Lebih dari sebuah tanda

lebih dari sekedar keajaiban " Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!" —Matius 12:42 Pernahkah Anda berpikir bahwa jika Anda bisa melakukan mukjizat, maka teman-teman Anda yang non-Kristen akan percaya? Jika itu yang diperlukan, maka Tuhan akan melakukannya. Para pemimpin agama meminta tanda mukjizat kepada Yesus, namun Dia berkata kepada mereka, “ Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:39–40). Pada saat yang sama Yesus menolak untuk membuat sebuah tanda, meski Dia menjanjikan sebuah tanda. Dia menolak tanda yang mereka inginkan, yang tidak akan berdampak apa pun pada mereka. Namun Dia menjanjikan satu-satunya tanda yang benar-benar dapat berdampak dan mengubah mereka. Yesus memberi tahu mereka, “Seseorang yang lebih besar dari Yunus ada di sini. Dan saya menawarkan pengampunan.” Kita tahu Yunus datang memberitakan penghakiman Tuhan, namun Yesus datang memberitakan belas kasihan dan anugerah Tuhan. Yunus tidak taat, namun Yesus taat. Yunus berkhotbah ke satu kota, namun Yesus datang ke seluruh dunia. Kemudian Yesus melanjutkan, " Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!" (ayat 42). Ratu Sheba bukan orang Yahudi, tapi dia datang ke Yerusalem untuk mencari kebijaksanaan Raja Salomo yang agung. Dia melakukan perjalanan sejauh 1.200 mil yang sangat melelahkan untuk mendengarkan apa yang dikatakan Salomo, karena dia sangat ingin mendengar kebenaran. Intinya Yesus berkata, “Kamu seharusnya tahu lebih baik daripada sekedar meminta suatu tanda. Kamu harus tahu apa yang benar.” Kita harus mendengarkan inti tersebut. Kita seharusnya tahu lebih baik. Hidup kita dibangun berdasarkan ajaran alkitabiah. Namun kita membutuhkan lebih dari sekedar tahu mana yang baik dan mana yang tidak. Tahu mana yg rohani dan tidak. Kita tahu moralitas yang menjadi dasar nilai-nilai tersebut. Dan kemudian kita membutuhkan spiritualitas yang menjadi landasan moralitas. Kita tidak bisa mempunyai moralitas tanpa spiritualitas, karena siapa yang menentukan mana yang bermoral dan tidak bermoral? Yesus berkata kepada para pemimpin agama, “Jadi kamu ingin sebuah tanda? Ini dia. Saya akan mati di kayu salib dan bangkit dari kematian. Itu adalah tandamu.” Tanda yang perlu diketahui oleh teman dan keluarga kita yang belum percaya adalah bahwa Yesus mati di kayu salib untuk mereka dan Yesus telah bangkit dari kematian. Inilah yang perlu kita wartakan. Itu adalah tanda terbesar dari semuanya.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013