Katekisasi nikah

Sabtu, 9 Maret 2024 Bab II Dasar Hukum Perkawinan Tujuan Bab Menjelaskan tentang Hukum di Indonesia yg melindungi ttg perkawinan Menjelaskan syarat perkawinan di Indonesia Poin Penting dalam bab: Perkawinan dimaknai sebagai sebuah perjanjian antara 2 pihak untuk mengikatkan diri membangun 1 keluarga UU No. 1 Tahun 1974 Jo UU No.16 Tahun 2019 tentang Pernikahan mendefinisikan pernikahan sebagai ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, dengan bersandar pada Ketuhanan Yang Maha Esa UUD NRI 1945 Pasal 28 D & Alinea 4 pembukaan UUD 1945 menjamin setiap orang berhak atas pengakuan jaminan perlindungan & kepastian Hukum yg adil serta perlakuan yg sama di hadapan Hukum UU perkawinan menyatakan secara tegas bahwa dasar & cita-cita sebuah pernikahan adalah adanya suatu kesetaraan antara mempelai laki-laki & perempuan dlm membangun rumah tangga dan mencapai kesejahteraan Menikah itu penting namun tujuannya sangat beragam & kadang tidak sejalan dengan tujuan dalam UU Pernikahan seperti ; 1. Kepentingan & stabilitas ekonomi 2. Meningkatkan status sosial keluarga / pasangan. Kedua hal ini kadang menjadi faktor utama keluarga menikahkan anak / anggota keluarganya walaupun masih di bawah umur perkawinan mempunyai hubungan dengan masalah kependudukan. Batas umur yang lebih rendah bagi seorang wanita untuk kawin mengakibatkan laju kelahiran yang lebih tinggi. perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 menjadi UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan ini menentukan batas usia kawin baik bagi pria maupun bagi wanita, ialah 19 (sembilan belas) tahun bagi pria dan 19 (sembilan belas) tahun bagi wanita. Pernikahan hanya diizinkan bila pihak pria dan wanita sudah mencapai usia 19 tahun. Bab III Hakikat Pernikahan Kristen Tujuan Bab: memahami pernikahan kristen poin penting dalam bab sebagai dasar untuk memahami bab ini, perlu di garis bawahi bahwa manusia adalah segambar & serupa dengan Allah setelah manusia jatuh dalam dosa, gambar Allah pada manusia rusak. Oleh Tuhan Yesus Kristus gambar Allah dalam diri manusia kembali dipulihkan sehingga dapat menghadirkan dirinya sebagai gambar Allah dalam keluarga, gereja & masyarakat manusia disebut manusia yg utuh jika ia membangun, membina & memlihara hubungan dg Allah dan sengan sesamanya hubungan sosial antar manusia di dalam keluarga merupakan sarana sosial dimana manusia dapat memperlihatkan kemesraan hubungannya dg Allah. Kemesraan yg dimaksud adalah cinta kasih alkitab memberikan tentang konsep kesetaraan gender. Perbedaan gender bukan dimaksudkan untuk membeda-bedakan secara diskriminatif namun untuk saling melengkapi secara konstruktif pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami dan istri yang sah di hadapan hukum maupun agama. Ikatan lahir dimaksudkan bahwa ikatan tersebut dapat dilihat dan dibuktikan menurut hukum yang berlaku. Ikatan batin bahwa suami dan istri saling menunjukkan dan memupuk relasi cinta kasih antara mereka dan harus saling mengisi untuk menjadikan kehidupan keluarga yang bahagia dan bertanggung jawab. Pernikahan adalah ikatan seumur hidup, maka suami dan istri bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan bersama sesuai dengan kasih Tuhan Yesus Kristus. Pernikahan kristen hendaknya bertujuan untuk mewujudkan keluarga/rumah tangga yang hidup dalam kasih Kristus. Memiliki keturunan bukanlah tujuan dari pernikahan kristen melainkan pasangan yang menikah wajib menjunjung tinggi kedudukan suami dan istri sebagai teman hidup yang diberkati Allah, sekalipun tidak memiliki