kelahiran kotbah
ANAK DAN KELUARGA'
Mazmur 139:
13-16
Seorang
anak perempuan berusia enam belas tahun bertanya, 'Apakah ada yang melihat
sweter baru saya?
Ayahnya
menjawab, 'Maksudmu yang harganya 150.000?'
Adiknya:
'Maksudmu yg engkau tidak akan membiarkan saya pakai? '
kakaknya,'
Maksudmu yang membuat kamu terlihat gemuk?
'Neneknya,'
Maksudmu yang dengan garis leher /krah rendah?
'Ibunya,"Maksudmu
yang harus dicuci dengan air dingin?"
Setiap
orang memiliki sudut pandang mereka pada sweternya meski tidak ada yang tahu di
mana itu
seperti
itulah sebuah keluarga, seperti itulah topik soal anak-anak atau soal membesarkan anak. Setiap
orang punya perspektif mereka sendiri, suka dukanya sendiri, entah itu keluarga
yg tradisional atau progresif, ketat atau agak bebas.
Tapi
bagi semuanya tidak ada yang yakin hari
ini jadi apa anak-anak kita nantinya atau kemana arahnya atau mengapa generasi
muda tumbuh begitu jauh, lalu kita kecewa
tentang saat ini atau begitu putus asa tentang masa depan.
Bagaimana
orang Kristen bisa hidup dalam situasi ini? Apa yang harus kita katakan untuk
itu?
Apakah
Alkitab memiliki hikmat untuk kehidupan keluarga hari ini, untuk membantu kita menghadapi
tantangan yg begitu menantang, untuk mengatasi tekanan dan menanggapi tangisan kebutuhan
masyarakat yg kini telah dihancurkan
oleh rekayasa sosialnya sendiri dan masyarakat yg gagal membangun kemanusiaan/humanisme.
Keluarga
selalu memiliki cara yang berbeda, ketika diserang oleh adanya perbedaan arah
hidup dlm masyarakat. Bagaimanapun juga keluarga saat ini menghadapi perubahan
yang mendasar mengenai apa itu arti sebuah keluarga.
Trennya
dimulai dengan Edmund Leach's Reith kuliah pada tahun 1967. Pernyataan yang
paling terkenal adalah, 'keluarga tidak lagi menjadi unsur dasar pembentuk masyarakat
yang baik, malah sebaliknya keluarga, dengan segala rahasia dan lika-likunya
telah menjadi sumber dari semua ketidakpuasan kita '(dalam A. Storkey, keluarga
dan krisis modern, hal. 23 Hodder dan Stoughton, London 1996.).
Yah
kita semua tahu sedikit tentang rahasia keluarga dan kerangka keluarga, tapi
'sumber dari semua ketidakpuasan kita' adalah bukan di keluarga kita tapi di
dalam hati kita, dalam kondisi manusiawi kita sebagai manusia berdosa dan manusia
yg egois.
Akibatnya
semua gaya hidup alternatif yang didorongkan pada hari ini harus dihadapi
dengan bekal keterbatasan penguasaan masalah
yg ada.
Keluarga
adalah ide Tuhan, keluarga adalah merupakan rencana-Nya dan disediaannya bagi
manusia. Dia memberikan keluarga pada manusia untuk memenuhi tiga kebutuhan primer yang kita
semua miliki.
Tiga
kebutuhan primer itu adalah: signifikansi,
keamanan dan stabilitas.
Tuhan
ingin hal-hal ini dibangun menjadi kehidupan awal manusia. Dan jika kita ingin
tahu siapa kita, jika kita menginginkan keamankan diri kita dan jika kita ingin
untuk membentuk hubungan yang stabil dengan orang lain, kita semua membutuhkan
hal-hal ini sejak usia dini.
1.Keluarga
memberi anggotanya signifikan/rasa berarti/berguna/bermakna.
Bagaimanapun,
di sini, yakni di Keluarga kita akan didengar, dipahami dan dicintai. Anak-anak
kita mungkin terkadang merasa tersesat di keramaian di sekolah atau di bus atau
di jalan/di dunia, tapi ia tidak akan pernah merasa tersesat di rumah, dengan
keluarga mereka sendiri. Tidakkah kita sering mendengar seseorang di keluarga
yang digambarkan sebagai 'dia yang begini-dan-begitu'? Dia bukan sembarang Arthur,
dia bukan yg seperti itu, dia adalah Arthur kita!
