Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 24 Juni 2014

Bahan Pemahaman Alkitab
GKJ Ambarawa, 24 Juni 2014
Setia Mengikut Kristus Memanen Manisnya Buah Kehidupan
Bacaan I : Kejadian 21:8-21 : Mazmur 86:1-10, 16-17 : Roma 6:1b-11 : Matius 10:24-39            
Tujuan Perayaan Iman
Umat  Tuhan  mengutamakan  pentingnya  setia  mengikut  Kristus,  untuk memanen manisnya buah kehidupan. 
Dasar Pemikiran
Minggu ini Gereja memasuki pekan XII pada masa biasa. Masa biasa dialami dua kali dalam satu tahun liturgi. Keduanya ditandai terlebih dahulu oleh peristiwa yang mencengangkan. Masa biasa pertama terjadi setelah Gereja mengalami keajaiban Natal, Allah yang menjelma menjadi manusia. Masa biasa kedua terjadi setelah Gereja mengalami keajaiban masa Paskah, Allah yang menebus dosa-dosa dunia dan berkenan menganugerahkan Roh-Nya yang kudus pada hari Pentakosta. 
Berkat Roh Kudus yang dicurahkan Kristus kepada umat-Nya untuk selalu diperingati  dan  dialami,  Gereja  pun  siap  memasuki  masa  penuh  rahmat. Masa  kelimpahan  karena  Gereja  terus  memanen  buah-buah  Roh  Kudus, buah kehidupan. Demi lestarinya buah-buah kehidupan ini, maka perlulah bagi  Gereja  untuk  terus  meneladan  Kristus  demi  panenan  buah-buah kehidupan.  
Keterangan Tiap Bacaan
Kejadian 21:8-21
Keberpihakan  Allah  kepada  Sara  dalam  kisah  ini  sangat  jelas.  Akibatnya Hagar dan Ismael harus terusir dari rumah Abraham. Keberpihakan Allah ini tidak lain adalah dalam rangka menjaga perjanjian-Nya kepada Abraham. “…sebab yang disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.” Sekalipun demikian, karena Ismael adalah keturunan Abraham, maka ia tetap berada dalam naungan berkat Tuhan. “… keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu.” Sungguh luar biasa Abraham, sampai Allah sangat peduli kepada keturunannya. Tidak heran bila hal menjadi keturunan Abraham menjadi kebanggaan luar biasa bagi bangsa Yahudi. 
Mazmur  86:1-10,16-17
Mazmur ini merupakan doa Daud ketika anak laki-laki yang dilahirkan dari Batsyeba sakit akibat kena tulah (2 Samuel 12:15-16). Dalam doanya, Daud memohon  pertama-tama  pemeliharaan  atas  nyawanya,  diikuti  dengan permohonan akan belas kasih TUHAN. Dalam kesemuanya, Daud memohon supaya  doa  dan  permohonannya  diperhatikan  Tuhan.  Hingga  akhirnya betapa  Daud  sangat  membutuhkan  pertolongan,  penghiburan  hingga kekuatan dari TUHAN. Dalam apa pun, ternyata bahwa Daud tidak ingin terpisah dari belas kasih TUHAN.
Roma 6:1b-11
Makna kematian dan kebangkitan Kristus diterangkan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma pada bagian pasal ini. Jemaat mengalami peristiwa kematian dan  kebangkitan  ini  ketika  menerima  sakramen  baptis.  Berkat  baptisan dalam Kristus itu, maka jemaat mengalami hidup yang baru. Hidup yang tidak bisa dipisahkan dari peristiwa suci: kematian dan kebangkitan Kristus. Kematian Kristus adalah kematian terhadap dosa, dan kebangkitan Kristus adalah  kehidupan  bagi  Allah.  Demikianlah  hendaknya,  umat  Tuhan  terus berkembang dalam kehidupan dan memuliakan Allah dengan mematikan kuasa dosa. Efektivitas baptisan akan nampak dari sini. Ketika kuasa dosa kehilangan dayanya berkat ketekunan umat Tuhan memuliakan Allah.
Matius 10:24-39
Injil  ini  berisi  pengajaran  Tuhan  Yesus  terkait  dengan  kenyataan  yang mendatangkan kesulitan hidup yang akan dialami oleh para murid. Terhadap kenyataan  ini, Tuhan Yesus meneguhkan hati  para  murid supaya mereka tidak takut. Mengingat, “…tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.”  Semua  rahasia  akan  disingkapkan  dengan  terang-benderang berkat kuasa Kristus. 
Pengajaran ini menemukan puncaknya melalui dorongan supaya para murid hanya takut kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh dalam neraka. Karenanya, usahlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Yang terpenting bagi  murid-murid  Kristus  akhirnya  dalam  mengikuti  jejak-Nya  di  dunia adalah tidak malu mengaku sebagai kepunyaan Kristus. 
Harmonisasi Bacaan Leksionari
Anak yang lahir karena Abraham tetap diiiringi berkat. Sekalipun itu berasal dari  rahim  seorang  budak.  Terlebih  lagi  anak  rohani  yang  lahir  dari Roh Kudus melalui baptis kudus, tentu akan selalu berada dalam naungan rahmat ilahi. Rahmat Tuhan ini dinyatakan dalam bacaan Injil yang berisi pengajaran supaya usahlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Hidup dalam naungan rahmat Tuhan hanya mungkin  bagi  mereka  yang  setia  mengikut  Kristus.  Kesetiaan  yang mendatangkan buah kehidupan di sepanjang jalan kehidupan. 
Renungan Atas Bacaan
Allah  TUHAN  kita  ternyata  tidak  punya  alasan  untuk  tidak  memberkati kepunyaan-Nya yang percaya. Kepada seorang anak yang lahir dari seorang budak, Hagar, tetap diingat TUHAN. Karena, ia anak Abraham. 
Sebagai milik Kristus, kita telah lahir baru karena Roh Kudus. Hal itu kita alami ketika menerima sakramen Baptis kudus. Roh Kudus membuat kita menjadi  ciptaan  yang  sungguh-sungguh  baru.  Karenanya,  kita  pantas disebut  sebagai  saudara  Tuhan  Yesus.  Bukan  lagi  budak!  Bahkan,  berkat Tuhan Yesus di dalam Roh Kudus, kita pun disebut anak-anak Perjanjian Baru. Hal ini hanya mungkin karena anugerah semata. 
Anugerah  sebagai  ciptaan  baru,  anak-anak  Perjanjian  Baru,  tidak  bisa dihentikan oleh aneka kesulitan hidup. Hal ini dinyatakan melalui pengajaran Tuhan Yesus dalam bacaan Injil. Tidak perlu takut kepada mereka yang dapat membunuh  tubuh,  karena  mereka  tidak  berkuasa  membunuh  jiwa. Karenanya, kesetiaan mengikuti Kristus selalu menjadi pilihan yang terbaik demi keselamatan jiwa. 
Pokok Dan Arah Pewartaan
Berdasarkan keterangan bacaan dan perenungan di atas, pokok pewartaan untuk  Minggu  Biasa  XII  ini  mengutamakan  pentingnya  setia  mengikut Kristus. Mengingat, berkat Kristus yang nyata melalui Sakramen Baptis, kita diangkat menjadi  anak-anak  Perjanjian  Baru  dalam Roh  Kudus.  Kesetiaan kepada Kristus ini akan memanen buah-buah kehidupan.
Pertanyaan untuk diskusi:
1.Ketidak setiaan kita kepada Tuhan seringkali disebabkan oleh rasa takut. Rasa Takut akan hal apa saja yang dapat membuat orang tidak setia kepada Tuhan? Apakah saudara punya pengalaman Tidak Setia karena Takut? Ceritakan!
2.Sarana dan prasarana/ hal-hal  apa saja yang dibutuhkan oleh orang percaya untuk tetap dapat Setia kepada Tuhan?