keturunan. Prinsip dalam pernikahan kristen yang utama adalah (1) Kristus sebagai Kepala rumah tangga; (2) tidak terceraikan, kecuali maut yang memisahkan ; (3) satu suami, satu istri atau monogami; (4) adanya kesetaraan dalam hidup rumah tangga. Sabtu, 23 Maret 2024 Bab IV MANAJEMEN DAN EKONOMI KELUARGA Tujuan Bab Mengerti fungsi & kegunaan dalam manajemen & ekonomi dalam keluarga Mampu membuat perencanaan & pengelolaan dalam keluarga Mampu membuat perencanann ekonomi dalam keluarga Poin penting dalam Bab: manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan menggunakan ilmu dan seni untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Dasar Alkitab Manajemen Keluarga diambil dari Efesus 5:22-33, yaitu Kristus sebagai pusat, bersatu dan menjadi satu,dan relasi timbal balik Kristus sebagai pusat, dimaknai sebagai istri tunduk kepada suami sama seperti ketundukannya kapada Kristus Bersatu dan menjadi satu adalah suami & istri meninggalkan keluarga masing-masing untuk membentuk keluarga sendiri Relasi timbal balik. Relasi ini menuntut keseimbangan antara suami & istri dengan meletekaan Kristus sebagai pusat untuk mendasari Perencanaan yang Baik Memberi Arah yang Baik didasari pada 1 Korintus 14:33 dikatakan bahwa Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera atau keteraturan. hal penting yang harus direncanakan oleh calon pasangan atau pasangan suami-istri antara lain, perencanaan kehamilan & juga anak perencanaan pendidikan perencanaan kesehatan perencanaan ekonomi keuangan perencanaan sosial budaya perencanaan kemandirian keluarga perencanaan mental spiritual perencanaan yg baik jika tidak dilakukan tidak menghasilkan apa-apa, oleh sebab itu dalam menejemen keluarga pelaksananya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Rencana yg sudah di susun adalah acuan & arah dalam pelaksanaan tahapan evaluasi adalah tahapan yg sangat penting dalam fungsi menejemen. Tahapan ini adalah proses dimana keluarga dapat menilai keberhasilan dalam rencana yg dilakukan dan faktor yg membuatnya berhasil atau gagal tujuan mengatur ekonomi keluarga adalah untuk mencapai kebebasan finansial sehingga keluarga tidak perlu kawatir akan biaya hidup masa depan & masa sekarang step nya adalah antara lain, peruntukan yg jelas dalam tujuan keuangan tujuan keuangan harus dapat diukur membuat tujuan yg dapat dicapai tentukan jangka waktu yg jelas hal pertama yg perlu dilakukan adalah analisis kondisi keuangan atau financial check up. Tujuannya adalah mengetahui kondisi keuangan saat ini sehat atau tidak kondisi keuangan sehat adalah ketika memiliki dana yg cukup untuk kebutuhan hidup serta masih ada sisa untuk menabung buat laporan keuangan dengan template yg sudah ada di buku ini dengan tujuan untuk mendapatkan cash surplus tips dalam mengelola ekonomi keluarga tabung dulu baru belanja simpan dana darurat pembelian kredit akan berguna jika direncanakan dengan bijak keluarga boleh menggunakan CC jika dapat melunasinya di bulan depan keluarga harus sangat berhati-hati saat membuka pinjaman KTA & pinjol karena bunganya tinggi beli saat butuh bukan saat diskon prioritaskan membeli aset tetap Bab V KELUARGA YANG PEKA TERHADAP SOSIAL DAN BUDAYA Tujuan Bab memahami pentingnya mempersiapkan keluarga yg sadar dan peka akan berbagai ketimpangan masalah sosial budaya calon keluarga baru dapat membangun kehidupan bersama dalam harmoni keluarga kristen yang bertanggung jawab dan mengasihi Tuhan Poin penting dalam Bab: dalam realitas kehidupan dapat ditemukan banyak masyarakat yang memiliki latar belakang budaya serta struktur