MPHB 2008

MPHB 2008
POSYANDU dan BINA KELUARGA
22 Oktober 2008.
Gereja Kristen Jawa Ambarawa.

POSYANDU dilayani oleh Tim Kesehatan KWD
Pukul 16.00 Wib
Peserta datang
Langsung dilayani pemeriksaan (BB, tensi, gula, HB, kolesterol dll)
Menempati tempat duduk untuk kegiatan Bina Keluarga.

BINA KELUARGA dilayani oleh Pdt.Setyo
Pukul 17.00 Wib

1.Kegiatan dimulai dengan doa oleh ,………
2.Kata Pengantar Kegiatan.
Relasi suami-isteri (ortu-anak) adalah relasi yang paling mendasar dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, bahkan bergereja. Dikatakan paling mendasar karna dari bagaimana suasana relasi pasangan suami-isteri itu, pengaruhnya akan dirasakan oleh anak-anak/keluarganya, dan tampak dari tingkah laku mereka. Suasana keluarga itupun akan terlihat dan dirasakan oleh masyarakat di sekitarnya maupun dalam hidup bergereja.

Namun sayangnya relasi suami-isteri tidak selamanya seindah masa bulan madu. Dengan hadirnya anak-anak, dengan besarnya tanggungjawab dalam mencari nafkah, maupun dengan beberapa tanggungjawab yang lainnya, seringkali kita mengabaikan relasi dengan pasangan hidup sendiri (ada yang berpikir:”toh dia sudah terikat perkawinan denganku, sesibuk apapun diriku, khan semua ini untuk keluarga, dia pasti mengertilah..”). Kondisi seperti ini tidak jarang membuat relasi antara suami-isteri menjadi “biasa-biasa saja” atau sekedar rutinitas yang dapat membuat pasutri jenuh.

Melalui kegiatan ini (bina keluarga) yang nanti akan diisi oleh beberapa game keluarga diharapkan kita dapat mengingat kembali akan bagaimana hal hubungan di dalam keluarga merupakan sesuatu yang pantas untuk dipelihara dan dijaga keserasiannya. Paling tidak mengajak kita untuk berpikir ulang tentang kesediaan dan upaya yang sudah kita kerjakan dalam rangka melestarikan relasi di tengah-tengah keluarga.

3.Game-game dan maknanya dalam kehidupan keluarga.

a.Boom
-peserta melingkar
-peserta diminta untuk mengurutkan angka dengan berhitung 1,2,3 dan seterusnya
-jika setyo mengeluarkan suara bom pada giliran orang yang kebetulan akan mengurutkan harus menambah dengan angka 3 sehingga jika ia harus mengatakan urut angka 10 maka ia harus mengucapkan 13, urutan berikutnya meneruskan angka berikut yaitu 14 dan seterusnya.

-Bom kelipatan 3: 1,2, pada saat kelipatan 3 peserta mengatakan bom sehingga menjadi: 1,2,bom,4,5,bom, 7,8 bom dst.

b.Bebas berkhayal
kadang kita perlu berpikir bebas supaya bisa inovafip dan kreatip. Kreatifitas sangat dibutuhkan supaya hidup penuh dengan warna.
Tiap peserta mendapat sebuah pertanyaan dan diharapkan dapat menjawab sebebas-bebasnya namun kreatip dan inovatif.

daftar pertanyaan:
-apa rasa dari warna coklat?
-berapa berat beban amarah anda?
-Apa warna hurup S?
-di mana anda merasa paling senang?
-apa warna dari bau parhummu?
-Berapa umur kebahagiaan itu?
-Bagaimaa bunyi warna hijau?
-Apa yang kamu kerjakan hari pertama jadi president?
-Bagaimana bunyi suara kutu bernyanyi?
-dengan apakah matahari bersinar?
-Apa yang akan anda kerjakan jika besok adalah hari terakhir anda?
-Berapa berat dari rasa cemas Anda?

c.Peka pada perubahan
-peserta diminta berbaris saling berhadapan, diminta untuk mengamati pasangan di depannya sedetil mungkin
-lalu saling membelakangi, untuk membuat satu perubahan kecilpada penampilan
-masing-masing peserta diminta untuk mengamatiperubahan apa yang telah terjadi.
Makna: Peduli pada sesama.

d.Membuat kalimat cerita.
-Tunjukkan sebuah gambar pada regu
-masing-masing peserta diminta untuk spontan membuat sebuah kalimat sehingga nantinya tersusun sebuah cerita yang lengkap.
Makna: cerita kita membuat dan menyempurnakan keharmonisan hidup.

e.Merayu Pasangan
-setiap pasangan diberi selembar uang (10.000)
-salah satu memegang uang tsb dengan diberikan pengertian bahwa uang itu (uang terakhir) untuk sesuatu yang amat penting dalam keluarga menurut versi yang memegang uang.
-sementara itu pada pasangannya diberi pemahaman bahwa ia harus berhasil erayu pasangannya agar dapat menyerahkan uang tersebut.
-tidak boleh ada kontak fisik, yang menyerahkan uang harus dengan rela/tanpa paksaan.
-pasangan yang tercepat memperoleh uang dari pasangannya dinilai sebagai pemenang.
-di akhir permainan, masing-masing ditanya: mengapa ia mau memberikan, mengapa berhasil dalam merayu?

Merayu adalah bagian dari komunikasi. Ketrampilan dalam komunikasi membuat pertentangan dan penyelisihan dapat dihindari.

f.Membangun menara.
-Setiap pasangan/regu diberi beberapa lembar kertas Koran.
-mereka diminta untuk membuat sebuah bangunan menara dari lembar kertas Koran tersebut.
-yang paling cepat dan membuat menara yang paling tinggi membuat menara dinyatakan sebagai pemenang.

Perhatikan interaksi/kerjasama dalam membuat komunikasi.
Bagaimana komunikasi yang berlangsung? Apakah ada yang bisa kita pelajari?
Siapa leadernya? Siapa yang mau mengalah?
Bagaimana kerjasama yang terjadi?

g.Mendandani Pasangan.
-regu diberi kertas-kertas Koran dan diberi waktu 5 menit. Waktu singkat harus kerja dengan cepat.
-Dandani pasangan/salah satu peserta dengan model pakaian rancangan dari regu anda.
-pemenang ditentukan oleh tingkat kepuasan yang didandani.

h.Rumput bergoyang.
-regu sebanyak 5 orang dibuat melingkar
-pilih salah satu untuk berdiri di tengah/center. Yang ditengah mendekapkan tangan di dada dan dan tangan menyilang di pundak.
-beri aba-aba untuk jatuh sebanyak 2 kali
-jarak diperluas/ ruang tidak sempit (lakukan 2 kali)
Makna: kepercayaan pada pasangan/anggota regu. Ukuran bagaimana perasaan si center?

Kegiatan ditutup dengan komentar setiap peserta terhadap tiap-tiap game yang telah dilakukan. 20 menit untuk endengarkan komentar dari game-game tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009