Penghakiman

hari penghakiman " Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." —2 Korintus 5:10 Alkitab mengajarkan bahwa setiap orang akan berdiri di hadapan Tuhan pada hari penghakiman. Banyak sekali ayat dalam Kitab Suci yang membahas topik ini. Yesus berkata, “ Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu" dan “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."(Matius 7:2; 12:36) . Roma 14:10 mengatakan, “ Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah." Penghakiman akan datang. Tidak hanya ada penghakiman terakhir bagi orang non-Kristen, tetapi ada juga penghakiman terakhir bagi orang Kristen. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, “" Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." (2 Korintus 5:10). Namun, mereka yang beriman kepada Yesus Kristus tidak perlu takut. Karena Yesus telah mengampuni dan membenarkan kita, kita dapat yakin bahwa kita tidak akan berdiri di Penghakiman Tahta-Nya, yaitu penghakiman terakhir bagi orang-orang yang tidak percaya. Umat ​​​​Kristen akan menghadapi penghakiman berbeda yang dikenal sebagai takhta penghakiman Kristus. Inilah saat dimana Tuhan akan memberi pahala kepada kita. Penghakiman ini bukan tentang masuknya kita ke Surga, karena tahta penghakiman Kristus terjadi di sana. Tapi Tuhan akan menilai hidup kita. Kitab Suci menyatakan bahwa takhta penghakiman Kristus akan mengungkapkan karakter atau motif penting kita. Pertanyaannya adalah tentang apa yang kita lakukan dalam hidup kita. Apa yang kita lakukan dengan waktu yang Tuhan berikan kepada kita? Apa yang kita lakukan dengan karunia dan sumber daya yang Tuhan percayakan kepada kita? Apakah kita mengembangkannya, berupaya memperbanyaknya, dan menggunakannya untuk kemuliaan-Nya? Atau, apakah itu semua tentang kita? Apakah hidup hanya tentang menjadi bahagia dan menemukan kepuasan? Tuhan akan melihat apa yang memotivasi kita dan mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan dengan apa yang Dia berikan kepada kita. Dan Dia akan melakukan evaluasi. Hal ini mengingatkan kita pada perkataan Daniel kepada Raja Belsyazar yang jahat: “ Tekél: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan" (Daniel 5:27). Dengan parafrase yang longgar, dia berkata, “Belsyazar, kamu adalah orang yang ringan.” Kebanyakan dari kita ingin mengurangi berat badan saat kita menimbang berat badan. Namun dalam skala Tuhan, kita tidak mau dianggap enteng. Sebaliknya, kita ingin menjadi berat. Kita ingin memiliki substansi dan makna dalam hidup kita. Dan timbangan Tuhan tidak pernah lepas. Alkitab berkata, “Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus."(1 Korintus 3:11). Menurut ayat ini dan ayat lainnya, janji-janji Allah menjamin kehadiran kita dalam kerajaan Allah. Namun kita akan mendapatkan atau kehilangan posisi kita dalam kerajaan Allah melalui kualitas pelayanan yang kita berikan di sini dan saat ini.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013