Bidston 2 th Lily ernawati

Bidston peringatan 2 tahun Ibu Lily Ernawati 26 Agustus 2023. Ketabahan oleh Roh Kudus. Bacaan: 2 Korintus 5:6-9 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat — tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Saudara-saudara yg terkasih dalam Kristus. Siapapun juga di antara kita akan mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan yang pahit. Ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi. Semua kenangan mengalir dan melintas di benak kita. Meski kita tahu orang yang meninggalkan kita tidaklah sempurna, namun selalu ada kenangan manis yang telah kita lewati bersama. Kita bisa menyanyikan lagu penguatan: Habis hujan nampak pelangi. Namun nyatanya "tidaklah mudah untuk melihat penderitaan dengan harapan". 'habis hujan akan tampak pelangi' terasa berat kita nantikan. Yang sering kita rasakan dan yang lebih mudah bagi kita membayangkan penderitaan dengan gambaran 'habis hujan, banjir melanda'. Kesulitan saja yang akan muncul. Saudara-saudara yang terkasih. Kita menerima bacaan bernada positip dari rasul Paulus. Dlm bacaan kita diajak untuk melihat sisi positif dari kehidupan. Meski mengalami ketuaan, meski tubuhnya mengalami penderitaan karena faktor degeneratif (ketuaan) tetapi kehidupan rohaninya diperbarui dan diperkuat oleh kuasa Allah (4:16). Wawasan dan pandangan Paulus melampaui keberadaannya, jauh ke depan. Paulus berbicara tentang adanya pengharapan kekal (4:18), yakni tempat kediaman di surga, yang disediakan Allah untuk menggantikan tempat kediaman di bumi (5:1). Ketika tubuh di bumi ini menderita, orang beriman berharap akan tubuh kebangkitan (5:2), yakni tubuh kemuliaan yang akan diterima pada hari kedatangan Kristus (5:3). Itulah rancangan keselamatan Allah bagi manusia dan bagi kita yang percaya (5:5). Dan penggenapan rancangan itulah yang secara serius Paulus dan kita bersama imani dan kita harapkan. Kita semua menanti-nantikan kesempurnaan keselamatan kita. Untuk memiliki keyakinan itu orang percaya menerima Roh Kudus sebagai jaminan (ay. 5, band. 2Kor. 1:22). Roh Kudus bagaikan uang muka yang menjamin pembayaran sepenuhnya di masa kemudian. Kita membutuhkan bimbingan Roh untuk bisa berharap dan menyakini kesempurnaan keselamatan tsb. Roh Kudus jaminan dan penjaminnya. Karya Roh Kudus dalam hidup Paulus dan jemaat Korintus merupakan 'uang muka' dari keselamatan penuh yang akan mereka terima di masa datang. Roh Kudus menolong orang beriman agar di dalam penderitaan kita semua mengalami latihan dan penguatan iman. Sebab itu Paulus rela menanggung penderitaan (5:6), karena ingin berkenan di hadapan Kristus yang akan duduk di takhta pengadilan supaya ia menerima apa yang patut diterimanya (5:9-10). Paulus melihat hidup dan penderitaannya serta pengalamannya berdasarkan perspektif kekekalan yang akan diterimanya kelak. Meski kini ia harus mengalami penderitaan, ia tetap menanggungnya dengan rela. Ketabahan yang dihasilkan karena karya Roh Kudus dalam hidup kita, itulah yang utama dan yang paling penting. Persoalannya: Apakah kita juga sedang menjalani hidup ini dengan perspektif yang sama? Hidup dalam perspektif kekekalan, hidup dalam jaminan Rih Kudus, yang semuanya itu akan memampukan kita menjalani tiap babak dalam hidup, dengan tabah dan hati-hati, karena kita tahu bahwa akan tiba saatnya Tuhan datang dan mengenapi janji-Nya. Paulus memulai pasal 4 dengan menyatakan bahwa "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati." Namun selanjutnya, ia memaparkan banyak penderitaan yang ia alami di dalam pelayanannya. Lalu bagaimana ia bisa berkata bahwa ia tidak tawar hati dalam penderitaan yang demikian? Paulus telah menjelaskan bahwa jer Basuki mawa beya. Semua kesusahan dan penderitaannya hanya ditujukan untuk pelayanan yang lebih efektif kepada Tuhan lewat jemaat Korintus. Karena itu, Paulus tidak pernah tawar hati dan kecewa. Meski harus menderita, namun secara rohani, ia merasa diberkati dan diperbarui. Sebab kesusahan yang dideritanya hanya untuk sementara waktu. Dan sesungguhnya Allah sedang mengerjakan kemuliaan yang lebih besar bagi dia (4:17-18). Paulus yakin penderitaan yang dialaminya bersifat sementara dan kemuliaan yang akan dia terima bersifat kekal. Inilah yang menghasilkan kegigihan dalam hidup. Jangan sampai apa yang sementara mengalahkan yang abadi. Jangan yang kelihatan saat ini menutup peluang baik di masa depan. Paulus membandingkan hal itu dengan perbandingan mengenai tempat kediaman sekarang dan tempat kediaman surgawi (5:2). Paulus menyatakan bahwa sekarang ini kita tinggal di tempat yang bersifat sementara dan terbatas. Jika tempat ini rusak, kita tetap memilki pengharapan, yaitu sebuah tempat kediaman yang bukan dibangun dengan tangan manusia, yakni tempat kediaman surgawi. Saudara-saudara yang terkasih. Karena faktanya di dunia ini kita mengalami berbagai kesusahan dan pencobaan, maka Allah memberikan kepada kita Roh Kudus sebagai jaminan (5:5). Kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita akan memberikan sebuah jaminan bahwa Allah berkarya di dalam diri kita, meski kini kita sedang dalam keadaan susah. Di sini kita lihat ada perspektif ke depan. Mata batin kita tidak hanya melihat apa yang nampak sekarang, namun melihat apa yang akan nampak di depan. Itu menjadi sumber pengharapan dan kekuatan. Inilah rahasia sukses kehidupan. Maka di dalam segala keadaan, kita harus selalu berusaha untuk hidup menyenangkan hati Allah. Terutama karena kesadaran bahwa suatu saat, semua orang akan menghadap takhta pengadilan Kristus untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatunya. Sekali lagi, Kita pun harus hidup dalam kesadaran seperti ini. Maka, jangan putus asa saat mengalami kesusahan dan penderitaan. Ingatlah, bahwa Tuhan tidak akan melupakan apa yang kita kerjakan bagi Dia (Ibr. 6:10). Lily Ernawati, pribadi yang selalu punya harapan. Dia termasuk yang gigih dalam berjuang. Dia ingin hidupnya berkenan di hadapan Allah. Kini dia sudah bersama bapa surgawi. Melihat yang dulu dia lihat dalam bayang-bayang ketabahan hatinya. Amin

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013