Keluarga
memberi anggotanya makna signifikan sejak usia dini. Masing-masing harus dikembangkan
dan masing-masing harus dipahami. Tuhan pastilah model orang tua yang
menunjukkan kepada kita bagaimana melakukan ini. Dia memiliki keluarga miryaran
tapi belum pernah ada diperlakukan seperti
dua yg persis sama:
13. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian
TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
14. Sebab
Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
'(Mazmur
103: 13-14)
Di
sana kita belajar campuran kerendahan hati dan kepercayaan diri yang tepat. Kami
rapuh dan berumur pendek tapi kita dicintai oleh Tuhan yang kekal; kekayaan
duniawi kita tidak pasti menjamin spt itu.
Tapi
keselamatan abadi kita terjamin, kita debu tapi kita dikenang debu.
Penemuan
terbesar yang pernah kita buat adalah penemuan yang kita lakukan ketika memasuki keluarga Allah: bahwa
Tuhan mengasihi kita dan bahwa Dia memiliki rencana untuk kehidupan kita.
Dalam
Mazmur 139 pemazmur melihat kembali situasi yang paling awal dan situasi ketika
kita ada dlm kondisi paling tidak berdaya, hari-hari rapuh kita ketika kita adalah janin
di dalam rahim:
13. Sebab Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
14. Aku
bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang
Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
15. Tulang-tulangku
tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan
aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16. mata-Mu
melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari
yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
'(Mazmur
139: 13-16).
Ini
adalah kehadiran dan tujuan yang dijamin Tuhan dalam kehidupan kita. Dalam Setiap hari dan di dalam setiap
putaran/ belokan dari kehidupan kita, Dia memberi kita pengertian akan makna
dan tujuan kita dan keamanan tertinggi bagi kita.
kita
mungkin telah menemukan pekerjaan yg memuaskan dan memberi penghargaan,
Pernikahan
kita mungkin bahagia dan mulia atau mungkin juga harus melalui pengujian dan
masa sulit, kita mungkin berada di ambang kehidupan dan karier atau pensiun.
Banyak
kegembiraan dan prestasi hidup di belakang kita. Namun dalam semua kondisi dan
situasi ini kita bisa mengetahui
Kehadiran Tuhan, bimbinganTuhan, hikmat Tuhan di sampingmu di setiap tahap
karena dia telah merencanakan untuk membantu kita melalui tahap demi tahap kehidupan ini.
Ya,
dia memimpin kita melalui masa pengujian tapi produk akhir hidup kita, ketidaknyamanan
kita, karakter kita, Kekecewaan kita, Harapan kita, bahkan kegagalan
kita, frustrasi kita. Tapi Dia adalah orang tua pandai yang menangani situasi
kita. Dia berurusan dengan kita dengan tegas, adil dan selalu dengan cinta
setia itu lebih banyak untuk mengubah kita daripada yang lainnya.
Kukatakan
Tuhan menciptakan keluarga untuk memenuhi tiga kebutuhan primer: signifikansi,
keamanan dan stabilitas. Ijinkan saya melanjutkan ke hal yg kedua:
2 Keluarga
memberi keamanan anggotanya.
Di
sini, setidaknya, di dunia yang tidak menentu dan terkadang mengancam,
anak-anak kita bisa merasa aman. Mereka kadang-kadang merasa bosan tapi hal
yang hebat adalah mereka bisa melakukannya di rumah dengan merasa aman!
Hal
ini mungkin dianggap biasa - tapi
bagaimanapun juga, dalam keluarga telah disediakan:
keamanan
dalam komitmen ayah dan ibu yang tak putus-putusnya yang akan selalu ada di sana untuk anak-anak,
keamanan dalam cinta yang bebas dan tanpa syarat. Ini adalah cinta yang tidak harus
diraih/diperjuangkan dengan melewati ujian atau menang di hari olah raga,
dengan menjadi lebih pintar atau lebih cantik atau berperilaku lebih baik
daripada yang lain. Ini adalah cinta yang tidak diperoleh dan tidak akan hangus.
Bukan
hanya anak-anak yang membutuhkan keamanan semacam itu. Istri atau suami yang
menemukan di lingkungan duniawi, yg kejam, atau menggoda juga menginginkan dan
membutuhkan keamanan, cinta dan kepercayaan yang membuat rumah dan pernikahan
mereka sendiri dapat berdiri tegak.
