Tahun baru 1 jan 17

Tahun baru

Bacaan: Filipi 2:5-11; Lukas 2: 16-21
Ingin berkat Tuhan? Be Humble. Tetaplah rendah hati.
Lukas  memberi kita kisah kelahiran Yesus. Paulus memberikan makna.

Apa yg biasa diharapkan orang ditahun baru?
Masa depan baru
Harapan baru...resolusi baru?
Peningkatan baru?
Kesempatan baru..karier baru.
Kemapanan baru....? Ingin berkat Tuhan?
Salahkah itu?

Paulus memberi kita Arti dasar dari peristiwa kelahiran Yesus, yakni: pra-ada Kristus bersama-sama dengan Allah di sorga, lalu merendahkan dirinya sendiri bahkan ia mengidentifikasi diri dengan kemanusiaan dalam semua cara, bukan hanya dalam cara kematian fisik, namun juga dalam hal kelahiran dan menghadapi tantangan sebagai manusia, pengalaman yang sama spt pengalaman manusia.

Ay. 6-11, sebuah himne kristen terkenal, untuk menghormati dan memuja  Kristus, terbagi menjadi dua bagian yang sama. Ay. 6-8 adalah salah satu bait. Ada dua kata kerja independen dalam bait ini:. "Mengosongkan diri" dalam ay 7 dan "merendahkan dirinya" dalam ay 8.

ayat. 9-11 adalah bait dua. Dua kata kerja independen dalam bait kedua yang "sangat meninggikan" dan "mengaruniakan kepada-Nya", dalam ayat. 9.

Pada Awal tahun 2017 Minggu pertama dan tanggal pertama di tahun 2017 ini, perhatian kita diperhadapkan pada 2 perkara. Perkara "Mengosongkan diri" dalam ay 7 dan "merendahkan dirinya" dalam ay 8.  Dan perkara    "sangat meninggikan" dan "mengaruniakan kepada-Nya", dalam ayat. 9.

Yang jelas dalam bait ini adalah bahwa Yesus telah mengalami dua perkara tersebut.  Dia mulai dari "atas" , lalu dengan kesediaan diri untuk bersedia rendah/merendahkan diri. Dan akan kembali di posisi di atas, dengan ditinggikan oleh Allah.

Joseph Hellerman ( 1 Joseph H. Hellerman, Rekonstruksi Honor di Roman Filipi: Carmen Christi sebagai Cursus Pudorum (Masyarakat untuk Studi Perjanjian Baru Monografi Seri 132; Cambridge: Cambridge, 2005).  telah membantu kita untuk melihat himne dalam konteks Kekaisaran Romawi. Dia menyebut hal honorum cursus , atau "upacara pemberian kehormatan," yang merupakan upacara penghormatan kepada para bangsawan muda di hadapan publik Romawi untuk menempuh jalan karirnya. Pada setiap tahap pemuda harus siap dengan  tanggung jawab dan hak istimewa yang baru. 

Bagi orang dari kalangan Kelas bawah, baik yg berasal dari Roma maupun dari luar Roma, mereka harus berjuang pula untuk mengembangkan urutan hierarki mereka sendiri dengan menirukan apa yang harus di tempuh oleh kalangan kelas atas. Hellerman berpendapat bahwa kepedulian terhadap hierarki atau peringkat kehormatan dan status, hal itu juga menjadi perhatian besar  dan itu suatu hal yang  normal di kalangan penduduk Filipi, karena Filipi merupakan koloni dari Romawi, sehingga seringkali Filipi disebut sebagai  "Roma kecil."
Apa yg biasa ada di tahun baru? Harapan baru? Karier baru? Kemapanan baru...kesempatan baru?
Salahkah itu?

Himne tentang Kristus sbgmn ada dalam Filipi 2 ini, menurut  Hellerman, hal itu menunjukkan perihal honorum cursus dan membalikkannya. 
Alih-alih mendaki tangga karier dan martabat, Yesus malah turun. Dan Hellerman menunjuk pada apa yang terjadi di Filipi yg sering disebut sebagai pudorum cursus atau "Turun martabat karena aib" atau "kehilangan martabat dan sdh tentu saja merupakah peristiwa yang memalukan."

Dan apa yang kita lihat dalam kisah Kelahiran yesus, itu cocok dengan  " pudorum cursus  "Turun martabat karena aib" , "kehilangan martabat dan sdh tentu saja merupakah peristiwa yang memalukan."
Tentu saja memalukan"?
v. 6) Yesus adalah orang yang berada dlm "rupa Allah." Kata untuk “dalam rupa”="bentuk",  adalah morfh, morphç , yang berarti bahwa apa yang di dalam sesuai dengan apa yang di luar. Jadi Kristus Yesus adalah orang yang baik di dalam dan luar dalam bentuk Allah, berbagi kemuliaan dengan Allah dan pada dasarnya Allah. 

