Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Kematian kedua

ini bukan lelucon " Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api." —Wahyu 20:14 Orang-orang modern sangat selektif dalam hal gagasan tentang Tuhan dan akhirat. Mereka menyukai gagasan tentang Tuhan yang pengasih, menerima sepenuhnya, dan toleran. Orang bisa setuju dengan Tuhan seperti itu. Namun mereka tidak menyukai gagasan tentang Tuhan yang juga adil. Dan mereka menolak gagasan bahwa Tuhan akan mengirim banyak orang ke Neraka. Mereka berpikir bahwa hanya beberapa orang tertentu akan masuk Neraka karena kejahatan mengerikan yang mereka lakukan. Namun mereka tidak berharap diri mereka sendiri atau keluarga dan teman-temannya akan berakhir di sana. Namun Neraka adalah tempat yang nyata bagi orang-orang yang nyata. Dan menurut Alkitab, Neraka adalah tempat penyiksaan dan keterpisahan yang menyedihkan dari Tuhan yang berlangsung selamanya. Saat kita berani mengangkat dan membicarakan topik ini, o

Mari kita bicarakan ini

mari kita bicarakan hal ini " Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." —Kisah 17:31 Yesus, personifikasi cinta, berbicara banyak tentang Neraka. Faktanya, Dia menghabiskan lebih banyak waktu daripada siapa pun dalam Alkitab untuk berbicara tentang Neraka. Oleh karena itu, kita tidak bisa menghindari topik ini. Menghindari topik ini adalah kesalahan besar, meski membicarakan hal ini membuat kita tidak nyaman. Kata neraka adalah salah satu kata yang paling sering digunakan dalam bahasa agama, namun merupakan salah satu topik yang paling jarang kita bicarakan. Ketika rasul Paulus berbicara di Aeropagus dia mengakhiri pesannya dengan mengatakan, “ Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana s

Jebakan halus

Jebakan Penyembahan Berhala yang Halus " Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." —1 Korintus 10:6–7 Setiap orang mempunyai tuhan. Bahkan orang atheis pun punya sesuatu yang mereka yakini. Tuhan itu mungkin adalah diri mereka sendiri. Itu mungkin sebuah kepemilikan. Atau, itu mungkin karier. Namun setiap orang mempunyai sesuatu yang mereka jalani, sesuatu yang membuat mereka bangun di pagi hari, mendorong mereka, dan memberi kehidupan mereka makna. Pertanyaannya adalah, siapa atau apa yang kita yakini? Tuhan ingin memerintah dan bertahta di dalam hati kita. Dan Dia ingin segala sesuatu dalam hidup kita berada di uru

Siapa di hati kita

Siapa yang bertahta di hati " Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." —Kejadian 22:1 Di usia lanjut mereka, Tuhan memberkati Abraham dan Sarah dengan seorang anak, Ishak, yang namanya berarti “tertawa.” Ishak adalah representasi/kehadiran fisik dari segala sesuatu yang suci di hati Abraham, yakni wujud perjanjian yang dibuat oleh Allah bagi Abraham. Ishak adalah penghubung fisik dengan kedatangan Mesias. Dan Abraham menyaksikan anak kecil ini tumbuh menjadi seorang anak lelaki dan kemudian menjadi seorang pemuda yang kuat. Kita tidak mengetahui secara pasti, namun mungkin Ishak mulai menempati posisi istimewa di hati Abraham yang mana sebelumnya hanya diperuntukkan bagi Allah, karena Alkitab kemudian mengatakan kepada kita bahwa Allah menguji Abraham. Allah berfirman kepadanya, “Ambillah putramu, putra tunggalmu—ya, Ishak, yang sangat engkau kasihi—dan pergilah ke tanah Moria

Berhala dalam pemikiran

Berhala dalam pemikiran kita sendiri "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap." —Roma 1:21 Ada yang salah dalam hidup kita ketika kita membutuhkan gambar atau ikon untuk beribadah kepada Tuhan. Kita harus memahami bahwa Allah melarang hal ini (lihat Keluaran 20:3–5). Dia tidak ingin kita berhubungan dengan-Nya seperti itu. Kita juga harus memahami bahwa terkadang orang bisa menjadi idola dalam hidup kita. Mungkin seseorang berperan penting dalam membawa kita kepada Kristus atau kita sangat mengagumi tokoh atau pemimpin tertentu. Tapi apakah orang itu menjadi idol atau berhala? Apakah mereka mengambil tempat Tuhan dalam hidup kita? Tentu saja, Tuhan akan menggunakan orang-orang untuk memberikan pengaruh kepada kita secara rohani. Namun setiap orang, pada titik tertentu, akan gagal memenuhi semua har