Selanjutnya,
Suami tidak harus berjuang untuk mendapatkan kesetiaan dan rasa hormat
istrinya. Istri juga tidak harus berjuang untuk mendapatkan cinta dan kesetiaan
suaminya.
Saya
suka kata-kata J. John tentang kehidupan
keluarga. Rumah, katanya, Harus menjadi 'tempat berlindung dari badai - dan
kita semua basah kuyup; tempat perlindungan, stabilitas dan keamanan. Kita
mungkin gagal dalam sesuatu - kita membutuhkan rumah dimana kita berada dan belum gagal sebagai Anggota keluarga. Anggota
kelaurga adalah penggemar kita bahkan
ketika kita mengalami musim yang buruk.
Kita
mungkin ditolak entah di mana, tapi tidak pernah ditolak di sini. Inilah pelindung
badai ketika orang meremehkan kita. Tuhan ingin rumah menjadi tempat berlindung
dari badai dan Itu sebabnya perceraian begitu menyakitkan - karena tempat
penerimaan telah menjadi tempat penolakan. '
Kebutuhan
utama ketiga adalah stabilitas:
3.Keluarga
memberi anggotanya stabilitas.
Keluarga
memberi stabilitas pada pernikahan, saat
menjadi orang tua dan hubungan lainnya juga.
Stabilitas
tidak sama dengan stagnasi atau bahkan kesamaan. Stabilitas tidak menyiratkan
monoton. Stabilitas juga bukan kebalikan dari perubahan.
Kestabilannya
adalah Apa yang membuat kita aman dalam perubahan, inilah yang membantu kita
menangani perubahan dan itulah yang terjadi Bisa diandalkan untuk tidak
berubah.
Tapi
stabilitas tumbuh kuat dan semakin dalam
dan lebar hanya secara bertahap, yakni melalui disiplin kehidupan, melalui
pengendalian diri dan rasa tanggung jawab kepada orang lain.
Anak-anak
membutuhkan ruang dan batasan. Mereka membutuhkan ruang untuk ekspresi diri dan
perkembangan tapi mereka juga membutuhkan kesadaran yang tepat dari orang lain
untuk mencegahnya menjadi tiran/diktator kecil yang memanjakan diri sendiri. Mereka
membutuhkan bentuk untuk menyeimbangkan kebebasan, ketertiban untuk mencegah
kekacauan, disiplin dan pengertian batas yang jelas. Dan mereka butuh
kemewahan
cinta yang merupakan kemewahan dan kebutuhan.
Alkitab
mengatakan, ' 20. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena
itulah yang indah di dalam Tuhan. '(Kol 3:20).
Jika
anak tidak mempelajari batas-batas perilaku yang dapat diterima, batas
toleransi dan hukuman atas apa yang salah-mereka dilemahkan dan bahkan akan cacat
untuk menuju kehidupan dewasa. Anak-anak
butuh Untuk hidup memiliki batas, hidup memiliki hukuman, hidup memiliki
disiplin tersendiri. Dan itu membutuhkan cinta, komitmen dan disiplin ilmu kehidupan
rumah tangga untuk mempersiapkan anak-anak bagi dunia luar, mulai dari sekolah,
untuk bekerja dan pekerjaan mereka, rumah dan perkawinan mereka.
Betapa
bijaksananya peribahasa alkitabiah, ' 6. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka
pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
'(Ams.22:
6)
Namun,
perlu diingat bahwa kita sebagai orang tua adalah orang berdosa dan juga
anak-anak kita, itu semua membuat kita mudah untuk berbuat salah dan menjadi menuntut, sombong, dan tidak bisa
dinasehati. Hal ini yg membuat rasul Paulus memperingatkan kita untuk tidak membuat
anak-anak kita jengkel, atau bahkan mempermalukan
mereka, shg kita meninggalkan mereka dengan rasa terbakar oleh rasa ketidakadilan.
Jadi, Paulus berkata dengan hikmat: ' 21. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan
tawar hatinya. '(Kol.3: 21).
Jika
ada disiplin sejati di rumah pasti ada disiplin diri pada orang tua.
Jika
ada batasan, mereka harus secara konsisten dihormati. Dalam hal itu batas-batasnya
ada fleksibilitas yang masuk akal.
Pilih
mana yang penting: hal-hal yg fundamental bukan mode, gaya hidup bukan gaya
rambut, moral bukan musik.
