Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

GEREJA BERPERAN SERTA MEWUJUDKAN

GEREJA BERPERAN SERTA MEWUJUDKAN PEMULIHAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM RAHMAT ALLAH 1. MENGEMBANGKAN KESADARAN PEMULIHAN KERUSAKAN ALAM Pembahasan mengenai kerusakan alam dan lingkungan sebenarnya bukanlah hal baru, akan tetapi upaya mengembangkan kesadaran untuk memulihkan alam dan lingkungan tetap terus diperjuangkan. Dalam MPAN 2008 diingatkan bahwa tidak terlalu berlebihan rasanya, kalau zaman di mana kita hidup dewasa ini kita sebut sebagai zaman carut marut, zaman yang diliputi oleh berbagai masalah yang menyangkut kelangsungan hidup umat manusia di planet bumi ini. Rusaknya kehidupan dunia yang meliputi dunia manusia (peradaban, martabat, relasi manusia) dan dunia benda (lingkungan hidup: alam, binatang, tumbuh-tumbuhan, krisis pangan, krisis energi, pemanasan global) merupakan ancaman serius yang akhirnya akan memunahkan kehidupan manusia di dunia ini. Dalam MPDK 2009 ini perhatian kita kembali diajak untuk melanjutkan penghayatan kesadaran berperan serta mewujudkan penanggulangan

PENGABDIAN

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 10 Pebruari 2009. PENGABDIAN Bacaan: Yes. 40:21-31; Mzm. 147:1-11; I Kor. 9:16-23; Mark. 1:29-39 Pengantar Motivasi pengabdian karena pengalaman bersyukur atas kasih-karunia Allah tentu sangat berbeda dengan seseorang yang melakukan suatu pelayanan sekedar sebagai kewajiban belaka. Sebab tugas pelayanan yang dilakukan karena sekedar suatu kewajiban akan dihayati sebagai suatu beban. Tugas tersebut tidak akan dilakukan dengan sepenuh hati. Karena itu mereka yang menghayati tugas pelayanan sebagai suatu beban tidak akan pernah mampu bersukacita, mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dan tantangan, serta tidak akan memiliki ide-ide yang kreatif untuk mengembangkan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Walau dari sudut ukuran kita sama sekali tidak berarti, tetapi sangat ajaib Allah berkenan memandang kita begitu berarti bagiNya. Firman Tuhan: “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku

Menceritakan pekerjaan Allah melalui tindakan nyata.

Bahan Pemahaman Alkitab Komisi Warga Dewasa Gereja Kristen Jawa Ambarawa. Menceritakan pekerjaan Allah melalui tindakan nyata. Bacaan: Lukas 6:27-38 Biasanya setiap orang Kristen akan merasa senang bila dirinya disebut sebagai Hamba Kristus atau disebut sebagai Pengikut Kristus yang setia. Namun apakah orang yang demikian bersedia untuk menangung konsekuensi/akibat dari sebutan-sebutan tersebut? Kelihatannya akan ada banyak orang yang hanya senang menerima sebutan-sebutan tersebut tanpa harus memperhatikan dan mau menerima konsekuensinya. Cerita dalam Injil Lukas 6:27-38 menggambarkan tentang konsekuensi oleh orang yang mau disebut sebagai Pengikut Kristus yang setia. Orang tersebut harus menunjukkan cinta kasih secara nyata dalam hidup sehari-hari. Kasih tidak hanya dirasakan secara pribadi, apalagi hanya sebagai suatu pembicaraan dalam PA-PA. Kita disadarkan bahwa ketika kasih harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari ternyata tidaklah mudah. Dimana kesulitannya? Mari kita p

PERLINDUNGAN BAGI YANG TERTINDAS

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 28/30 Juli 2009 PERLINDUNGAN BAGI YANG TERTINDAS II Sam. 11:1-15; Mzm. 14; Ef. 3:14-21; Yoh. 6:1-21 Benang merah: Mzm. 14:1-7 Mzm. 14:1 mengungkapkan sikap hati orang-orang atheistis, yaitu: "Tidak ada Allah. Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik”. Manakala kita mencermati makna Mzm. 14:1 tersebut, maka pengertian “atheisme” sebenarnya bukan hanya terbatas kepada sikap ketidakpercayaan akan Allah, tetapi juga menyatakan bagaimana bentuk dari “atheisme aksi”. Yang mana sikap atheisme-aksi justru sangat berbahaya dan merusak nilai-nilai kehidupan sebagaimana diungkapkan oleh Mzm. 14:1, yaitu: “Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik”. Bahkan Mzm. 14:3 lebih tegas lagi, yaitu: “Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak”. Bentuk atheisme-aksi secara sengaja mempratekkan setiap hal yang tidak dikehendaki oleh Allah. Padahal melanggar setiap firm

KESUSAHAN SEBAGAI KESEMPATAN

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa tgl 23/25 Juni 2009 KESUSAHAN SEBAGAI KESEMPATAN Ayb. 38:1-11; Mzm. 9:10-21; II Kor. 6:1-13; Mark. 4:35-41 Benang merah bacaan Leksionari: Ayb. 38:1-11; Bacaan Ayub 38 merupakan tantangan Allah pada diri ayub atas sikap keliru ayub yang menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah (ayub 32:1-2). Tantangan itu berupa tiga pertanyaan. Tantangan Allah yang pertama adalah agar Ayub memberitahu di manakah dia berada saat Allah menciptakan langit dan bumi (Ayb. 38:4). Tantangan Allah yang kedua adalah siapakah yang menetapkan ukuran dan bagaimanakah sendi-sendi alam semesta bekerja dengan efektif (Ayb. 38:5-7). Dan tantangan Allah yang ketiga adalah siapakah pemilik kuasa supernatural yang mampu membendung lautan dan membentang awan-awan serta menjaga setiap batas ketertiban (Ayb. 38:8-11). Dalam tantangan Allah yang pertama, Ayub diingatkan bahwa dia hanyalah ciptaan yang terbatas. Kebenaran yang dimiliki oleh Ayub bukan berasal dari realitas ilahi ya

Untuk apa kita diciptakan?.

Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa Ambarawa 20 Januari 2009. Bacaan: I Samuel 3:1-10; Mazmur 139:1-6;13-18; Yohanes 1:43-51 Untuk apa kita diciptakan?. Pengantar. Apabila kita mencermati beberapa tokoh di dalam Alkitab, ada satu pertanyaan besar yang tersisa. Kita ambil contoh tokoh Daud. Tidak ada yang tidak tahu siapa Daud. Ia adalah raja besar Israel. Ia terkenal karena dapat mengalahkan Goliat. Ia telah berhasil mempersatukan Israel. Namun ada sejarah hitam yang juga kita ingat tentang Daud. Yaitu persoalannya dengan Betseba istri Uria. Mengapa harus ada sejarah hitam tersebut? Tetapi mengapa ia tetap tercatat dalam kitab suci? Hal yang sama juga kita dapati pada tokoh Yakub, bapa orang Israel. Siapa dari kita yang tidak ingat akan tipu dayanya yang licik sehingga ia dapat mengelabui bapaknya Ishak sehingga berkat yang semestinya diberikan pada Esau akhirnya jatuh pada Yakub. Sejarah kelam tidak berhenti; kita juga mendapati sejarah kelam Musa yaitu dengan pembunuhan yang ia lak

Mengajarkan Buah Roh pada Anak

Bahan Sarasehan Bulan Juli 2009 GKJ Ambarawa. Mengajarkan Buah Roh pada Anak Apakah kita adalah salah satu orang tua yang berpikir bahwa anak-anak kita bisa dengan sendirinya menghasilkan buah Roh jika kita sudah membawa mereka ke Sekolah Minggu? Atau jika kita sudah membacakan Alkitab setiap hari pada mereka? Atau jika kita sudah mendoakannya siang dan malam? Buah Roh memang adalah hasil karya Roh Kudus dari seorang yang memiliki dan mengikuti kehendak Kristus. Namun untuk menghasilkan anak-anak yang menunjukkan buah Roh dalam keseharian hidup mereka, bukan hanya pekerjaan Roh Kudus saja yang menjadi andalan kita, melainkan pelatihan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan baik juga perlu kita ajarkan berulang-ulang pada anak. Musa sendiri mengingatkan bagaimana mengajarkan cinta pada Tuhan haruslah dilakukan di berbagai tempat. Di rumah, di perjalanan, di sekitar meja makan saat sarapan, makan malam, saat anak-anak bersendagurau maupun saat anak-anak sedang bermain. Mengapa harus seserin

Karunia dan tanggungjawabnya.

Bahan Pemahaman Alkitab Gereja Kristen Jawa 30 Juni/2 Juli 2009 Karunia dan tanggungjawabnya. I Sam. 1:1, 17-27; Mzm. 130; II Kor. 8:7-15; Mark. 5:21-43 Benang merah bacaan Leksionari: I Sam. 1:17-28 Bercerita tentang rasa syukur dan kesanggupan Hana kepada Tuhan setelah doa permohonannya dikabulkan oleh Tuhan. Namun sebelum itu terjadi, kisah tentang Hana diawali dengan penderitaan dan kesusahan yang ia tanggung akibat tidak memiliki anak. Kesedihannya mengantar pada permohonan dan harapan Hana di dalam doanya kepada Tuhan. Begitu dalamnya doa dan permohonan Hana sampai disalahpahami oleh Imam Eli sebagai orang yang sedang mabuk anggur. Setelah yang lama dinantikan dia dapatkan dari Tuhan malah dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Di sini menunjukkan focus dan pusat hidup Hana memang hanya tertuju kepada Tuhan. Dan akhirnya Samuel anaknya yang ia dapatkan dari Tuhan dikembalikan lagi dengan menyerahkannya kepada Imam Eli. Mzm. 130 Keyakinan dan harapan yang dimiliki oleh Hana juga dim

Perubahan hidup orang percaya

Bahan Pemahaman Alkitab Tgl 24 Pebruari 2009 GKJ Ambarawa. Perubahan hidup orang percaya II Raj. 2:1-12; II Kor. 4:3-6; Mark. 9:2-9 Pengantar Hampir setiap orang takjub dengan keindahan kupu-kupu saat dia terbang dengan sayapnya yang elok. Tetapi kita akan lebih takjub lagi saat kita memperhatikan proses terjadinya “metamorphose” (perubahan bentuk) seekor kupu-kupu. Pertama-tama kupu akan bertelur, kemudian telur yang menempel di suatu daun akan berubah menjadi ulat. Setelah itu ulat menjadi besar dan memanjang. Ulat tersebut kemudian berubah menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang sangat indah. Kita tidak pernah menduga dari ulat yang umumnya sangat menjijikkan bagi sebagian besar wanita dan kepompong yang buruk bentuknya suatu kelak akan berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Sangat menarik, bahwa istilah “transfigurasi” sebenarnya berasal dari istilah “metamorfosa” yang di dalam teks Alkitab Yunani disebut dengan “m

Perubahan hidup orang percaya

Bahan Pemahaman Alkitab Tgl 24 Pebruari 2009 GKJ Ambarawa. Perubahan hidup orang percaya II Raj. 2:1-12; II Kor. 4:3-6; Mark. 9:2-9 Pengantar Hampir setiap orang takjub dengan keindahan kupu-kupu saat dia terbang dengan sayapnya yang elok. Tetapi kita akan lebih takjub lagi saat kita memperhatikan proses terjadinya “metamorphose” (perubahan bentuk) seekor kupu-kupu. Pertama-tama kupu akan bertelur, kemudian telur yang menempel di suatu daun akan berubah menjadi ulat. Setelah itu ulat menjadi besar dan memanjang. Ulat tersebut kemudian berubah menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang sangat indah. Kita tidak pernah menduga dari ulat yang umumnya sangat menjijikkan bagi sebagian besar wanita dan kepompong yang buruk bentuknya suatu kelak akan berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Sangat menarik, bahwa istilah “transfigurasi” sebenarnya berasal dari istilah “metamorfosa” yang di dalam teks Alkitab Yunani disebut dengan “m

Rendah hati

Bahan Pemahaman Alkitab Gerbera Kristen Jawa Ambarawa Tanggal 20/22 Oktober 2009. Rendah hati Yes. 53:4-12; Mzm. 91:9-16; Ibr. 5:1-10; Mark. 10:35-45 Yes. 53:4-12 Bagian ini dikenal sebagai pengajaran tentang keselamatan umat oleh Hamba Tuhan yang menderita. Mengisahkan tentang perjuangan dan kepeloporan seseorang bagi umat, melalui penderitaan dan pengorbanannya. Dia dihukum karena pemberontakan umat kepada Tuhan. Dia bersedia menanggung beban menggantikan umat. Dia tidak bersalah tetapi rela menanggung hukuman tangan Tuhan, menggantikan umat. Dia menjadi sesulih, sebagai korban penebus salah, penanggung penyakit kita, pemikul kesengsaraan kita. Dengan kerendahan hati, dia menerima semuanya itu dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Mzm. 91:9-16 Kehidupan umat bagaikan sebuah pengembaraan musafir dan sangat mungkin di tengah perjalanan muncul bahaya. Musuh yang menghadang, kekuatan binatang liar dan satwa berbisa dengan serangan yang amat mematikan dapat datang kapan saja. Akan

HIKMAT

Bahan Pemahaman Alkitab GKJ Ambarawa, 18/20 Agustus 2009 HIKMAT Bacaan: Raj. 2:10-12, 3:3-14: Yoh. 6:51-58: Ef. 5:15-20: Mzm. 34:9-14 Benang merah bacaan: I Raj. 2:10-12, 3:3-14 Bacaan ini mengisahkan tentang kerajaan Raja Salomo yang kokoh kuat (psl 2:12). Hal itu diterangkan sebabnya melalui kisah pemberian Allah kepada Salomo yang berupa Hikmat (psl 3:3-14). Dan contoh hikmat Salomo diceritakan lebih lanjut melalui kasus penyelesaian kasus dua orang ibu yang sedang memperebutkan seorang anak (psl 3:16-28). Kesimpulan ditarik melalui psl 3 ayat 28 yang mengatakan:”Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hokum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat , bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan”. Yoh. 6:51-58 Mengungkapkan pernyataan Tuhan Yesus tentang diri-Nya sebagai Roti yang turun dari sorga. Penjelasan lebih lanjut diberikan tentang bagaimana orang harus bersikap terhadap roti yang dari sorga tersebut. Oran