yes� w / 8�� ��� erita. Paulus mendorong jemaat Roma hidup baru dengan melayani-Nya. Melayani Tuhan dengan menyambut Tuhan Yesus dan semua orang karena mereka akan mendapat upahnya. 
Renungan Atas Bacaan
Berpikir  positif  akan  membawa  manusia  pada  kesuksesan.  Pikiran  yang positif akan membawa manusia menggapai mimpi dan kesuksesan. Pikiran positif  menguatkan  manusia  dalam  menghadapi  sesuatu.  Inilah  yang dirasakan Abraham. Sebagai manusia, ia percaya akan kehendak dan janji Allah.  Dengan  kepercayaannya,  ia  menyerahkan  anak  yang  dikasihinya. Terbukti, Tuhan mengetahui kepercayaan Abraham, hingga Ia menyediakan anak domba bagi kurban bakaran Abraham.
Keyakinan  bahwa  kita  bisa  adalah  modal  utama.  Keyakinan  akan keberhasilan. Keyakinan tahan menghadapi kegagalan. Keyakinan inilah yang dimiliki Sang Pemazmur. Hidupnya berat, bahkan musuh mengelilinginya, tetapi  ia  percaya.  Ia  berseru  memohon  pertolongan  Tuhan,  dan  Tuhan mengabulkannya. Ia bersukacita karena Tuhan di pihaknya.
Keyakinan bahwa kita adalah yang terbaik menunjukkan rasa percaya diri. Kepercayaan diri akan meminimalisir keputusasaan dan membuat seseorang bisa berpikir kritis. Inilah yang diajarkan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Mereka  harus  kritis  dalam  menghadapi  hidup  dengan  hidup  baru  yang meninggalkan segala bentuk dosa. Hidup baru dengan memberi diri pada Tuhan dan melayaninya.
Berpikir kritis membuat manusia tidak lemah dalam menghadapi  kritikan. Kritikan dilihat sebagai sesuatu yang membangun, menuntun pada mental yang kuat. Sehingga bisa mengambil sisi positif dan membuang sisi negatif. Tuhan  Yesus  memiliki  pemikiran  yang  kritis  dengan  menggunakan pemahaman Taurat yang melekat pada umat untuk memberikan pengajaran baru. Memberi sisi positif supaya umat menerima dan menyambut semua orang  tanpa  pandang  bulu.  Karena  ketika  menyambut  sesama,  mereka sedang menyambut Tuhan dan akan mendapatkan upahnya.
Pokok & Arah Pewartaan
Pokok Pewartaan:        Wujud Hidup Baru Oleh Karena Kasih-Nya
Arah Pewartaan:
Memiliki keyakinan akan kehidupan yang dijalani
Mensyukuri setiap kehidupan dalam suka dan duka Selalu berpikir positif dalam menyambut semua orang, karena inilah wujud hidup baru itu.   
Pertanyaan untuk diskusi:
1.Menurut saudara apa faedah dari Berpikir Positip? Bagaimana pengalaman saudara dalam memraktekkan Berpikir Positip? Ceritakan pengalaman saudara!
2.Bagaimana cara Berpikir Positip yang diajarkan dalam keempat bacaan di atas? (Abraham, Penulis Kitab Mazmur, Penulis Kitab Roma dan Yesus dalam Injil Matius)



Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013