Beri
Prioritas besar anak selalu bersama
dengan Tuhan, Kristus, Roh Kudus dan dan memiliki kehidupan spiritual dan
biarkan ini menjadi doa agung dari orang tua, berbicara dlm diam yakni doa-doa
kita.
Biarkan
ambisi tertinggi kita hanya untuk anak-anak kita, bahwa
mereka berjalan bersama Tuhan selama kehidupan
mereka dan bahwa mereka terus menjadikan Kristus sebagai pusat dalam pernikahan
mereka sendiri dan rumah.
Ingat
juga bahwa dalam konteks keluarga kita ini, bahkan sekarang ini , akan
membentuk hidup untuk anak-anak dan cucu kita, Apa yang kita lakukan atau yang tidak kita
lakukan akan berpengaruh pada sikap, keputusan, dan kejadian masa depan. Bangun
masa depan dengan kebijaksanaan
dari masa lalu dan hari kini.
Tapi
pentingnya ketiga hal ini, signifikansi, keamanan dan stabilitas tidak tanpa
biaya dan saya teringat akan kebutuhan utama keempat untuk kehidupan keluarga. Ini
adalah pengorbanan:
4.Keluarga
membutuhkan pengorbanan.
Seperti
yang dikatakan seorang penulis 'Keluarga dibangun di atas pengorbanan. Ini
membutuhkan dua orang untuk ditetapkan menyangkal kesenangan mereka, peluang dan ambisi mereka,
untuk memberi Anak-anak mereka teladan tentang kesetiaan, disiplin diri,
ekonomi dan kepercayaan pada masa depan '[R.Scruton Times 6 / xi / 96].
Kita
jarang mendengar tentang ini bukan? Kita
adalah masyarakat yang sangat egois dan berpusat pada AKU dan saya khawatir
satu generasi mengajarkan yang lain 'keutamaan' keegoisan daripada kebajikan
pengorbanan.
Filosofi
hidup baru dipopulerkan dan didorong hari ini Yakni 'Kebutuhan saya, penemuan
diri dan pengembangan diri saya, kebebasan saya, karir saya ', ini adalah poin
referensi dimana segala sesuatu dipesan dan diatur dalam begitu banyak hal.
Ya,
ada filosofi pengorbanan yang sama tidak sehatnya: di mana orang -sering
perempuan - dipaksakan, dimana potensi tidak berkembang, dimana individualitas
hancur.
Dan ajaran Perjanjian Baru tentang pernikahan
dan hal Menjadi orang tua ADALAH tanggung jawab bersama di bawah Tuhan.
Shg masing-masing Pasangan melayani yang lain dan
mengembangkan yang lain, sehingga pengorbanan juga dibagikan dan tidak menjadi
penghancuran diri seseorang.
Di
seluruh dunia tidak ada model atau demonstrasi yang lebih besar yang berkorban Selain
Allah bapa yg memberikan satu-satunya Anak-Nya untuk menjadi Juruselamat.
Pencipta
dari dunia, siapa Yang Maha Kuasa dan suci yang merespon penolakan dunia lewat
kekejaman, keegoisan dan pemberontakan kita melawan pemerintahannya dlm hidup.
Kita
berada di bawah penghukuman karena dosa namun dia mengasihi kita dalam dosa kita dan
masuk ke dalam persekutuan dengan pribadi Putra-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan
kita dari dosa kita dan membagikan keabadiannya bersama kita dalam kemuliaan
yang tak ada habisnya. Di kayu salib dia menanggung dosa kita
atas
dirinya sendiri dan menanggung hukuman mereka agar kita bebas; dia melakukan
ini untuk mendamaikan kita untuk dirinya sendiri dan membawa kita ke dalam
kehidupan baru dan cara hidup baru. Hidup baru itu kehidupan Tuhan di dalam
kita dan dengan kita mengubah kita menjadi serupa dengan individu dan masyarakat,
sebagai lajang dan menikah, sebagai pekerja dan tetangga dan teman, sebagaimana
suami dan istri, orang tua dan anak-anak. Ini adalah kehidupan Tuhan yang
membuat segalanya hal baru.
Sudahkah
hidupnya masuk ke dalam hidupmu? Apakah Anda menyadari bahwa Yesus Kristus itu
unik dan dapat diandalkan sebagai Juruselamat dan Tuhan? Dan apakah kita
memintanya masuk ke dalam hidup dan rumah dan keluarga kita? Saya mengundang
Anda semua untuk melakukannya saat kita ini. Amin