Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 16/18 September 2014

Bahan Pemahaman Alkitab
GKJ Ambarawa, 16/18 September 2014


Memperhatikan firman Allah, mengampuni Sesama

DAFTAR BACAAN KITAB SUCI

Bacaan I                : Keluaran 14 : 19-31: Mazmur 114: Roma 14 : 1-12: Matius 18 : 21-35

TUJUAN PERAYAAN IMAN MINGGU INI

Umat memahami arti pengampunan
Umat memahami pentingnya atau berharganya pengampunan
Umat memahami cara memupuk karakter pengampun

Dasar Pemikiran

Pengampunan, satu kata yang mungkin mudah diucapkan, tapi sejatinya sangat sulit untuk dilakukan. Bibir kita memang mengucapkan kata pengampunan, namun hati kita masih memendam dendam, dan akhirnya menjadi akar kepahitan. Pengampunan memang tidak sekejap mata, ada proses yang perlu dijalani, agar benar-benar “sembuh”. Melalui kotbah minggu ini, umat diajak untuk memahami arti pengampunan, harga sebuah pengampunan, dan bagaimana cara memupuk karakter pengampun, yang tentunya itu merupakan karakter Kristus. Firman Tuhan atau Alkitablah yang menjadi sumber hikmat, agar umat memahami tentang pengampunan. Maka begitu pentingnya memperhatikan firman Tuhan, bagi kehidupan umat. Ketika umat sudah memahami tentang pengampunan, maka pengampunan bukanlah suatu yang mustahil untuk dilakukan, namun sebuah keniscayaan umat Kristus yang perlu diwujudkan.

Keterangan Tiap Bacaan

Keluaran 14 : 19-31

Cerita mengenai keluarnya bangsa Israel, merupakan bentuk nyata kasih Allah kepada bangsa Israel. Meskipun seringkali bangsa Israel membuat hati Allah kecewa, namun Tuhan berkenan mengampuni dan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Mesir. Ketika Tuhan Allah mengampuni, bukan hanya berhenti dengan keluarnya bangsa Israel dari penjajahan Mesir, namun terus berlanjut hingga bangsa Israel pada akhirnya akan masuk ke dalam tanah perjanjian. Salah satu wujud kesempurnaan pengampunan Tuhan Allah, yaitu ketika bangsa Israel dikejar-kejar tentara Mesir, dan mereka harus menyeberangi Laut Teberau. Tuhan Allah kembali menyatakan pengampunan, dengan membelah laut Teberau, dan berlanjut dengan memberikan tiang awan dan tiang api. Itulah kesempurnaan pengampunan Tuhan Allah, yang diberikan kepada bangsa Israel.

Mazmur 114

Kidung Mazmur ini, berisi puji-pujian ketika bangsa Israel dibebaskan Tuhan Allah dari Mesir. Pemazmur merasakan besarnya kasih Allah, yang mengampuni dan menuntun bangsa Israel. Pujian Mazmur ini juga nyanyian keagungan atas kuasa Tuhan Allah yang tidak tertandingi. Seperti nyanyian pada ayat 7, bagaimana hebatnya kuasa Tuhan Allah, yang telah dinyatakan bagi bangsa Israel. Melalui pujian pemazmur ini, kita dapat memahami, bahwa sumber kasih dan sumber pengampunan hanyalah dari Tuhan Allah sendiri, karena besar kuasaNya.

Roma 14 : 1-12

Kehidupan umat Kristus, bukan lagi hidup bagi dirinya sendiri. Umat Kristus harus hidup untuk Kristus. Inilah inti berita yang ingin disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, terutama tertulis pada ayat 8. Maka, setiap kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan kita dihadapan Tuhan Allah (ayat 12). Sebagai umat yang hidup bagi Kristus, maka karakter kehidupan umat harus bersumber pada Kristus. Salah satunya adalah menghargai kelemahan orang lain (ayat 1-3). Maka tidak dibenarkan, orang yang hidup bagi Kristus akan menghakimi sesamanya, ataupun menghinanya (ayat 4 dan 10). Menerima keadaan orang lain, merupakan bentuk kita menghargai hidup orang lain. Jadi janganlah suka menghakimi pikiran, pendapat, dan perilkau orang lain. Dan memaksakan pendapat, pikiran dan tindakan untuk dilakukan orang lain. Hendaklah setiap orang yakin pada dirinya sendiri apa yang ia katakan, pikirkan, perbuat dan bertanggung jawab atasnya serta menerima segala risikonya.

Matius 18 : 21-35

Tuhan Allah sudah berkenan mengampuni kita, dengan kehadiran Tuhan Yesus ke dunia, yang sengsara, wafat, dan bangkit bagi kita. Seperti dalam perumpamaan Tuhan Yesus, raja yang mengampuni salah seorang hambanya. Namun kesempurnaan pengampunan Tuhan Allah adalah ketika kita juga mau mengampuni sesama kita. Pada ayat 34 Tuhan Yesus menegaskan, Bapa di sorga tidak akan mengampuni, jika kita juga tidak mengampuni sesama kita. Bukan satu dua kali, atau tujuh kali kita mengampuni, namun tujuh puluh tujuh kali kita mengampuni sesama kita. Ini bukan masalah angka, namun proses pengampunan itu berlangsung selamanya.

Harmonisasi Bacaan

Kitab Keluaran mencatat tentang kasih Allah, yang menyempurnakan pengampunanNya. Atas pengampunanNya, bangsa Israel menaikan pujiannya (Kitab Mazmur). Wujud pujian umat masa kini, adalah dengan mengampuni sesama (Injil Matius), dengan menerima keberadaan sesama, karena hidup umat adalah bagi Kristus (Surat Roma).

Renungan Atas Bacaan

Mari kita perhatikan firman Allah. Seluruh kitab mencatat, bagaimana kisah tentang pengampunan Tuhan Allah bagi manusia. Salah satunya adalah pengampunan yang diberikan Tuhan Allah kepada bangsa Israel, yaitu dikeluarkannya bangsa Israel dari penjajahan Mesir. Pujian akan keagungan kasih Allah, dinyatakan dalam nyanyian kidung Mazmur 114. Sebagai umat Kristus yang telah ditebus, maka kita juga berkewajiban menyatakan pengampunan bagi sesama kita. Bapa di sorga akan mengampuni, jika kita pun mengampuni sesama kita. Kita bukan hidup bagi diri sendiri, namun hidup bagi Kristus. Maka kita senantiasa mau menerima keberadaan orang lain, sebagai wujud pengampunan kita yang tujuh puluh kali tujuh.

Pokok Permenungan

Apakah pengampunan itu? Seberapa besarkah harga sebuah pengampunan? Dan bagaimana cara memupuk karakter pengampun, berkaca dari karakter Kristus?

Pokok Dan Arah Pewartaan

Pokok Pewartaan
Memperhatikan firman Allah dan mengampuni sesama
Arah Pewartaan
Menjadi umat yang memahami arti pengampunan, harga sebuah pengampunan dan cara memupuk karakter pengampun

Pertanyaan untuk diskusi:
1.     Pengampunan.
Kita sering berurusan dengan kata Maap, Memaapkan dan yang senada dengan itu.
Ceritakan pengalaman saudara soal praktek Meminta Maap dan Memberi Maap dalam hidup sehari-hari saudara!

2.    Hal apa saja yang membantu memudahkan kita Memberi Maap bagi sesama kita?



Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009