Saingan Allah

Saingan Allah " Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala." —1 Yohanes 5:21 Kita cenderung membayangkan penyembahan berhala seperti bersujud di depan patung pahatan. Dan jelas itu merupakan penyembahan berhala. Namun penyembahan berhala bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Dan tidak diragukan lagi ini adalah masalah yang bahkan akan dihadapi oleh orang-orang percaya yang hidup di abad kedua puluh satu. Alkitab memberitahu kita bahwa selama Masa Kesengsaraan, penyembahan berhala akan merajalela. Wahyu 9:20 mengatakan, “Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan" Berhala atau Idol bisa berarti banyak hal. Namun pada hakikatnya berhala adalah seseorang atau apapun yang menggantikan tempat Tuhan dalam hidup kita. Banyak hal

1 okto 2023

1 Oktober 2023 “KELUARGA YANG MENELADAN KRISTUS” Filipi 2 : 1 – 13 Keluaran 17:1-7 Mazmur 78:1-4, 12-16 Filipi 2:1-13 Matius 21:23-32 Tradisi alkitabiah menyatakan bahwa Tuhan itu Setia, menyediakan jalan di mana kita tidak menemukan ada jalan. Ingat bangsa Israel yang menyerang laut? Tradisi ini memberi kita energi untuk dapat bertumbuh dalam kebebasan dan kreativitas di setiap tahap kehidupan. Jadi Tuhan adalah sumber kekuatan yang menggerakkan kita dari mental perbudakan menuju kebebasan dan ketakutan. Memang sulit belajar bersabar ketika kita belum segera mendapatkan apa yang kita inginkan! Betapa sulitnya menunggu penggenapan janji Tuhan! Banyak di antara kita yang seperti anak-anak dalam perjalanan, terus-menerus bertanya, “Apakah kita sudah sampai?” Dalam bacaan Keluaran, bangsa Israel takut kalau-kalau Tuhan telah meninggalkan mereka. Meskipun ada mujijat dari Tuhan, bangsa israel siap untuk kembali ke situasi perbudakan di Mesir. Mereka berteriak menentang Musa, m

Kotbah nikah sofyan

Kenapa kita berjanji suci? Kotbah di Bukit Yesus. Beberapa Minggu ini kita telah mendengar "janji-janji capres maupun cawapres" yang unik-unik. Makan gratis, BBM gratis, gaji guru 30 juta, dll. Yah semuanya itu bisa kita katakan sebagai janji-janji manis palsu. Janji yang diberikan hanya agar mereka dapat memperoleh kekuasaan. Janji yang mungkin akan dilupakan saat mereka sudah memang. Lantas bagaimana dengan "Janji Suci pernikahan?" “janji pernikahan,” bukanlah pernyataan cinta saat ini namun janji cinta masa depan yang saling mengikat. Mulai hari ini Aku akan bersamamu dalam suka dan duka, kaya, miskin, sakit dan sehat, untuk dicintai dan disayangi, sampai maut memisahkan kita. Menjadi milikmu mungkin membutuhkan biaya dan resiko lebih dari yang pernah kukira - lebih dari yang bisa kubayangkan sekarang - tapi aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu. Sumpah mengikat kerapuhan dan kesulitan pernikahan di masa depan ke dalam keindahan upacara ibad

Menjadi lebih buruk dari sebelumnya

Menjadi lebih buruk dari sebelumnya " Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula" —2 Petrus 2:20 Ketika kita membagikan Injil Kerajaan Allah kepada teman dan keluarga kita, kita harus selalu ingat untuk berdoa, karena peperangan rohani sedang berkecamuk. Begitu Setan telah menguasai suatu kehidupan, dia tidak ingin melepaskannya. Jadi ketika dia melihat orang-orang mencoba mendekati Yesus Kristus, dia akan melakukan segala daya untuk menghentikan mereka. Dan dia selalu bersiap untuk menghambatnya. Alkitab memperingatkan, “ Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya"(1 Petrus 5:8). Dalam perumpamaan tentang penabur, Yesus menggambarkan benih Firman Tuhan yan

Panggilan utama

panggilan utama gereja "Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." —Matius 23:28 Selama pelayanan publik-Nya, Yesus tidak mempunyai masalah dalam menjangkau masyarakat terbawah. Namun yang menakjubkan, Dia mengalami kesulitan untuk menjangkau orang-orang yang beragama dan bermoral yang berada di bawah khayalan bahwa ritual-ritual lahiriah dan kehidupan yang baik membuat mereka dapat diterima oleh Tuhan. Orang Farisi adalah orang yang sangat moralis, sangat berhati-hati dalam menjaga apa yang mereka anggap sebagai poin terkecil sekalipun dari hukum. Namun hasilnya adalah perasaan puas diri. Mereka percaya bahwa karena apa yang mereka lakukan, mereka mendapat perkenanan Tuhan. Mereka begitu buta secara rohani sehingga ketika Tuhan dalam wujud manusia berjalan di antara mereka, mereka tidak menerima pesan-Nya dan bahkan membunuh-Nya. Yesus merangkumnya dengan baik ket

Lebih dari sebuah tanda

lebih dari sekedar keajaiban " Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!" —Matius 12:42 Pernahkah Anda berpikir bahwa jika Anda bisa melakukan mukjizat, maka teman-teman Anda yang non-Kristen akan percaya? Jika itu yang diperlukan, maka Tuhan akan melakukannya. Para pemimpin agama meminta tanda mukjizat kepada Yesus, namun Dia berkata kepada mereka, “ Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:39–40). Pada saat yang sama Yesus menolak untuk membuat sebuah tanda, meski Dia menj

Perubahan yang langgeng

perubahan yang langgeng "Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini." —Matius 12:45 Jangan tanggung-tanggung. Totalitas. Ada orang yang mencoba melakukan perubahan dalam hidupnya, mencoba melakukan pembersihan rumah secara spiritual atau moral. Namun hal itu bukanlah mudah. Dalam beberapa kasus upaya mereka membersihkan kehidupan mereka, kadang malah berakhir dalam keadaan yang lebih buruk daripada saat mereka memulainya. Itulah maksud Tuhan Yesus. Yesus berbicara tentang bagaimana kita dapat membuat perubahan yang bertahan lama dalam hidup kita saat kita melakukan pembersihan rumah secara bertahap dan menyeluruh. Ia sedang berbicara kepada orang-orang Farisi, yang merupakan orang-orang yang religius, bermoral, dan jujur ​​pada saat itu. Namun Yesus telah memperin

Air anggur

Bidston Nikah Sofyan Yuni 19 Sept 2023 Teks:Yohanes 2:1-11 Yesus Mengubah Air menjadi Anggur. Yang akan kita sorot: Apa tujuan Yohanes menulis Injilnya? Yohanes 20:31, mengatakan: Agar seseorang dapat percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah, dan dengan percaya, seseorang dapat memperoleh hidup yang kekal. Kita lihat Situasi dunia pada zaman Yesus: Masalah Yahudi: Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus mencari kejayaan kerajaan demi kepentingan bangsa israel sendiri, dan mereka berpikir bahwa Allah akan memulihkan agama mereka dan mendirikan kerajaan duniawi. Orang-orang Yahudi menantikan Mesias sebagai pemimpin militer yang akan membangun pemerintahan yang penuh kedamaian dan kekuasaan. Pada Pesta Pernikahan di Kana, kita melihat bahwa Yesus adalah Mesias dan Dia telah datang ke dalam kuasa-Nya. Perlu dicatat bahwa Kana berada di Galilea dan merupakan tempat tinggal bagi orang-orang bukan Yahudi; jadi sangat penting bahwa mukjizat pertama terjadi di tempat yang dipenu

