Saingan Allah

Saingan Allah " Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala." —1 Yohanes 5:21 Kita cenderung membayangkan penyembahan berhala seperti bersujud di depan patung pahatan. Dan jelas itu merupakan penyembahan berhala. Namun penyembahan berhala bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Dan tidak diragukan lagi ini adalah masalah yang bahkan akan dihadapi oleh orang-orang percaya yang hidup di abad kedua puluh satu. Alkitab memberitahu kita bahwa selama Masa Kesengsaraan, penyembahan berhala akan merajalela. Wahyu 9:20 mengatakan, “Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan" Berhala atau Idol bisa berarti banyak hal. Namun pada hakikatnya berhala adalah seseorang atau apapun yang menggantikan tempat Tuhan dalam hidup kita. Banyak hal yang bisa memenuhi syarat sebagai idola dalam hidup kita. Dan merupakan fakta yang menakutkan bahwa seseorang bisa menghadiri gereja setiap minggu dan tetap menjadi penyembah berhala. Dalam Sepuluh Perintah Allah, Tuhan memberitahu kita bahwa kita harus menjadikan Allah sebagai Tuhan kita dan tidak ada Tuhan lain selain Dia. Allah bersabda, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku" (Keluaran 20:4–5). Yesus menggemakan hal ini ketika Dia berkata, “’Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.’ Ini adalah perintah yang pertama dan terutama” (Matius 22:37–38). Pada dasarnya Yesus mengatakan bahwa jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita, hal itu akan berdampak besar pada cara hidup kita. Jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita, maka tidak ada hal lain yang dapat menggantikan tempat Tuhan dalam hidup kita. Godaan penyembahan berhala nyata. Sehingga apabila kita tidak memupuk hubungan dekat dengan Tuhan, maka hanya masalah waktu sampai seseorang atau sesuatu menggantikan tempat Allah dalam hati kita. Ketika Musa meninggalkan bangsa Israel untuk menerima perintah-perintah dari Allah di Gunung Sinai, bangsa itu mendatangi Harun dan memintanya untuk membuatkan mereka sebuah berhala, sesuatu yang bersifat fisik untuk disembah. Hasilnya adalah sebuah anak sapi yang terbuat dari emas. Tapi itu bukanlah berhala pertama mereka. Musa jadi berhala pertama mereka. Karena tidak lama setelah Musa meninggalkan perkemahan mereka, mereka mencari sesuatu untuk menggantikannya. Hal ini juga bisa terjadi pada kita. Kita bisa membiarkan sesuatu menjauhkan Tuhan dari hati kita. Dan ketika kita melihat sejarah gereja Kristen, kita akan melihat bahwa setelah manusia meninggalkan Tuhan sebagai cinta pertama mereka, mereka beralih ke berhala untuk menggantikan Tuhan.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013