masing tiga hal untuk digunakan demi kemuliaan-Nya: waktu, bakat, dan harta. Kita semua memilikinya dalam tingkat yang berbeda-beda.
Tuhan tidak menganggap kita bertanggung jawab atas kesuksesan; Dia menganggap kita bertanggung jawab atas kesetiaan. Di hari terakhir itu, Yesus tidak akan berkata, “Bagus sekali, hamba yang baik dan sukses.” Sebaliknya, Dia akan berkata, “Bagus sekali, hamba yang baik dan setia.” Ambillah apa yang Tuhan telah berikan kepadamu dan lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan.