Mencari Wajah Allah
Bahan Pesiapan Pendadaran Bujono
GKJ Ambarawa tgl 1 dan 8 Pebruari 2009.
Mencari wajah Allah.
Bacaan: Mazmur 27:1-14
Mazmur ini didoakan Yesus Kristus di dalam hidup-Nya.
Mulai dengan baptisan-Nya, Yesus mengikuti jalan yang ditunjukkan Bapa-Nya, biar itu tidak rata dan penuh sengsara oleh sebab seterunya. Satu hal diminta-Nya, bukan perlundungan bagi diri-Nya, tetapi kerelaan menjalankan kehendak Bapa, memperlihatkan kemurahan-Nya. Wajah Allah bersinar melalui Dia, sehingga Ia menjadi terang dunia dan keselamatn manusia.
Sekalipun Ia diserang oleh para pembesar yahudi dan Romawi, tidak dimengerti oleh murid-murid-Nya, ditentang kuasa-kuasa kegelapan dan dicobai Iblis, Ia tidak takut dan mempercayakan diri-Nya kepada Bapa-Nya; ketika Ia diserahkan kepada nafsu lawan-Nya, dan dicobai menggunakan kekerasan (pada pencobaan, sesudah pengakuan Petrus, di taman Getsemane, di atas kayu Salib: “jika Engkau…..turunlah..”), Ia tetap percaya dan sebagai hamba Tuhan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan orang banyak.
Setelah dipersembahakan-Nya korban-Nya itu, maka Allah membangkitkan-Nya, mengangkat-Nya mengatasi segala musuh-Nya, dan menjadikan Dia satu-satunya benteng hidup bagi umat.
Marilah kita menantikan Yesus Kristus, menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk mengikuti Dia menanggung Salib demi sesame kita, agar kebaikan Tuhan nyata. Marilah kita menantikan Tuhan Yesus!
Selamat menikmati Perjamuan Allah.
GKJ Ambarawa tgl 1 dan 8 Pebruari 2009.
Mencari wajah Allah.
Bacaan: Mazmur 27:1-14
Mazmur ini didoakan Yesus Kristus di dalam hidup-Nya.
Mulai dengan baptisan-Nya, Yesus mengikuti jalan yang ditunjukkan Bapa-Nya, biar itu tidak rata dan penuh sengsara oleh sebab seterunya. Satu hal diminta-Nya, bukan perlundungan bagi diri-Nya, tetapi kerelaan menjalankan kehendak Bapa, memperlihatkan kemurahan-Nya. Wajah Allah bersinar melalui Dia, sehingga Ia menjadi terang dunia dan keselamatn manusia.
Sekalipun Ia diserang oleh para pembesar yahudi dan Romawi, tidak dimengerti oleh murid-murid-Nya, ditentang kuasa-kuasa kegelapan dan dicobai Iblis, Ia tidak takut dan mempercayakan diri-Nya kepada Bapa-Nya; ketika Ia diserahkan kepada nafsu lawan-Nya, dan dicobai menggunakan kekerasan (pada pencobaan, sesudah pengakuan Petrus, di taman Getsemane, di atas kayu Salib: “jika Engkau…..turunlah..”), Ia tetap percaya dan sebagai hamba Tuhan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan orang banyak.
Setelah dipersembahakan-Nya korban-Nya itu, maka Allah membangkitkan-Nya, mengangkat-Nya mengatasi segala musuh-Nya, dan menjadikan Dia satu-satunya benteng hidup bagi umat.
Marilah kita menantikan Yesus Kristus, menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk mengikuti Dia menanggung Salib demi sesame kita, agar kebaikan Tuhan nyata. Marilah kita menantikan Tuhan Yesus!
Selamat menikmati Perjamuan Allah.
Komentar