Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 22/24 Juli 2014

Bahan Pemahaman Alkitab
GKJ Ambarawa, 22/24 Juli 2014

Menjadi Penyemai “Gandum” Kebenaran

Daftar Bacaan Kitab Suci

Bacaan: Kejadian 28:10-19a: Mazmur 139:1-12, 23-24: Roma 8:12-25: Matius 13:24-30, 36-43

Tujuan Perayaan Iman

 Jemaat dimampukan untuk mempunyai kedaulatan dalam hidup. Sebab untuk bisa menjadi penyemai gandum kebenaran, harus dimulai dari hidup yang berdaulat terhadap dirinya sendiri.

Dasar Pemikiran

Jika kita amati kehidupan para pejabat atau petinggi di negara kita semakin naik kedudukannya semakin tidak jelas perilaku hidupnya. Yakni  dengan mudahnya melakukan tindakan korupsi, skandal dan penipuan.  Ada akibat tentu ada sebab, bisa jadi hal ini disebabkan karena sejak kecil kurang mendapatkan pendidikan karakter atau budi pekerti. Sejak kecil tidak ditanamkan nilai-nilai luhur tentang kehidupan. Sehingga ketika sudah merasa berada di puncak karier yang terjadi adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan diri. Tidak mampu untuk berjalan dalam kebenaran. Pejabat yang dari Kristiani juga setali tiga uang, sama saja ketika tengah berkuasa semakin tidak jelas hidupnya. Ikut-ikutan korupsi, terlibat dalam skandal dengan beberapa wanita dan turut menipu orang lain untuk bisa meloloskan diri dari jerat hukum. Tentunya atas kenyataan yang demikian, Gereja turut prihatin dan perlu mengkaji ulang visi dan misinya.
Setiap Gereja harus bisa memperlihatkan kedaulatannya sebagai lembaga yang menjaga moralitas, kejujuran dan kebenaran. Jika gereja sudah kehilangan kedaulatannya, maka gereja tidak akan bisa menjadi penyemai gandum kebenaran. 

Keterangan Tiap Bacaan

Kejadian 28:10-19a

Yakub dipersiapkan oleh Allah untuk bisa menerima tanah dan keturunan yang tidak terhitung jumlahnya serta penyertaan Tuhan di sepanjang hidupnya. Tanah dapat dipahami sebagai tempat berdaulat, di tempat inilah Yakub dikehendaki untuk bisa hidup dalam kedaulatan yang dikehendaki oleh Allah. Dan bertambahnya jumlah keturunan bisa dipahami semakin bertambahnya kekuatan dan kuasa untuk bisa semakin hidup berdaulat di suatu tempat.  Dengan demikian jelaslah bagi kita semua bahwa Allah mempersiapkan Yakub untuk bisa hidup berdaulat.  

Mazmur 139:1-12, 23-24

Menurut si pemazmur pengakuan tertinggi dalam hidup umat manusia adalah ketika bisa mengakui bahwa di hadapan Allah tidak ada yang bisa disembunyikan. Allah melihat semua gerak hidupnya, untuk itu jalan yang harus diambil adalah terus-menerus menyelaraskan gerak hidupnya seperti yang Allah kehendaki. Kata-kata selidikilah aku, kenallah hatiku, ujilah aku dan lihatlah, apakah jalanku... Membuktikan kesadaran si pemazmur bahwa hal yang terutama dalam hidup adalah ketika gerak hidup ini selaras dengan yang dikehendaki oleh Allah.

Roma 8:12-25

Paulus menjelaskan kepada jemaat di Roma, bahwa hidupnya harus mempunyai pengharapan. Pengharapan itulah yang akan memampukan jemaat untuk bisa hidup sebagai anak Allah. Kekuatan manusia untuk bisa hidup sebagai anak Allah dan tetap mempunyai pengharapan adalah ketika meletakkan dirinya dalam tuntunan Roh Allah. Melalui tuntunan Roh Allah, jemaat akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. 

Matius 13:24-30, 36-43

Melalui Injil Matius 13:24-30, 36-43 ini Tuhan Yesus sedang memberikan penjelasan tentang makna dari Kerajaan Allah. Benih baik adalah Anak Manusia, ladang adalah dunia. Benih gandum adalah anak-anak Kerajaan Allah dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah iblis, meski tidak ditanam secara otomatis lalang akan tumbuh di sekitar tanaman gandum. Demi untuk menjaga tanaman gandum agar bisa bertumbuh dan berbuah, lalang tidak boleh disingkirkan. Melalui perumpamaan gandum dan lalang ini, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa benih yang baik akan tetap tumbuh dan berbuah dan mendatangkan hasil meski diperhadapkan dengan banyaknya persoalan.
Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang berdaulat. Hidup di dalam Kerajaan Allah, memampukan para murid untuk mempunyai kesabaran, toleransi dan kesetiaan sampai pada masa panen tiba yakni kesempurnaan keselamatan.

Harmonisasi Bacaan

Jika kita perhatikan masing-masing bacaan menekankan betapa pentingnya umat Tuhan untuk mempunyai kedaulatan dalam hidupnya. Meskipun diperhadapkan dengan situasi yang sulit, identitas diri sebagai anak-anak Allah harus tetap dapat diperlihatkan. Untuk itu agar hidup umat Tuhan semakin bisa berdaulat, tetap dapat memperlihatkan kebenaran, satu-satunya jalan adalah dengan meletakkan hidup di dalam kuasa Tuhan. Jangan malah bersembunyi atau berlari dari hadapan Tuhan ketika sedang diperhadapkan dengan masalah. Tetapi harus semakin mendekat kepada Allah. Hidup yang semakin berdaulat adalah hidup yang semakin mengandalkan penyertaan Tuhan. 