sosial yang akan mempengaruhi pola komunikasi & pola hubungan dalam keluarga apapun bentuk keluarga, keluarga memiliki tugas & fungsi penting untuk meneruskan kehidupan & eksistensi manusia dalam semangat kebersamaan Dalam keluarga inti ataupun keluarga besar, pengambilan keputusan terletak di tangan orang tua, dan anggota keluarga lain akan tunduk pada keputusan itu. Dalam kelompok sesama saudara, kakak beradik keputusan saudara tertua lebih berkuasa. Kebutuhan anak untuk memperoleh gizi yg baik diasuh & dirawat dalam penuh kasih sayang merupakan kebutuhan dasar yg harus dipenuhi oleh orang tua Beberapa suku atau etnis tertentu terkait perawatan & pengasuhan anak dalam realitasnya masih dipengaruhi oleh kepercayaan setempat Kepercayaan tersebut berdampak pada pemenuhan gizi ibu & anak Lembaga eksternal dalam menididik anak merupakan hal penting dalam pembelajaran anak, namun orang tua harus tetap berperan penting dalam proses pendidikan anak tanpa bergantung pada lembaga eksternal Komunikasi yg sehat merupakan media yg baik bagi sesama untuk saling menghargai, menghormati dan bukan untuk saling membenci atau meniadakan satu sama lain Cinta dan kasih sayang orang tua seharusnta tidak dimaknai dengan hanya pemberian barang material kepada anak. Contohnya, pemberian gadget pada anak hanya akan membuat komunikasi dalam keluarga semakin terhambat Kedekatan fisik tidak menjamin kedekatan secara emosional Perjuangan menuju keseteraan & keadlian gender harus dimulai dari dalam keluarga Budaya patriaki masih sangat kental dalam masyarakat. Allah adalah Tuhan yg berpihak pada korban dan mereka yg tertindas, terbuang atau dibuang dalam masyarakat Janji Allah yg membebaskan bersifat imklusif. Allah melihat dan memperdulikan penderitaan hambanya Gereja terpanggil untuk memperjuangkan kebenaran & keadilan Allah Materi ini disusun agar pembaca dapat menikmati kehidupan yg memanusiakan manusia yg tidak melanggengkan ketidakadilan & kekerasan melainkan keluarga yg membawa perubahan & transformasi. SABTU, 20 APRIL 2024 Bab VI PENDIDIKAN KELUARGA : PENGASUHAN DENGAN CINTA, ANAK PASTI BAHAGIA Tujuan Bab Mempelajari pemahaman tentang pengasuhan dan tujuannya Mengetahui tentang pentingnya Pendidikan Keluarga Mempelajari cara mengatasi pengasuhan masa lalu Menumbuhkan Bahasa cinta didalam keluarga Poin penting dalam Bab: Pengasuhan dengan cinta adalah mengapresiasi Keluarga yang mewujudkan pembentukan spiritualitas anak dan mengusahakan kesejahteraan anak Model pengasuah jika dipetakan ada 3 model yaitu : Pengasuhan permisif yaitu orang tua mengiyakan semua permintaan anak. Alhasil anak akan bertumbuh tanpa disiplin dan tanpa aturan hal ini mengakibatkan anak tak bisa memahami etika, disiplin dan merasa dimiliki dan dikasihi oleh orang tuanya Pengasuahn otoriter yaitu model pengasuhan yang melarang semuanya. Perintah orang tua bersifat top down tanpa diskusi bersama anak dan pemahaman kenapa hal tersebut dilarang. Pengasuhan dengan pendampingan yaitu model pengasuhan yang dapat menjellaskan dan mendampingi anak dengan kesepakatan serta diskusi untuk membangun kebiasaan hidup dan tumbuh kembangnya. Pentingnya Pendidikan Keluarga karena lingkungan Keluarga adalah tempat media utama bagi seorang anak memperoleh Pendidikan. Studi tentang 100 atlet, musisi dan pelajar muda yang luar biasa, orang yang sukses adalah karena waktu kanak-kanan memiliki pola asuh yang kuat yang membangun kepercayaan dalam diri mereka. Mengatasi pengasuhan masa lalu dan tandanya. Tanpa disadari kita terkadang masih terbawa dengan metode pengasuhan Ketika kita