Dan dalam keadaan yg spt itu, ia  "tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai sesuatu yang harus dipertahankan." Kristus meninggalkan semua klaim untuk status dan hak istimewa dari Tuhan. 
Terjemahan NRSV memperkenalkan kata "meskipun," yang tidak ada dalam bahasa Yunani. Kata itu tajam mengubah makna dari bagian ini. Karena banyak sarjana telah menyarankan, itu sebenarnya karena ia dalam bentuk Allah bahwa ia tidak menganggap kesetaraan itu sebagai sesuatu yang harus digunakan untuk keuntungan sendiri.
ayat. 7a-c  Dan ia mengosongkan dirinya, saat ia bergerak di gigi mundur/rendah dari pengagungan realitas ketuhanan dengan realitas menjadi manusia. 
Bagaimana kristus  mengosongkan diri? Ia mengambil bentuk (kata Yunani yang sama seperti dalam ay. 6) dan lahir di/dalam "rupa manusia." 
Apakah "sama dengan manusia" berarti bahwa dia tidak menjadi manusia yang sebenarnya? Tidak. himne ini sama dengan apa yang paulus tulis  ketika ia menulis dalam Rom 8: ".3. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Kristus adalah manusia penuh, tapi ada garis tipis perbedaan antara dia dan seluruh umat manusia: dia tidak berbuat dosa. Kata "rupa" melindungi perbedaan itu.
ayat. 7d-8) Dia juga "ditemukan dalam bentuk manusia." Kata untuk "bentuk" adalah istilah SCH / ma schçma , yang mengacu pada cara hal atau orang yang tampak dlm indrawi kita. Jadi dari apa yang orang bisa melihat dan mendengar Yesus pasti dalam bentuk (SCH / ma) manusia.
Be humble....Kerendahan hati bukanlah sebuah kebajikan di dunia jaman Paulus. 
sebab dengan Menjadi rendah hati itu berarti berani mengabaikan trend/keprihatinan/kepedulian budaya untuk pengejaran  status, termasuk ketika seseorang mencoba  untuk berhenti bertindak atas dasar perbedaan sosial. 
diri Kristus terus bergerak secara terbalik, Yesus merendahkan diri dan taat (lihat juga Roma 5:19). Ini tidak berarti bahwa kematiaan Yesus  ( karena taat sampai mati), seolah-olah kematian memerintah dan berkuasa  atas dirinya. Sebaliknya, ia taat kepada Allah dan karena ketaatan ia bersedia wafat. Dan ia masuk dalam kematian yang paling kejam dan merendahkan martabat, mati di kayu salib. Karir negatif Kristus Yesus, karirnya secara terbalik telah mencapai akhir.

Tapi mengapa nyanyian rohani ini termasuk di tempat pertama? Tesis dari surat itu adalah dalam 1: 27-30: orang Kristen terpanggil untuk melakukan kehidupan mereka dengan cara yang layak spt Injil Kristus. Salah satu keprihatinan utama Paulus adalah kurangnya persatuan di sidang jemaat. sebab mereka semua mengejar status dan gengsi. Tidak peduli bangsawan maupun rakyat jelata. Oleh sebab itu di bagian pendahuluan pasal ini paulus mendorong jemaat  Filipi untuk menjadi dan memiliki pikiran yang sama dan memiliki kasih yang sama (2: 2), menjauhi  apa-apa  yang berbau ambisi egois tetapi mencari sesuatu untuk kepentingan orang lain (2: 3-4). Pikiran  Paulus  dipenuhi oleh perkara tentang bagaimana hidup  "Kristus Yesus, yang, sejatinya dalam bentuk Allah ...." menjadi contoh bagi hidup jemaat, sehingga kehidupan mereka bisa bebas dari  kepedulian  atas status dan kehormatan dan terbuka untuk pelayanan radikal bagi kemuliaan Tuhan. Terbuka dengan tulus dan dengan penuh keiklasan berelasi dan berbagi dengan sesama anggota jemaat. Dan itulah yg namanya gereja. Itulah sebuah komunitas ilahiah.

Tapi himne belum berakhir. Mungkin baik kalau di tahun baru ini kita membaca juga ayat. 9-11, di mana peninggian Yesus menjadi pusat. 
Sekali lagi kita dihadapkan pada 2 perkara. Ayat 9-11 mungkin tidak perlu serius kita perhatikan. Sebab jika kita bisa mengikuti ajakan paulus kepada jemaat di filipi untuk belajar pada “gigi rendah”, be humble, tidak begitu serius mengambil perhatian pada martabat, status dan harga diri, sudah tentu Allah sendiri akan meninggikan kita.
Apa yg biasa diharapkan orang ditahun baru?
Masa depan baru
Harapan baru
Peningkatan baru?

Dan di tengah-tengah ajakan untuk betmain di gigi mundur dari teks Lukas dan bagian pertama himne Kristus, Paulus mengingatkan kita untuk mencari, untuk melihat di mana Allah mengambil peran dalam drama ini - dan dalam drama kehidupan  kita. 
Dan di tangan kita tersedia tantangan dan berkat saat memasuki tahun baru. Selamat tahun baru.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013