Pokok dan Arah Pewartaan

Pokok pewartaan dan perayan iman Minggu ini adalah pentingnya umat untuk mempunyai kedaulatan hidup. Kedaulatan hidup bisa diperoleh jika umat menjalani hidup dalam kuasa Tuhan. Hidup dalam kuasa Tuhan, memampukan umat untuk mempunyai kesabaran, toleransi dan kesetiaan dalam memperlihatkan kebenaran Tuhan hingga sampai pada masa Tuhan menyempurnakan kemuliaan hidup.  Menjadi penyemai gandum kebenaran dapat diwujudkan jika umat bersedia menjalani hidup dalam kuasa Tuhan.

Pertanyaan untuk diskusi:
1.Kesabaran bukanlah tentang lamanya kamu menunggu sesuatu tetapi tentang apa yang kamu lakukan pada saat menunggu, kesabaran adalah ketrampilan yang dihasilkan di bawah tekanan. Bagaimana Pendapat saudara mengenai kalimat di atas?
2. Kata-kata selidikilah aku, kenallah hatiku, ujilah aku dan lihatlah, apakah jalanku...
Adakah pengalaman saudara tentang Firman Tuhan di atas? Bagaimana pengalaman hidup saudara soal Firman di atas?
t-fa\ � : A 8�� ��� ode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"'>Harmonisasi Bacaan
Abraham  melakukan  hal  yang  benar  di  hadapan  Tuhan  dengan mempersembahkan  anaknya.  Kepercayaan  Abraham  teruji,  maka  Tuhan menyediakan  anak  domba  sebagai  gantinya.  Kasih  setia  Tuhan  juga dirasakan  Sang  Pemazmur,  karena  Allah  menolongnya  saat  menderita. Paulus mendorong jemaat Roma hidup baru dengan melayani-Nya. Melayani Tuhan dengan menyambut Tuhan Yesus dan semua orang karena mereka akan mendapat upahnya. 
Renungan Atas Bacaan
Berpikir  positif  akan  membawa  manusia  pada  kesuksesan.  Pikiran  yang positif akan membawa manusia menggapai mimpi dan kesuksesan. Pikiran positif  menguatkan  manusia  dalam  menghadapi  sesuatu.  Inilah  yang dirasakan Abraham. Sebagai manusia, ia percaya akan kehendak dan janji Allah.  Dengan  kepercayaannya,  ia  menyerahkan  anak  yang  dikasihinya. Terbukti, Tuhan mengetahui kepercayaan Abraham, hingga Ia menyediakan anak domba bagi kurban bakaran Abraham.
Keyakinan  bahwa  kita  bisa  adalah  modal  utama.  Keyakinan  akan keberhasilan. Keyakinan tahan menghadapi kegagalan. Keyakinan inilah yang dimiliki Sang Pemazmur. Hidupnya berat, bahkan musuh mengelilinginya, tetapi  ia  percaya.  Ia  berseru  memohon  pertolongan  Tuhan,  dan  Tuhan mengabulkannya. Ia bersukacita karena Tuhan di pihaknya.
Keyakinan bahwa kita adalah yang terbaik menunjukkan rasa percaya diri. Kepercayaan diri akan meminimalisir keputusasaan dan membuat seseorang bisa berpikir kritis. Inilah yang diajarkan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Mereka  harus  kritis  dalam  menghadapi  hidup  dengan  hidup  baru  yang meninggalkan segala bentuk dosa. Hidup baru dengan memberi diri pada Tuhan dan melayaninya.
Berpikir kritis membuat manusia tidak lemah dalam menghadapi  kritikan. Kritikan dilihat sebagai sesuatu yang membangun, menuntun pada mental yang kuat. Sehingga bisa mengambil sisi positif dan membuang sisi negatif. Tuhan  Yesus  memiliki  pemikiran  yang  kritis  dengan  menggunakan pemahaman Taurat yang melekat pada umat untuk memberikan pengajaran baru. Memberi sisi positif supaya umat menerima dan menyambut semua orang  tanpa  pandang  bulu.  Karena  ketika  menyambut  sesama,  mereka sedang menyambut Tuhan dan akan mendapatkan upahnya.
Pokok & Arah Pewartaan
Pokok Pewartaan:        Wujud Hidup Baru Oleh Karena Kasih-Nya
Arah Pewartaan:
Memiliki keyakinan akan kehidupan yang dijalani
Mensyukuri setiap kehidupan dalam suka dan duka Selalu berpikir positif dalam menyambut semua orang, karena inilah wujud hidup baru itu.   
Pertanyaan untuk diskusi:
1.Menurut saudara apa faedah dari Berpikir Positip? Bagaimana pengalaman saudara dalam memraktekkan Berpikir Positip? Ceritakan pengalaman saudara!
2.Bagaimana cara Berpikir Positip yang diajarkan dalam keempat bacaan di atas? (Abraham, Penulis Kitab Mazmur, Penulis Kitab Roma dan Yesus dalam Injil Matius)



Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013