Wartakan

kita perlu memberi tahu mereka "Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" —Ibrani 3:15 Ayat bacaan ini seperti kisah seorang pengacara yang mencoba menyampaikan dokumen penting kepada seorang kliennya. Pengacara itu seolah sedang membawa surat panggilan pengadilan, dan klien harus memperhatikan surat panggilan itu. Namun sayang seribu sayang sang klien tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh sang pengacara. Empat belas tahun berlalu pria itu mendapati dirinya terbaring di rumah sakit, sekarat karena kanker. Melalui rangkaian kejadian yang aneh, pengacara tersebut juga jatuh sakit, dan kedua pria tersebut akhirnya bertemu dan berbagi kamar rumah sakit yang sama. Orang yang sekarat itu menoleh ke arah pengacara dan berkata, “Yah, Anda tidak pernah menemukan saya! Aku melarikan diri darimu selama ini, dan sekarang itu tidak menjadi masalah. Anda dapat melanjutka

Menolak roh

hal terburuk dari semuanya " Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu." —2 Korintus 6:2 Kadang-kadang ketika kita melihat dosa-dosa tertentu yang dilakukan seseorang, kita berpikir itu adalah hal terburuk yang dapat menimpa mereka. Tapi itu bukanlah hal terburuk. Hal terburuk dari semuanya adalah memiliki hati yang keras. Bahkan seorang pecandu narkoba, pecandu alkohol, dan orang yang tidak bermoral dapat menyadari kebutuhan mereka akan Tuhan dan dapat berpaling kepada-Nya. Sementara itu, ada orang yang tidak pernah keluar rumah dan tidak berbuat buruk, namun hatinya semakin keras setiap bulan dan setiap tahunnya. Dan memiliki hati yang keras, itu adalah hal yang paling buruk. Lebih baik menjadi anak yang hilang dan akhirnya kembali suatu hari nanti da

24 sept

24 sept 2023 Ibadah Tanda Pemeliharaan Allah TUJUAN: Jemaat meyakini bahwa Allah dalam kedaulatan dan kemurahan-Nya yang tidak terbatas sanggup memelihara kehidupan umat-Nya. Jemaat memahami bahwa suasana kehidupan yang sudah dipelihara oleh Allah harus terpancar dalam hidup keseharian. Jemaat memiliki tekad untuk menghadirkan gaya hidup yang saling memelihara satu dengan yang lain sebagai bukti hidupnya telah dipelihara oleh Tuhan. Inilah sesungguhnya wujud ibadah yang dikehendaki Tuhan. Bacan I : Keluaran 16:2-15 Tanggapan : Mazmur 105:1-6, 37-45 Bacaan II : Filipi 1:21-30 Injil : Matius 20:1-16 Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orang-orang beriman pada saat stres adalah “Akankah Tuhan memenuhi kebutuhan kita dan menjawab doa kita?” Pertanyaan itumenimbulkan pertanyaan teologis dan spiritual lainnya seperti: “Apakah kita dibiarkan sendirian di dunia ini atau adakah pemeliharaan yang lembut bekerja melalui hidup kita, memberi kita bimbingan, energi, dan w

Mengurangi konflik

Mengurangi konflik Konflik dapat merusak semua orang. Dan terkadang menghancurkan misi seluruh organisasi. Para pemimpin komunitas seharusnya menangani konflik dengan baik, namun secara umum tidak banyak yang melakukannya. Dan karena itu, kita hidup dengan konflik yang sebenarnya tidak perlu setiap harinya. Meskipun menghilangkan konflik tidak mungkin dilakukan di belahan bumi ini, namun pemimpin harus tahu bahwa ada banyak strategi untuk mengurangi dan menangani konflik dengan cara yang jauh lebih sehat. Biasanya, pemimpin membuat satu dari dua kesalahan berikut: 1.Atas nama kebenaran, kita mengkompromikan kasih karunia. 2.Atas nama kasih karunia, kita mengkompromikan kebenaran. Dalam kedua kesalahan itu pemimpin harus berani memegang kebenaran dan kasih karunia. Memegang hukum (kebenaran) namun juga bisa memegang kasih karunia (pengampunan). Yang lebih berbahaya lagi, pemimpin tidak memegang salah satunya, entah kebenaran maupun kasih karunia. Sebab satu hal yang selal

