emeriasi: kotbah


2 Korintus 11:23-29
Panjenengan Pendhita.

-Joke2 tentang pendeta.
1.Pelayanan yang menghamba, mbabukke
2.Pemimpin rohani, tanggung (tidak professional)
3.Istri jemaat, banyaknya SSTI (suami-suami takut istri)

Tidak mengapa saya menyampaikan joke tentang pendeta hari ini  sebab Hari ini adalah hari istimewa .. . . hari dikhususkan untuk menghormati pendeta dan istrinya . Jadi saya ingin mengambil beberapa menit berikutnya dan menjelaskan mengapa kita perlu bersyukur untuk pendeta kita. Silahkan ikuti apa yang saya baca  di 2 Korintus 11:23-29 . "
Baca 2 Korintus 11:23-29 .

Kesulitan Paulus yang tercantum dalam Ayat 23-27 . Gunakan beberapa ayat-ayat dibawah ini  untuk menggambarkan kesulitan Paulus. Kita bias gunakan yang cocok untuk menggambarkan kesulitan Paulus.
(Kisah 9:16 – “Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena namaKu”
Allah mengutus seorang pria bernama Ananias untuk melayani  Paulus setelah pertobatannya yang dramatis ( 9:1-9 ) . Semula Ananias enggan untuk pergi , tapi Tuhan meyakinkannya bahwa Ia punya rencana untuk Paulus . Termasuk  rencana-Nya atas penderitaan yang intens yang akan dialami oleh Paulus.
Kisah 14:1-7 - Massa Batu ujian bagi Paulus.
Kisah 14:19 - Ini adalah deskripsi dari salah satu di mana Paulus dilempari batu .
Kisah 16:16-34 - Paulus ditangkap , dipukuli dengan kayu, dan dimasukkan ke dalam penjara .
Kisah 20:22-24
Kisah 17:05 - Paulus dan Silas menyebabkan terjadinya kerusuhan .
Kisah 27:27-44 - Ini adalah deskripsi dari salah satu bangkai kapal Paulus .
Filipi 4:11-13 - Paulus mengatakan kepada jemaat di Filipi bahwa ia sering tanpa uang untuk membeli makanan .)

" Sulit untuk membayangkan  situasi mengerikan yang dihadapi. Tetapi Paulus mengalami semua itu!
Membaca ayat 28-29  lagi . Hal pertama yang perlu mendapat sorotan di ayat 28 adalah, Semua penderitaan di atas, masih ada yang lebih berat! Mungkin kita bertanya " Apa lagi yang tersisa, yang terberat? "

Apa lagi yang masih bisa ada ! ? Apa lagi yang mungkin bisa ditambahkan ke daftar ini kesulitan luar biasa ? Apa yang bisa sekeras pemukulan , pelemparan batu , dan bangkai kapal ?

Satu hal yang paling keras dialami oleh Paulus yang lebih besar dibandingkan yang lain adalah, ' Urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat”, beban harian bagaimana gereja bergaul/hidup ' ( New Living Translation ) , atau sebagai NET Bible katakan, ' tekanan sehari-hari, kecemasan perhatian untuk semua warga gereja . ' "

Paulus mengatakan bahwa kesulitan fisiknya tidak lebih sulit daripada perhatian konstan bagi orang-orang di gereja-gereja yang ia rintis .

Untuk memperkuat titik itu , Paulus menambahkan beberapa ilustrasi dari " perhatian konstan " dalam ayat 29 . “Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?

Paulus sangat prihatin tentang orang lain bahwa ia menanggung beban mereka seolah-olah bebannya sendiri . Ketika orang-orang lemah atau sakit, ia berbagi rasa sakit mereka. Ia turut merasakan sakit mereka. Ketika orang jatuh ke dalam dosa ia ikut merasa terlibat secara emosional . Paulus membawa beban berat berupa semua kesedihan , kegagalan , kegembiraan , dan nyeri setiap orang di gereja-gereja-Nya .
Cara termudah yang saya tahu untuk menggambarkan ini adalah untuk membandingkan keprihatinan Paulus dengan " keprihatinan harian " dari orang tua untuk anaknya .
Setiap orang tua yang membawa anak mereka untuk hari pertama sekolah . Apa yang terjadi dalam pikiran orang tua ? Sepanjang hari mereka bertanya-tanya apa yang terjadi : siapa yang dia ajak bicara, siapa anak-anak lain yang bermain dengannya? Apakah  dia menangis? Paulus memiliki kecemasan dan kekawatiran tentang apa-apa yang akan dialami oleh jemaat. Tentang kekawatiran jemaat, tentang kecemasan jemaat.