masih anak-anak seperti kurangnya belas kasihan dan pengampunan dsb akibatnya lahir lah generasi yang terluka. Cara mengatasi pola pengasuhan yang salah adalah dengan mengindentifikasi tanda-tanda luka dan kita harus bisa memberi pengampunan kepada orang-orang yang pernah melukai atau mendukacitakan kita di masa kecil sebagai anak. Pengampunan adalah kunci pemulihan. Cara menyembuhkan rasa sakit dari pola pengasuhan yang salah : Hadapilah dengan jujur semua pengalaman buruk dengan cara mengakuinya. Terimalah tanggung jawab anda dalam hal ini untuk berhenti menyalahkan semua orang Tanyakan kepada diri sendiri apakah kita mau disembuhkan ? Mengampuni orang yang terlibat dalam masalah pengasuhan anda Mengampuni diri sendiri Meminta Tuhan menolong dengan berdoa Bagaimana menumbuhkan Bahasa cinta dalam Keluarga ? menurut chapman & Campbell, 1992. Sara untuk menabur benih kebaikan adalah melalui : Kata-kata yang mengafirmasi, yaitu dengan memuji dan memberi dorongan secara verbal. Pemberian hadiah. Memberikan hadiah membuat kita merasa special dan sangat berarti bagi orang lain. Waktu yang berkualitas, melakukan kegiatan bersama dengan Keluarga. Menghabiskan waktu bersama melakukan hal yang disukai. Pelayanan praktis, anda merasa dicintai Ketika orang lain menolong anda. Anda selalu memperhatikan bila mereka memberi pertolongan walaupun anda bisa melakukannya sendiri. Sentuhan fisik. Tidak ada yang membuat anda lebih dicintai daripada pemberian sentuhan fisik Ketika memberi pujian. Setiap orang perlu memahami cinta masing-masing pasangannya supaya kekompakan dalam pengasuhan dapat dibangun antara suami dan istri. Kekompakan suami dan istri dalam mengasuh anak akan menjadi role model yang baik untuk anak tentang peran orang tua dalam pengasuhan mereka. Bab VII KELUARGA DAN KESEHATAN Tujuan Bab Edukasi tentang Kesehatan reproduksi secara komprehensif Meningkatkan kemandirian perempuan khususnya dalam peranan dan fungsi reproduksinya Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial perempuan dalam konteks : kapan ingin hamil, berapa jumlah anak dan jarak antar kehamilan. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki dalam menciptakan dukungan untuk membuat keputusan, mencari informasi dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan Kesehatan reproduksi. Poin penting dalam Bab: Mengapa perlu menjaga kebersihan organ reproduksi ? untuk mencegah potensi infeksi saluran kemih dan potensi infeksi menular seksual yang berakibat gangguan Kesehatan reproduksi. Beberapa bahaya IMS (Infeksi menular seksual) Menyebabkan kemandulan Menyebabkan keguguran Menyebabkan kanker leher Rahim Menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap HIV Dapat menular ke bayi yang sedang dikandung. Menjaga Kesehatan reproduksi perempuan dengan memperhatikan beberapa hal berikut : Menjaga kebersihan organ reproduksi Makan makanan sehat Minyak ziatun Hindari rokok Jangan minum alcohol Hindari seks beresiko Cukup istirahat dan Kelola stress Beberapa penyakit yang tergolong IMS antara lain: Sifilis (raja singa) Gonorea (Kencing nanah) Klamidia Kondiloma akuminata (jengger ayam) Herpes genitalia HIV dan AIDS Hepatitis B Dampak IMS menyebabkan penurunan kesejahteraan Kesehatan reproduksi bagi suami maupun istri bahkan bisa berdampak pada kesehatan anak-anak terutama yang sedang dalam kandungan. Cara mencegah IMS antara lain dengan melakukan ABCDE, yaitu : Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual hingga saatnya menikah Be faithful, yaitu saling setia dengan pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan Use condom, yaitu menggunakan kondom jika memiliki perilaku seksual beresiko No drugs, yaitu tidak menggunakan narkobat. Education, yaitu membekali diri dengan informasi yang benar tentang IMS dan HIV Pemeriksaan Kesehatan reproduksi sebelum menikah sangat disarankan untuk calon pasangan suami dan istri. Dengan mengatahui status Kesehatan masing-masing maka calon pasangan akan dipersiapkan dengan kondisi sekahatan reproduksi calon pasangannya. Kesehatan Anak. Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak dalam kandungan (270) hari dan berusia dua tahun (730) hari. Fase ini merupakan periode emas. 80% otak anak berkembang pada usia 3 tahun dan 75% makanan yang dikonsumsi anak digunakan untuk perkembangan otak. Kekurangan gizi kronis dapat mengalami kondisi gagal tumbuh yang tidak dapat diperbaiki lagi terutama setelah anak berusia lebih dari 2 tahun yang disebut stunting. Penelitian el-sherif et al (2012) menunjukkan bahwa penanganan yang tepat terhadap anak berusia dibawah 2 tahun dapat memulihkan kondisi otak. Factor genetika hanya berpengaruh kecil terhadap kondisi tubuh anak yang pendek dibandingkan dengan factor determinan Kesehatan lain yaitu perilaku dan lingkunga serta pelayanan Kesehatan. Selain stunting dan kegemukan anak dapat mengalami kelaparan yang tersembunyi karena kekurangan at gizi mikro yaitu vitamin dan mineral. Tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah stunting dan masalah gizi lainnya pada anak Pola makan pedoman gizi seimbang terdapat dalam peraturan Menteri Kesehatan 41/2014 yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktifitas fisik dan memantau berat badan secara teratur. Pola asuh yang kurang baik menjadi salah satu factor penyebab stunting. Oleh karna itu perlu adanya edukasi tentang Kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja ebagai cikal bakal Keluarga. Akses air minum dan sanitasi yang layan dan aman. Rendahnya hal tersebut mengakibatkan resiko penyakit infeksi. Anemia pada perempuan usia subur dapat mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, melahirkan bayi dengan BBLR dan outcome hasil kehamilan yaitu BBLR dan resiko pendarahan pada waktu persalinan post partum yang dapat berdampak pada kematian ibu dan anak. Gejala anemia yang paling umum adalah : Kelelahan Kulit pucat Pusing dan sakit Kepala Sesak napas Jantung berdebar Kulit dan rambut kering Lidah bengkak serta mulut terasa sakit Tangan dan kaki dingin Pencegahan anemia ada 4 yaitu : Pemberian tablet atau suntikan zat besi Pendidikan gizi pada calon pengantin Modifikasi makanan, pola makan gizi seimbang Pengawasan penyakit infeksi Tips asupan gizi untuk mencegah Anemia : perempuan yg berusia 19-50 tahun membutuhkan zat besi sebanyak 18 miligram per hari tapi, pada saat perempuan mengalami kehamilan,jumlahnya akan menningkat yaitu minimal 27 miligram per hari asupan zat gizi harian bisa dengan cara mengonsumsi beberapa jenis makanan antara lain : Bayam, Taomat, Kelor, Daging & unggas, Hati, brokoli dan sayuran berdaun hijau, telor, kacang dan bji-bijian, ikan, tiram, udang dll kesimpulan dari bab ini adalah : Keluarga merupakan “sekolah” pertama dan utama bagi setiap individu yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan sesuai ajaran Kristiani, termasuk nilai kesehatan. ntuk memasuki kehidupan perkawinan maka kesehatan reproduksi adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh calon suami istri. Mempunyai kesehatan reproduksi yang baik akan membantu mewujudkan keluarga yang sehat bahagia dan sejahtera Mengetahui status kesehatan reproduksi calon pasangan akan berdampak pada mantapnya keputusan pasangan untuk memasuki perkawinan. Fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) merupakan periode emas seorang anak karena merupakan masa 110 pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Anemia pada Perempuan Usia Subur merupakan kondisi Kesehatan yang penting untuk dilakukan pencegahan oleh karena berdampak pada tingkat kesuburan, dan risiko pada kehamilan, Stunting adalah masalah kesehatan yang bisa dicegah selama masa 1000 HPK, bila tidak dilakukan maka tidak dapat diperbaiki lagi (irreversible). Jumat, 10 Mei 2024 Bab VIII MASALAH DALAM PERNIKAHAN DAN KELUARGA : MENDETEKSI, MENCEGAH DAN MENANGANI Tujuan Bab Dapat mendeteksi masalah dalam pernikahan Dapat mencegah permasalahan dalam pernikahan Dapat menangani masalah – masalah yang mungkin akan datang dalam pernikahan Poin penting dalam Bab: Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang tidak mampu melakukan peran dan fungsinya dengan benar dapat memicu konflik dalam pernikahan mereka. Berdasarkan riset selama 10 tahun yang dilakukan lawrence kurdeck, Kualitas hubungan pernikahan turun setelah dua tahun pertama pernikahan. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain. Penyesuaian kesiapan diri, masalah kebutuhan hidup dan perbedaan latar belakang sosial – budaya pasangan. Dengan memahami lebih jauh makna akan pernikahan, mengerti arti janji perkawinan yang akan diucapkan diharapkan dapat mengupayakan solusi akan terjadinya masalah dalam pernikahan. Beberapa faktor penyebab masalah yang sering dihadapi oleh suami istri dalam membangun rumah tangga. Komunikasi : komunikasi adalah upaya yang memiliki tujuan untuk memberi dan mencapai kebersamaan. Setiap perbedaan dan kesalahpahaman yang terjadi antara dua individu dapat dijembatani dan melahirkan nilai-nilai baru yang lebih mengedepankan keharmonisan hubungan antara individu dalam rumah tangga. Hubungan dalam keluarga besar : jangan pernah merendahkan istri atau suami di depan orang tua dan saudara. Mungkin saja suami istri berbeda pendapat namun ada baiknya perbedaan pendapat dibicarakan sendiri tanpa dicampuri orang tua atau saudara. Ketiadaan anak : memiliki anak bukan tujuan perkawinan. Pernikahan adalah persekutuan suami dan istri yang didasarkan pada cinta kasih. Cinta kasihlah yang paling mendasar dan mereka harus menerima apapun keadaan pasangannya. Finansial : jangan pernah mengeluarkan ucapan atau perilaku yang meremehkan suaminya. Istri harus mampu meyakinkan suaminya bahwa gaji mereka adalah anugerah Tuhan bagi rumah tangga mereka tidak peduli gaji siapa yang lebih besar. Karir dan tuntutan rumah tangga : penting bagi suami istri, yang sama-sama memiliki pekerjaan prospek yang bagus, untuk secara terbuka dan dengan cinta kasih mempercakapkan pembagian peran serta tanggung jawab domestik secara adil. Kerjasama, saling menolong, saling menghargai harus dapat diperlihatkan oleh suami dan istri. Beban masa lalu : ada kalanya peristiwa atau pengalaman masa lalu menjadi beban yang turun mempengaruhi hubungan suami istri. Kalau beban masa lalu sangat besar dan tidak mampu diatasi sendiri maka diperlukan konsultasi dengan ahli untuk menjalani terapi. Namun jika dapat diatasi sendiri maka perlu beberapa sikap mendasar yaitu. 1) bertolak ke kenyataan sekarang. Masa lalu adalah masa lalu. 2) yakinlah kuasa kebangkitan Tuhan Yesus dan berdoalah agar Tuhan menguatkan. 3) yakinlah dengan pasangan anda bahwa suami atau istri adalah orang yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pasangan yang Alkoholik dan melakukan KDRT : dalam hal ini diperlukan cinta kasih, keberanian dan kearifan yang tentu didasarkan pada iman yang teguh kepada Tuhan Yesus Kristus agar pasangan dapat berubah dan diubahkan oleh Tuhan Seks : Seks adalah anugerah Tuhan. Hubungan seks dalam suatu pernikahan adalah sah dan kudus.Dalam kitab Kejadian dikatakan, “keduanya menjadi satu daging” (Kej.2:24b). Hubungan seks sering dilihat sebagai permainan yang menyenangkan sehingga suami atau istri terlibat dalam perselingkuhan. Namun ada banyak keluarga yang tetap utuh kendatipun hubungan seksual suami istri tidak berjalan dengan baik, atau bahkan sama sekali tidak dapat dilakukan. untuk berhubungan seks. Cinta kasih memampukan kita untuk berkorban. Berkorban tidak dilihat sebagai tindakan yang merugikan, sebab kebahagiaan orang yang kita cintai adalah kebahagiaan kita juga. Kehadiran “Orang Ketiga” : Tantangan yang makin besar sekarang ini adalah kehadiran “orang ketiga” dalam pernikahan, baik “WIL” (Wanita Idaman Lain) maupun “PIL” (Pria Idaman Lain). Hal ini bisa terjadi karena berbagai sebab, antara lain karena ketidakpuasan yang menumpuk terhadap pasangan– yang dipendam; atau karena harapan-harapan pada awal perkawinan yang tidak terpenuhi; tekanan- tekanan dari keluarga besar. Cinta kasih perlu dipupuk dan dikembangkan menjadi cinta kasih yang makin murni sehingga suami-istri tahan terhadap berbagai godaan dan cobaan. Dekatkan diri kepada Tuhan Yesus supaya segala beban dan masalah hidup pernikahan dapat ditanggung bersama, karena Kristus yang menguatkannya. Mencegah Konflik dalam Rumah Tangga. Perbedaan karakter, budaya dan lain-lain antar suami dan istri merupakan kenyataan yang harus diterima ketika dua sejoli memutuskan untuk membangun rumah tangga dalam ikatan yang suci dan kudus. Perbedaan-perbedaan ini bisa menjadi sumber konflik di kala tidak ada komunikasi yang baik antara suami dan istri. Berikut ini ada beberapa poin mengenai bagaimana mengelola mengatasi konflik dan persoalan dalam rumah tangga. Membangun dan Menjalin Keintiman. Dalam kitab Kejadian, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk menjalin hubungan dengan-Nya dan dengan sesama manusia. Kejadian 2:25 mengatakan bahwa “Mereka keduanya telanjang manusia dan istrinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” Telanjang dalam pengertian yang umum bagi manusia merupakan gambaran yang memalukan. Dalam kisah Adam dan Hawa, saat mereka menyadari bahwa mereka telanjang, mereka bersembunyi dari pasangannya dan dari Allah. Telanjang juga menunjukkan keintiman suami istri. Keintiman yang seperti ini merupakan proses saling mengenal lebih dalam lagi. Keintiman tidak boleh diartikan semata hubungan seksual. Keintiman berarti bersikap terbuka dan tidak malu dalam pikiran, kehendak maupun emosi satu sama lain. Meningkatkan Keintiman dengan Menerima Perbedaan. Sesungguhnya, bagaimana kita mengerti tentang keintiman itu? Banyak orang yang menginginkan keintiman, tetapi sayangnya hanya sedikit orang yang mengetahui artinya. Secara sederhana, sebenarnya, keintiman berarti melihat “ke dalam diri sendiri.” Bagaimana caranya kita membangun dan meningkatkan keintiman? : (1) lihatlah pasangan kita melalui “mata Allah.” Dalam perkawinan, keputusasaan yang muncul seringkali karena kita kehilangan pandangan sehingga tidak lagi mampu melihat pasangan kita seperti Allah melihatnya. Ketika pandangan kita terganggu, penghalang bagi keintiman perlahan mulai tumbuh. Penghalang itu berupa penghalang emosional, psikologis dan rohani terhadap keintiman yang dirindukan