Adven 3 2016

Bacaan: Yesaya 35: 1-6, 10; Mazmur 146: 6-7, 8-9, 9-10; Yakobus 5: 7-10; Matius 11: 2-11
Mazmur 146: 6-7, 8-9, 9-10
6. Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya,
7. yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
8. TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.
9. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
10. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!

Yesaya 35: 1-6, 10
1. Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;
2. seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.
3. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.
4. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
5. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
6. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;
10. dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Yakobus 5: 7-10
7. Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
8. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
9. Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
10. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

Matius 11: 2-11
2. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
3. lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
4. Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
5. orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
6. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
7. Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
8. Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
9. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
10. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Pratélan 
SAKRAMEN BUJANA

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Sebagaimana telah diwartakan dalam warta Gereja, dalam kebaktian ini kita akan menerima Sakramen Perjamuan, sebagai sarana untuk memelihara iman. Pelayanan Sakramen Perjamuan didasarkan pada perjamuan malam menjelang Tuhan Yesus disalib.
Dalam perjamuan itu Tuhan Yesus mengambil roti, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada para murid, kata-Nya :
“Inilah tubuhku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.“ Demikian juga dilakukanNya dengan cawan sesudah makan. Ia berkata“Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu yang ditumpahkan bagi kamu.“ *

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Sebagai sarana untuk memelihara iman, Sakramen Perjamuan mengandung maksud:
1. Roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah Tuhan Yesus menunjuk dan mengingatkan bahwa penyaliban dan kematian Tuhan Yesus adalah dasar penyelamatan bagi manusia.
2. Sakramen Perjamuan menunjuk dan mengingatkan bahwa orang-orang percaya merupakan keluarga Allah.
3. Sakramen Perjamuan menunjuk dan mengingatkan ke perjamuan yang sempurna di sorga sebagai kesempurnaan keselamatan.
4. Sakramen Perjamuan menunjuk dan mengingatkan pemberitaan tentang kematian Tuhan Yesus sampai Ia datang.
pertanyaan untuk pengujian diri / pendadaran

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Sebelum kita menerima Sakramen Perjamuan ini marilah kita sekali lagi menguji diri dengan bertanya kepada diri kita masing-masing sebagai berikut :
1. Apakah kita sungguh-sungguh menyadari dan mengakui bahwa kita berada dalam kondisi tidak selamat karena dosa, dan dengan kekuatan serta usaha sendiri, tidak mampu melepaskan diri dari kondisi tersebut, sehingga membutuhkan Juruselamat yang berkuasa melepaskannya ?
2. Apakah kita sungguh-sungguh bertobat dan menyerahkan diri dengan penuh keyakinan  kepada Allah yang menyelamatkan manusia melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus ?
3. Apakah kita sungguh-sungguh bertekad menyerahkan diri untuk hidup sesuai dengan firman-Nya ?
4. Apakah kita sungguh-sungguh bertekad senantiasa menjalani hidup penuh syukur atas anugerah penyelamatan Allah ?

Selaku hamba Tuhan saya menegaskan, bahwa Sakramen Perjamuan disediakan bagi orang yang menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus dengan menyesali dosanya, serta memohon pertolongan Tuhan supaya dapat melaksanakan semua perintah Tuhan Allah.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, marilah kita berdoa :
“Ya Tuhan, kiranya Tuhan berkenan memakai Sakramen Perjamuan ini menjadi sarana untuk memelihara iman kami, sehingga kami senantiasa yakin akan keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada kami dalam Yesus Kristus, serta senantiasa memiliki pengharapan akan perjamuan yang sempurna di sorga sebagai kesempurnaan keselamatan”.
Amin.

Pendeta turun dari mimbar [dapat diiringi dengan nyanyian] untuk melayankan Sakramen Perjamuan
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Roti dan anggur ini adalah lambang tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus yang dikorbankan untuk mendatangkan keselamatan.
Sebelum kita menerima roti dan anggur dalam Sakramen Perjamuan ini, marilah kita hening sejenak untuk mengingat Tuhan Yesus dalam kemuliaan-Nya di sorga dan memastikan bahwa kehidupan iman kita senantiasa dipelihara dan disegarkanNya seperti roti dan anggur yang dapat menyegarkan tubuh kita.

Pendeta memecah-mecah roti, kemudian membagikan roti itu kepada warga gereja. Selama memecah-mecah roti, pendeta berkata sbb. :

Roti yang dipecah-pecahkan ini adalah lambang tubuh Tuhan Yesus Kristus.
Terimalah dan makanlah, dengan mengingat dan percaya, bahwa tubuh Tuhan Yesus Kristus telah dikorbankan sebagai tebusan yang sempurna untuk membebaskan kita dari dosa.

Pendeta menuangkan anggur ke dalam cawan, kemudian membagikan anggur itu kepada warga gereja. Selama menuangkan anggur, pendeta berkata sbb. :

Anggur dalam cawan ini adalah lambang darah Tuhan Yesus Kristus. Terimalah dan minumlah, dengan mengingat dan percaya, bahwa darah Tuhan Yesus Kristus telah ditumpahkan sebagai tebusan yang sempurna untuk membebaskan kita dari dosa.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Marilah kita bersyukur dan memuliakan Tuhan yang telah memperkenankan kita menerima Sakramen Perjamuan sekarang ini, serta masing-masing mengucap dalam hati demikian :

Pendeta memimpin pengucapan syukur sbb. :

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku,  dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. **
TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar danberlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. ***
Oleh karena itu aku senantiasa akan memberitakan kemuliaan Tuhan sekarang ini sampai selama-lamanya. Amin.

Pendeta memimpin doa syukur, yang isinya disesuaikan dengan pelayanan Sakramen Perjamuan

* (lihat. Lukas 22:19).
** (lihat Mazmur 103:1-5).
*** (lihat Mazmur 103:8-13).

PELAJARAN: apa yang kamu dengar dan apa yang kamu lihat
Hal-hal sedang  tidak berjalan baik bagi Yohanes Pembaptis dalam Injil hari ini. Kita masuk  di tengah-tengah Advent, hati yang gembira dan sukacita di mana-mana, dan apa yang baris pertama dari Injil hari ini? "Dari penjara, Yohanes Pembaptis mendengar tentang pekerjaan Kristus."
Yohanes Pembaptis telah memberikan segalanya kepada Tuhan. Dia telah meninggalkan rumah dan keluarganya. Dia hidup dalam kemiskinan Total - kita biasa untuk mendengar bahwa ia mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu unta dan ia makan belalang dan madu liar, tidak seperti ...  setelan Armani. Dan bahkan jika kita makan belalang dengan madu, ingat belalang itu masih sejenis serangga.
Yohanes Pembaptis telah memberitakan Kerajaan Allah; ia telah memberikan segalanya untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus.
Dan apa reward/upah/hadiah yg jelas baginya? Dia di penjara. Tampaknya Allah seperti tersembunyi darinya. Namun Dia mendengar tentang mukjizat yang Yesus lakukan, namun ia tetap berada di penjara.
Dia mengirimkan murid=muridnya untuk menanyakan pertanyaan yang paling penting; semuanya bergantung pada pertanyaan ini. Sebab semua jerih payah dan pengorbanannya tergantung pada jawaban atas pertanyaan tersebut. Dia bertanya kepada Yesus: "Siapa engkau?" "Apakah engkau bermakna bagi hidup saya? Apakah engkau merupakan  rahmat Allah yg dibuat terlihat? aku telah memberikan segalanya - bahkan kebebasan saya - untuk Tuhan. Apakah engkau wajah-Nya, wajah Allah di antara kita? "
Dan jawaban yang diberikan Yesus untuk pertanyaan Yohanes bisa tampak sedikit samar. Dia tidak mengatakan, "Jelas ... Tentu saja aku orang yang akan datang. Aku lebih bermakna dari Semua kesulitan dan penderitaan! "
Yesus bukan iklan pasta gigi - ia tidak mengatakan secara terbuka. Sebaliknya ia tidak mengatakan  "beli produk saya dan semua masalah Anda akan hilang.". sebaliknya Dia mengatakan: "Katakan pada Yohanes apa yang kamu dengar dan apa yg kamu lihat: orang buta mendapatkan kembali penglihatan mereka, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir ..."
Yesus mengatakan kepada John, "kamu tidak harus mengerti segalanya. Sebab kamu bukanlah Allah. Yang saya tanyakan adalah apakah kamu mendengarkan dan melihat apa yang telah saya lakukan dan hal itu akan terus saya lakukan dalam hidup kamu dan dalam kehidupan orang lain. "
Kita semua memiliki momentum yg sama spt Yohanes pembaptis.  ketika tidak ada yang tampak jelas, ketika Natal dan makna Natal  mungkin tampak begitu jauh. Dan di saat-saat spt itu , Yesus berkata kepada kita, "dengarkan dan lihatlah."   
APLIKASI: perjamuan
Ketika kita melihat, dan ketika kita mendengarkan, kita akan melihat hal-hal besar yang dilakukan Allah dalam diri kita dan melalui kita. Ini mengingatkan kata-kata Mazmur 89: ". Selamanya aku akan menyanyikan kemurahan Tuhan"
Dan perjamuan adalah yang terbesar dari semua kemurahan. Dalam perjamuan  ketika kita melihat dan ketika kita mendengarkan, kita melihat Yesus di kayu salib, melihat cintanya untuk kita.
Kami melihat dia hadir dalam perjamuan.
Dalam perjamuan , Yesus membuat segalanya menjadi jelas bagi kita bahwa kita begitu dikasihinya hingga ia rela mengorbankan diri. Dalam perjamuan , jika kita melihat dan mendengar hal itu, sepantasnya kita melihat dan mendengar bahwa Yesus memang ada untuk kita.
Yohanes Pembaptis bertanya, "Apakah engkau orang yang akan datang, atau haruskah kami menantikan orang lain."
Di sini, di perjamuan, kita melihat dan kita mendengarkan dan untuk menanggapi pertanyaan itu; dan kita menerima jawaban terbesar dari semua.
Kita menerima Yesus Kristus, di dalam tubuh dan darah-Nya, dalam jiwanya dan keilahian-Nya. Dan kita mengalami kehadiran dan persahabatan yang akan berlangsung selama-lamanya. 
APLIKASI: Belajar untuk meLihat
Berikut ini dua cara sederhana namun penting untuk menolong kita belajar melihat dan mendengarkan apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. 
Yakni dengan Berterima kasih padanya. Bersyukur....
Setiap malam sebelum kita pergi tidur, mari kita berkomitmen untuk berterima kasih kepada Tuhan untuk setidaknya satu hal hari itu.
Mari kita membuatnya serius,..." Tapi mari kita berterima kasih padanya untuk setidaknya satu cara yang ia bertindak dalam kehidupan kita melalui sebuah acara atau melalui orang lain.
Kristus mengingatkan kita masing-masing untuk mengingat apa yang telah kita lihat dan dengar. Berterima kasih setiap hari, dari hati kita, akan membantu kita untuk tumbuh dalam hal itu.

Hal sederhana yg kedua: bersukacitalah.
Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan sedang mencoba untuk memberitahu kami sesuatu?
Dia telah memberi kita sekilas kehidupan kekal . 
Nya wahyu adalah cocokan peniti cahaya yang adalah sumber yang benar, sukacita abadi , bukan sukacita anemia yang terinspirasi oleh kedipan lewat dari lilin rapuh .
Gereja Apakah bukti yang tak terbantahkan untuk sukacita penuh karena Harapan
Harapan menyenangkan ini tidak buta . Ada bukti yang tak terbantahkan di balik itu.
Salah satu bukti ini adalah Gereja itu sendiri.
Untuk dua ribu tahun , yang Gereja  terus tumbuh dan menyebar ke setiap budaya dan sudut dunia.
Dan terlepas dari yang luar biasa ini pertumbuhan , telah disimpan benar-benar iman  utuh, sakramen
Pikirkan bagaimana mungkin ini kontinuitas menakjubkan sebenarnya. Jika itu hanyalah lembaga manusia, itu akan menjadi mustahil . 
Jika itu hanyalah manusia lembaga, lama itu akan runtuh di bawah tekanan konstan dari korupsi dan pengecut yang melanda dari waktu Yudas sendiri. Tapi itu belum.
Apakah ada lembaga lain dalam sejarah yang tidak hanya diawetkan itu sendiri tetapi terus tumbuh, berkembang, dan beradaptasi lebih seperti panjangperiode waktu?
Gereja itu sendiri adalah bukti bahwa seorang Kristen harapan penuh sukacita tidak buta, tetapi didasarkan pada kebenaran Allah.
Dengan bersyukur dan bersukacita dalam pengharapan kita akan tetap mampu memenuhi petunjuk kitab yakobus untuk :
bersabarlah
Bersabar, sama seperti kesabaran seorang petani...sabar yg tetap berkarya
Tidak bersungut-sungut dan saling mempersalahkan
turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi, nabi menderita karena dan demi kebenaran...
selamat masuk advent 3.
Pratélan 
SAKRAMEN BUJANA

Pasamuwan ingkang dipun Kasihi déning Gusti Yesus Kristus
Kados ingkang sampun kawartosaken ing pawartos Pasamuwan, bilih ing pangibadah punika kita badhé nampi Sakramèn Bujana, minangka sarana pangrimating kapitadosan. Peladosan Sakramèn Bujana kadhasaran bujana ing wanci dali dungkap Gusti Yesus Kasalib.
Wonten ing bujana punika Gusti Yesus mundhut roti, lajeng kacuwil-cuwil sarta maringaken roti wau dhateng para murid kanthi ngendika,
“Iki badanKu kang kaparingake marga saka kowe. Iki tindakna minangka pangeling-eling marang Aku!” Mengkono uga tuwunge sawise dhaharan, pangandikane :”Tuwung iki prajanjian anyar kang sarana getihKu, kang kawutahake marga saka kowe.”*

Pasamuwan ingkang dipun kasihi déning Gusti Yesus Kristus,
Minangka sarana pangrimating kapitadosan, Sakramen Bujana ngemu suraos:
1. Roti lan anggur minangka lambanging sarira tuwin rahipun Gusti Yesus, nedahaken tuwin ngèngetaken, bilih penyaliban tuwin sèdanipun Gusti Yesus dados dhasaring pakaryanipun Allah anggènipun milujengaken manungsa.
2. Srana nedha sesarengan, nedahaken tuwin ngèngetaken, bilih tiyang-tiyang pitados mujudaken kulawarganing Allah.
3. Sakramèn Bujana nedahaken tuwin ngèngetaken dhateng bujana ingkang sampurna ing swarga minangka wujud sampurnaning kawilujengan.
4. Srana nedha roti tuwin ngombé anggur ing tuwunging bujana, nedahaken tuwin ngèngetaken dhateng bab martosaken sédanipun Gusti Yesus dumugi rawuhipun.

Pitakénan kanggé ndadar dhiri pribadi

Pasamuwan ingkang dipun kasihi déning Gusti Yesus Kristus,
Sadèrèngipun nampèni Sakramen Bujana punika, sumangga kita sepisan malih ndadar dhiri kita piyambak-piyambak langkung rumiyin srana pitakèn dhateng dhiri kita mekaten:
1. Punapa kita saestu rumaos lan ngakeni kawontenan kita ingkang mboten wilujeng karana dosa kita, lan bilih kita mboten kuwagang ngluwari dhiri kita piyambak, pramila mbetahaken Juru Wilujeng ingkang kagungan pangwaos nguwalaken saking kawontenan punika?
2. Punapa kita saestu mretobat lan masrahaken dhiri kanthi yakin dhateng Gusti Allah, ingkang maringaken kawilujengan dhateng manungsa lambaran sèda tuwin wungunipun Gusti Yesus?
3. Punapa kita saestu gadhah tèkad ingkang temen kangge masrahaken dhiri kita amrih saged gesang manut pangandikanipun Gusti Allah?
4. Punapa kita saestu gadhah tèkad nglampahi gesang kanthi raos sukur karana sih-rahmat pakaryaning Allah ingkang milujengaken?

Kula abdining Allah nandhesaken, bilih Bujana Suci kacawisaken tumrap manungsa ingkang pasrah dhateng Gusti Yesus kanthi nggetuni dosanipun, sarta nyuwun pitulunganipun Gusti Allah, murih saged nglampahi sedaya dhawuhipun.

Pasamuwan ingkang dipun kasihi déning Gusti Yesus Kristus,
Sumangga kita ndedonga,
Dhuh Gusti mugi wontena kepareng Paduka ngagem Sakramèn Bujana punika dados srana  pangrimating kapitadosan kawula sedaya ngantos kawula sami tansah yakin dhateng pakaryaning Allah ingkang milujengaken, ingkang kaparingaken dhateng kawula wonten ing Gusti Yesus Kristus, sarta tansah gadhah pangajeng-ajeng dhateng bujana ingkang sampurna wonten ing swarga, minangka kasampurnaning kawilujengan. Amin.

Pendhita mandhap saking mimbar (saged kairingan pangidung) ngladosi Sakramen Bujana

Pasamuwan ingkang dipun kasihi déning Gusti Yesus Kristus,
Roti tuwin anggur punika lambanging sarira tuwin rahipun Gusti Yesus Kristus ingkang kakurbanaken  kanggé ndhatengaken kawilujengan.
Sadèrèngipun nampèni roti tuwin anggur ing salebeting Sakramèn Bujana punika, sumangga kita ngeningaken manah kanggé ngènget-ènget Gusti Yesus wonten ing kamulyanipun ing swarga, sarta nemtokaken bilih gesanging kapitadosan kita tansah dipun rimati sarta dipun segeraken, kadosdéné roti tuwin anggur ingkang saged nyegeraken badan kita.

Pandhita nyuwil-nyuwil roti sarta lajeg maringaken roti wau dhateng warganing Pasamuwan. Salebetipun nyuwil-nyuwil roti, Pendhita ngendika,

Roti ingkang kacuwil-cuwil punika minangka lambanging sariranipun Gusti Yesus Kristus. Sumangga sami penjenengan tampeni lan panjenengan dhahar, kanthi ngengeti lan pitados bilih sariranipun Gusti Yesus Kristus sampun kinurbanaken dados tebusan ingkang sampurna kangge ngluwari kita saking dosa.

Pendhita ngiling anggur wontening tuwung, lajeng maringaken anggur wau dhateng warganing pasamuwan, salebetipun ngiling anggur Pendhita ngendika,

Anggur ingkang wonten ing tuwung punika minangka lambanging rahipun Gusti Yesus Kristus. Sumangga sami panjenengan tampeni lan panjenengan unjuk, kanthi ngengeti lan pitados bilih rahipun Gusti Yesus Kristus sampun kawutahaken dados tebusan ingkang sampurna kangge ngluwari kita saking dosa.
Pasamuwan ingkang dipun kasihi déning Gusti Yesus Kristus,
Sumangga kita ngaturaken panuwun sarta ngluhuraken Gusti Allah ingkang marengaken kula sedaya nampeni Sakramen Bujana ing wekdal punika, sarta kula setunggal-setunggal mosika ing salebeting manah mekaten,

Pendhita nuntun atur panuwun wau mekaten

Dhuh nyawaku, saosa puji marang Pangeran Yehuwah! He isining batinku kabèh memujia marang asmané kang suci! Dhuh nyawaku, saosa puji marang Pangeran Yehuwah, lan aja lali marang sakèhing kasaénané! Panjenengané kang ngapura sakèhé kaluputanmu lan maluyakaké sakèhé lelaramu. Kang ngentas uripmu saka ing kubur, lan makuthani kowé klawan kadarman lan kawelasan, kang maregi kekarepanmu kalawan apa kang becik, temah kowé kaenomaké manèh kaya manuk garudha.**
Pangeran Yehuwah iku ambek welasan lan ambek asih gedhé sabaré lan lubèr sih-susetyané, ora tansah ndedukanni, énggoné duka ora sing salawasé. Kang katandukaké marang kita, ora timbang karo dosa kita, énggoné paring piwales marang kita, ora ing sababoté kaluputan kita; nanging sepira dhuwuré langit ngungkuli bumi, iya semono gedhene sih-kadarmané tumrap kang ngabektimarang panjenengané; sepiro dohé wétan saka ing kulon, iya semono enggoné nebihaké panerak kita saka ing kita. Kayadéné bapa énggoné duwé piwelas marang anak-anaké, iya kaya mengkono Yehuwah énggoné paring piwelas marang para wong kang ngabekti marang panjenengané.***
Mulane aku arep tansah nyritakake puji kamulyaning Pangeran ing samengko tumeka ing salawas-lawase. Amin,

* (Lukas 22:19).
** (Mazmur 103:1-5).
*** (Mazmur 103:8-13).

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013