Bahkan ketika anak-anak kita beranjak dewasa. Kitapun masih juga mengkawatirkan mereka. Meskipun anak-anak mereka sudah tinggal jauh , pikiran dan kekhawatiran akan mereka kadang-kadang membanjiri pikiran kita, dan menjadi harapan kita sebagai orang tua untuk tetap akan berdoa agar anak-anak kita membuat pilihan yang bijak . Inilah  adalah jenis beban harian/keprihatinan harian yang dibawa  Paulus.

Meskipun Paulus adalah seorang rasul, ia pertama dan paling penting seorang pendeta . Sebagai seorang pendeta ia menganggap keprihatinan harian untuk orang-orang dalam jemaatnya, itu sebagai  hal tersulit untuk ditanggung, itu lebih susah ditanggung dibandingkan dipukuli atau terdampar . Dan hal yang semacam ini juga dimiliki oleh Pendeta kita, ini benar dimiliki oleh semua pendeta.

Pada titik ini,  " Sudah jelas bahwa Pendeta mengasihi kita masing-masing, berdoa bagi kita, dan berpikir tentang kami . Itulah apa yang kita lihat.

" Pendeta kita berjalan bersama kita dengan cara yang kita tidak dapat mengerti . Perhatiannya bagi kita begitu mendalam dan begitu kuat, dan menjadi pergumulan pendeta setiap malam harinya. Saat pendeta  membaca surat kabar atau menonton TV, pikirannya tetap pada kita jemaat. Dia khawatir ketika kita membaca buku terbaru dan disesatkan dari kebenaran,  emosinya naik dan turun setiap kali seseorang dari jemaatnya masuk ke rumah sakit untuk tes lab. Dia sedih dengan mereka yang telah hilang dan bersukacita dengan mereka yang mendapatkan awal yang baru .

"Pendeta bergerak dari pemakaman ke pernikahan,  latihan koor dll.  Sebagai seorang profesional ... dia secara lahiriah mampu untuk menunjukkan emosi yang tepat untuk suatu acara tertentu. Dia mampu menunjukkan emosi yg tepat untuk semua peristiwa yg jemaat alami.

" Dia dihantui oleh kesedihan keluarga, dan kewalahan dengan kegembiraan pasangan muda yang mau menikah . Dia mendesak pasangan suami-istri untuk memegang iman dan kesetiaan. Dia menjadi gembala bagi keluarga berduka, Dalam hidupnya ia harus menghadapi kemarahan, kebencian , penolakan , dan kesedihan. Dan dia membawa semua emosi itu, dan semua yang menyangkut dia dan sekitarnya ia bawa setiap hari .

Sebagai anggota jemaat, dalam hidup kita, kita biasanya mengalami satu atau dua peristiwa penting. Kita mungkin mengubah pekerjaan, menikah , menghadiri pemakaman , memiliki masalah uang, berjuang untuk mempertahankan pernikahan kita, atau masalah kasih kita untuk anak yang nakal/durhaka.

" Pendeta turut mengalami pengalaman masing-masing dari kita dan mengalami hal-hal itu setiap hari. Ia juga ikut khawatir untuk mereka yang menikah yang dalam kesulitan . Dia sangat ingin meringankan perjuangan keuangan kami . Dia sedih dengan kami atas  remaja kami yang bermasalah . Dia bersukacita dengan kami ketika kami menemukan pekerjaan baru. dia mengalami semua hal ini setiap hari karena ia begitu terbebani untuk masing-masing dari kita. Penderitaan kita dan sukacita kita menjadi muatan isi hatinya karena ia peduli pada kita. "

Hari ini adalah Pendeta memasuki masa emiritus.

Kami tentu saja menghargai Pendeta emeritus  untuk semua yang telah dia lakukan untuk kita. Tetapi Paulus mengingatkan kita bahwa apa yang kita lihat tidak sebanding dengan perhatian yang intens dia untuk kita masing-masing .

" Sekarang saya berharap bahwa Pendeta emeritus  tidak pada titik di mana ia lebih suka menjadi terdampar daripada bersama kita ! Sore  ini atas nama seluruh jemaat , saya ingin mengatakan , ' Terima kasih , Pendeta emiritus . " Kami benar-benar menghargai segala sesuatu yang Pendeta lakukan untuk kita . Tetapi yang utama, terima kasih telah merawat kami, bahkan Pendeta telah  mengambil beban kami sebagai milik Pendeta . "

Amin
us dano � u �� 0� a.

2.        Henri Nouwen, Pelayanan Yang Kreatif. (Yogjakarta: Kanisius, 1994)
3.        YB Mangunwijaya. Memuliakan Allah Mengangkat Manusia. (Yogjakarta: Kanisius, 1999)
4.        Mangunwijaya, Y.B.  Menuju Indonesia Serba Baru. Jakarta: Gramedia, 1998,
5.        Musa Kazhim (Ed.). Menuju Indonesia Baru: Menggagas Reformasi Total. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1998)

6.        Mangunwijaya, Menuju Republik Indonesia Serikat. (Jakarta: Gramedia, 1998)

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013