pasangan suami istri. Salah satu penghalang utama dari keintiman itu adalah keengganan untuk benar-benar menerima dan memahami perbedaan yang ada pada pasangan kita. (2) memahami dunianya. Setiap pasangan suami istri berbeda halam hal kepribadian, latar belakang budaya, suku bangsa, urutan kelahiran, denominasi, dan lain sebagainya. Sebanyak apapun perbedaan itu sebenarnya tidak seberapa penting dibanding sikap kita menghadapi perbedaan-perbedaan itu sendiri. (3) bergabung dengan dunianya. Sesungguhhnya, bergabung dengan pasangan kita berarti kita mencintai, menerima dan menghargai pasangan kita sesuai dengan rencana Tuhan. (4) menerima keberadaannya. Untuk meningkatkan keintiman, kita perlu melihat dari berbagai sudut pandang tentang siapa pasangan kita. Kemudian, kita memohon pada Allah agar membantu kita menyadari kesempatan untuk menerima pasangan kita apa adanya, dan berhubungan dengan dia. Keintiman merupakan proses dari dua orang yang saling mendekat, bukan dua orang yang menjadi sama. Meningkatkan Keintiman dengan Mempraktikkan Cinta yang Penuh Gairah. Sebagian besar perkawinan, bahkan yang berakhir dengan perceraian pun, awalnya memiliki beberapa tingkatan gairah. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami: (1)cinta tak bersyarat. Dalam Yohanes 17, kita membaca sebuh percakapan yang sangat intim antara Bapa dan Putera. Inti pasal ini adalah ketika Krsitus berbicara mengenai kasih yang Allah berikan dalam hati-Nya. Kristus menginginkan jenis kasih yang seperti ini ada pada diri orang-orang yang dikasihi-Nya. (2) pengampunan. Gairah cinta mencakup pengampunan. Memahami dan mengampuni adalah hal yang sangat penting apabila kita menginginkan tingkat keintiman yang lebih dalam. Semakin lama usia perkawinan, semakin mudah untuk mengumpulkan catatan-catatan kesalahan pasangan kita. Kita bahkan mencoba mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut dan berpikir telah mengampuni pasangan kita. Pengampunan mengizinkan kita untuk saling mengenal dengan cara yang mendalam. Cinta yang penuh gairah dan pengampunan merupakan cinta tak bersyarat yang memperpendek jarak, dan menyatukan, serta memberikan kesempatan untuk lebih erat lagi. Meningkatkan Keintiman Melalui Doa Keintiman mengandung totalitas diri kita sesuai dengan kehendak Allah. Tidak sedikit orang Kristen menjalani kehidupan yang tidak berbeda dengan orang yang tidak percaya. Mereka sibuk, lelah, terburu-buru, cemas, depresi dan kadang-kadang bosan. Kekuatan dan sukacita doa telah hilang. Meningkatkan keintiman melalui doa benar-benar membutuhkan komitmen ulang secara pribadi kepada Tuhan. Ketika kita berdoa bersama, Allah ada di antara hubungan kita dan memberikan kita berkat-Nya. Sebuah perkawinan dapat bertahan melalui kekuatan Allah. Gereja yang Humanis Gereja sebagai sebuah wadah bertumbuhnya perkawinan Kristen yang telah diberkati dalam ikatan yang kudus dan sakral. Gereja memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pendampingan kepada setiap pasangan yang menikah– untuk mengatasi dan mengelola konflik yang terjadi. Pelayan gereja perlu membuka diri secara utuh dan profesional, untuk menerima setiap pasangan yang datang dengan berbagai macam persoalan rumah tangganya, baik sebelum menikah maupun sesudahnya. Gereja tidak hanya mampu memberi solusi yang lazim seperti dengan kata-kata penghiburan dan ditutup dengan doa, namun harus ada strategi pendampingan yang lebih kreatif agar persoalan-persoalan umat dapat diselesaikan dengat tepat dan menjadi berkat.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009