Lahir dan mati ....bidston 1 th

Pkh. 3,1-11; Yoh. 6,37-44
Lahir dan mati.

Saat ini kita bersama keluarga bpk edi subarkah  kita mengingat saudara kita, ibu veronika minarni yang telah meninggal dipanggil tuhan 1 tahun yang lalu. Begitu banyak kenangan indah yg telah kita buat bersama ibu v minarni. Ia salah satu pengurus komisi pralenan sampai ia dipanggil Tuhan. Sebelum beliau gerah...begitu melekat dalam benak kita bagaimana beliau kita kenang sbg pribadi yg libra tulen. Sumeh...penggembira dan selalu mencoba seimbang dalam melihat segala sesuatu.
Bahkan di sela2 sakit, beliau masih juga menanyakan bgmn dengan tugas2nya. Ini sungguh2 sangat mengesankan saya. Pribadi yg sangat bersentuhan dengan apa yang disebut dengan kualitas iman dan kualitas pengharapan.

Orang bijak dalam kitab suci pernah mengatakan bahwa Tuhan mencobai kita dalam batas kemampauan kita dan untuk mengukur kekuatan iman kita dan sekaligus mengukur kualitas harapan kita.
Apa artinya cobaan dan derita sebagai pengukur iman dan harapan kita? Jawabannya ada dalam firman Tuhan yang kita dengarkan dalam bacaan-bacaan yang kita gunakan. Sungguh menarik membaca dan merenungkan kitab Pengkhotbah karena segalanya berada dalam keteraturan dan keseimbangan ang dikaitkan dengan waktu.
Kitab Pengkhotbah dengan tegas mengatakan bahwa segala sesuatu di kolong langit ada waktu dan masanya. Itu artinya apa saja dan siapa saja yang ada di bumi ini tidak ada yang kekal atau abadi.
Herakletos mengatakan bahwa hakekat segala sesuatu yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Air yg mengalir dalam sebuah sungai tidak sama dan selalu berubah. Sehingga orang mengatakan bahwa Dunia adalah perubahan, dunia diwarnai perubahan dan pergantian dan itulah  yang menjadikan kehidupan menarik dan penuh dinamika.
Hal yang menarik untuk kita renungkan dari kitab Pengkhotbah adalah persolan lahir dan meninggal. Ada waktu lahir dan ada waktu meninggal.
Pada ayat 2 ada kata lahir-meninggal dan pada ayat 4 ada kata menangis-tertawa; meratap-menari. Kalau ayat 2 dan ayat 4 ini kita sejajarkan maka kita akan temukan pasangan kata lahir-menangis; meninggal-tertawa atau lahir-meratap, meninggal-menari. Pasangan kata seperti ini tentu tidak biasa untuk kita. Saat orang lahir biasanya kita bergembira, senang, tertawa dan saat orang meninggal kita menangis, sedih, dan meratap. Apakah penulis kitab suci tidak keliru?
Kitab suci sama sekali tidak keliru dan tidak salah karena yang tertawa dan menangis itu adalah orang yang lahir dan yang meninggal. Saat seorang bayi dilahirkan semua orang lain senang tetapi tetapi bayi harus menangis dan jika tidak menangis harus dibuat agar menangis. Sebaliknya, ketika seseorang meninggal semua yang lain menangis dan bersedih tetapi yang meninggal senang, tertawa, dan menari karena dibebaskan dari beban kehidupan di dunia.
Konsep ini sesuai dengan ajaran iman kita bahwa kematian adalah awal suatu kehidupan kekal penuh sukacita. Dalam konteks ini pula maka kita yang ditinggalkan diharapkan tidak tengelam dalam duka berkepanjangan apalagi berputus asa. Kita yang masih hidup diharapkan mengisi waktu sesuai rencana Tuhan. Segala sesuatu yang terjadi dan kita alami dalam hidup hanyalah selingan dan variasi di jalan yang kita lewati bermula dari kelahiran hingga kematian. Hidup kita terentang antara dua waktu yaitu lahir dan mati?
Yesus melalui penginjil Yohanes juga meneguhkan dan menguatkan  kita bahwa dengan janjinya yang tidak terbatalkan akan setiap orang yang datang kepada-Nya. Almarhumah veronika minarni merupakan pemberian dan hadiah gratis dari Tuhan untuk dititipkan sementara kepada keluarga dan orangtua dan persekutuan GKJ Ambarawa. Sebagai orangtua tentu keluarga telah memelihara dan merawat titipan itu dan setahun lalu titipan itu diambil kembali oleh Tuhan sebagai pemiliknya. Ada waktunya Tuhan memberikan itu kepada keluarga dan setahun lalu Tuhan mengambilnya kembali. Sebagai orang yang percaya kita hanya bisa bersyukur karena pernah dipercayakan untuk menerima dan memelihara pemberian Tuhan.
Dalam iman kita tentu yakin bahwa Tuhan memanggilnya untuk menikmati sukcita abadi. Semua yang Tuhan berikan akan diambilnya dan Tuhan tidak membiarkan pemberiannya hilang. Setahun lalu ivu veronika minarni hilang dari pandangan fisik kita dan keluarga tetapi ada dan hidup secara rohani di hadapan Tuhan sang pemilik kehidupan itu. Yesus dalam injil menegaskan bahwa Dia akan menjemput setiap orang yang datang kepada-Nya. Dalam keyakinan seperti inilah kita menerima kenyataan ini dalam ketegaran semangat, dalam keteguhan iman dan harapan.
Almarhumah veronika minarni sudah diselamatkan Tuhan, dan tentu alharhumah lebih berbagia lagi jika semua keluarga yang ditinggalkan tetap menjalani kehidupan secara lebih bersemangat lagi, terutama dalam mengembangkan iman dan kebaikan kepada orang lain.  Veronika minarni memang telah dipanggil pulang tetapi TUhan pasti mengirim vetonika2 yang lain kepada keluarga yang ditinggalkan. Jika keluarga tetap hidup bersemangat membantu dan melayani orang apalagi memperlakukan orang lain seperti yang pernah dilakukan oleh ibu veronika minarni maka kepergian Almarhumah bukannya mematahkan semangat kita melainkan justru memacu semangat dan meneguhkan iman dan pengharapan kita dalam kerinduan sampai janji Tuhan terlaksana. Yesus sebagai yang pertama bangkit sudah berjanji bukan hanya kepada ibu veronika minatni yang telah dipanggilnya setahun lalu, tetapi juga untuk kita yang masih diberi hidup sampai saat ini. Tidak ada jalan lain selain kita terus berjuang sampai tiba waktunya kita juga dipangggil. Semoga Tuhan terus memberi kita semua  semangat iman dan harapan. Amin

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009