Medan berbahaya

Medan berbahaya " Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?" —Ibrani 10:29 Ada orang yang berusaha keras untuk mengejek Tuhan dan memfitnah nama suci-Nya. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menentang-Nya. Dan mereka berjalan di tempat atau medan yang berbahaya. Dalam kitab Daniel di Perjanjian Lama, kita membaca bahwa Raja Belsyazar mengeluarkan semua bejana suci yang digunakan orang Yahudi dalam beribadah kepada Tuhan. Kemudian dia mengisinya dengan anggur dan bersulang untuk para dewa perak dan emas. Dia terang-terangan mengejek Tuhan dan berusaha keras untuk mengejek-Nya. Dan itu adalah malam terakhirnya di bumi. Dia ditimbang dalam timbangan Tuhan, dan penghakiman Tuhan menimpanya. Alkitab mengatakan bahwa salah satu dosa yang dapat kita lakukan terhadap Roh Kudus adalah menghina Dia. Ibrani 10:29 mem

Tujuan abadi

tujuan abadi "Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." —Matius 16:22 Yesus tahu persis apa yang ada di masa depan-Nya. Bagi-Nya, hal ini bukanlah hal yang mengejutkan. Dia tahu siapa yang akan mengkhianati-Nya, Dia tahu Dia akan bangkit dari kematian, dan Dia tahu persis kapan hal-hal itu akan terjadi. Dan di Kaisarea Filipi, Dia mulai menceritakan kepada murid-murid-Nya apa yang sedang Dia hadapi. Injil Matius mengatakan, “ Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." (Matius 16:21). Petrus tidak percaya Yesus mengatakan hal ini. Dalam benak Petrus, hal ini tidak mungkin terjadi. Sungguh terpuji bahwa Petrus benar-benar peduli terhadap Tuhan. Na

Menghujat Roh

tidak ada jalan untuk kembali " Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni." —Matius 12:31 Sebagai orang Kristen, kita mengenal dan mengabdi pada Tuhan yang Maha Pengampun. Perjanjian Lama penuh dengan ajaran tentang pengampunan-Nya. Daud menyatakan dalam Mazmur 86, “ Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.” (ayat 5). Dalam mazmur lainnya, Daud mengingatkan kita, “ Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu" (Mazmur 103:3). Daniel 9:9 memberitahu kita, “Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia", Dan Tuhan menggambarkan diri-Nya seperti ini kepada Musa: “ Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya

Keraguan atau ketidakpercayaan

ragu? atau ketidakpercayaan? " Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat." —Matius 12:22 Bukannya memuji dan bersyukur atas mukjizat Tuhan Yesus yang luar biasa, orang-orang Farisi malah menghubungkan kuasa ajaib itu dengan iblis. Yesus baru saja menyembuhkan orang yang kerasukan setan, yang buta dan tidak dapat berbicara. Sementara orang banyak terheran-heran, para pemimpin agama ini berkata, "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." (Matius 12:24). Bagaimana mungkin orang-orang yang telah mempelajari Kitab Suci dan yang telah mengabdikan diri mereka pada hal-hal rohani serta dianggap sebagai orang yang saleh, dapat mengambil sesuatu kesimpulan yang begitu jahat? Mengatakan bahwa yang dilakukan oleh tangan Tuhan dan mengaitkannya dengan setan? Ketidakpercayaan mereka tidak didasarkan pada keraguan yang jujur. Se

Uang

Bahan PA Ibu GKJ Ambarawa 6 Kebiasaan sederhana soal uang yang dapat mengubah hidup. Kita semua sudah sering mendengarnya: Yang penting bukanlah berapa banyak penghasilan Anda, melainkan bagaimana Anda membelanjakan penghasilan Anda. Atau mungkin kita juga sering mendengar rumus kesuksesan finansial ini : Belanjakan lebih sedikit dari yang Anda hasilkan dan lakukan dalam jangka waktu yang lama. Jadi mengapa prinsip sederhana seperti itu begitu sulit untuk dijalankan? Mengapa hal itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan? Rasul Paulus sangat memahami pergumulan yang kita hadapi saat ini ketika kita berupaya mengelola sumber daya yang dipercayakan Tuhan kepada kita dengan bijaksana. Dengarkanlah kata-kata Paulus dari kitab Roma: “ Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat."( Roma 7:15 ). Apakah Anda merasakan hal yang sama ketika mengambil keputusan keuangan? Apakah