Beda

mengapa orang kristen harus berbeda "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." —Efesus 5:15–16 Mengapa umat Kristiani pada abad pertama mampu melakukan begitu banyak perubahan, dalam arti positif, dalam waktu yang relatif singkat? Dan bagaimana orang percaya abad pertama itu, tanpa alat, teknologi, dan media yang kita gunakan saat ini, dapat memengaruhi budaya mereka secara radikal? Jawaban singkatnya adalah karena kita mengikuti dan mempraktikkan kekristenan yang tidak dikenal oleh banyak orang di abad kedua puluh satu ini. Ketika kita membaca tentang kekristenan dalam kitab-kitab Perjanjian Baru seperti Kisah Para Rasul, kita mungkin mengklasifikasikan cara hidup Gereja perdana sebagai sesuatu yang radikal, berlebihan, dan mungkin sedikit ekstrem. Tetapi bagi orang-orang percaya abad pertama, itu tidak lain adalah kehidupan Kristen biasa. Bukan karena iman mereka begitu radikal. Sebaliknya, iman kita lemah. Iman kita, sering kali, mengalami anemia. Iman kita tidak sesuai dengan standar Perjanjian Baru. Orang Kristen harus berbeda dari orang non-Kristen di setiap alam, bukan hanya di alam agama. Kita harus berbeda dari orang non-Kristen bukan hanya karena kita datang ke gereja pada akhir pekan atau menghadiri pendalaman Alkitab tengah minggu. Sebaliknya, kita harus berbeda dari non-Kristen karena kita menjalankan bisnis kita secara berbeda, kita memperlakukan pasangan kita secara berbeda, dan kita membesarkan anak-anak kita secara berbeda. Nilai-nilai kita harus berbeda dengan orang-orang non-Kristen. Orang perlu melihat ini dalam hidup kita, tetapi terlalu sering, itu tidak terjadi. Paulus menulis kepada orang-orang Kristen di Efesus, “"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."(Efesus 5:15–16). Jika kita ingin mempengaruhi dunia kita seperti yang dilakukan oleh orang percaya abad pertama, maka kita harus kembali ke prinsip yang mereka terapkan. Itu dimulai dengan kekristenan yang mereka praktikkan

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013