HUT Salib Putih

Khotbah HUT Salib Putih
Salatiga 14 Mei 2013
HUT ke 111

Bacaan: 1 Kor 1:4-17
Nats: ayat 12
Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus, Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.

( 1 kasih , 1 hati  dan 1 tujuan )

Pertama-tama saya mengucapkan Selamat kepada Salib Putih, atas ulang tahun ke 111. Happy Birthday, Sugeng tanggap warsa. Namun ijinkan saya hendak memperjelas dulu, supaya ucapan selamat saya tidak salah sasaran. Kalau hari ini dikatakan HUT ke 111 Salib Putih! Siapa sesungguhnya Salib Putih? Apakah Salib Putih itu GKJ Salib Putih?, Apakah Yayasan Sosial Kristen Salib Putih? Ataukah para mbah-mbah yg berada di Wisma Wreda? Kalau dulu kita mengenal Kelompok Pendukung Salib Putih, pertanyaan saya masih sama, siapakah yang sesungguhnya DIDUKUNG? Siapa Salib Putih?
Saya kawatir, jangan2 yg kita maksud dengan Salib Putih, masing-masing dari kita berbeda pemahamannya. Atau memang sesungguhnya memang benar-benar berbeda?!!!!
Atau kita semua mengaku bahwa kita ini Salib Putih yang sedang berulang tahun, namun kita masing-masing sebenarnya memiliki pluralitas paham tentang apa dan siapa itu Salib Putih.

Momentum Hari Ulang tahun sebenarnya adalah momentum untuk meneguhkan kembali masalah Konsepsi Identitas. Yang saya maksud dengan Konsepsi identitas adalah bukanlah dalam arti identitas yang berarti Apa yang khas, apa yang membedakan ditengah-tengah perubahan, apa yg unik bagi sebuah organisasi.  Sebab identitas dalam arti apa yg unik, tetap, langgeng dan berlaku selama-lamanya, sebenarnya adalah sesuatu yg abstrak. Jadi konsepsi identitas bukanlah sesuatu yg obyektif sebagai yg tetap sama dlm segala perubahan, melainkan suatu definisi diri. Jadi saya mau mengajak kita bertanya tentang definisi diri Salib Putih. Kalau dibuat dalam wujud pertanyaan: Siapa salib Putih?  Apa misi Salib Putih?, Siapa pemilik salib putih? Berasal darimana Salib Putih? Dan mau pergi kemana Salib Putih?
Mengapa saya katakan bahwa Momentum HUT adalah momentum peneguhan Konsepsi diri atau definisi diri (Salib Putih)???? Sebab dengan Konsepsi Identitas atau definisi diri Salib Putih, kita semua bisa menemukan secara bersama Raison d”etre (alasan keberadaan) dari salib Putih! Dan melalui Alasan keberadaan itu kita semua bisa tahu alasan sentral Perutusan Salib putih.

Terkait dengan definisi diri, kita belajar banyak dari jemaat di Korintus. Paulus memuji jemaat Korintus sebagai jemaat yg berlimpah kasih karunia. Kaya dalam segala hal. Jika Paulus mengatakan kaya dalam segala hal, itu artinya tidak ada lagi yg kurang dalam diri jemaat Korintus. Lebih tegas dikatakan tidak kekurangan satu karuniapun.  Segala macam karunia dan kekayaan telah diberikan oleh Kristus. Harapannya dengan kekayaan karunia itu jemaat Korintus mampu menyongsong kedatangan kristus dengan penuh sukacita.

Namun ada satu kelemahan jemaat Korintus, kelemahan itu terkait dengan definisi diri jemaat Korintus.
Bisa jadi jemaat Korintus mengalami ketidakpastian mengenai definisi diri mereka, sebab kita tahu kota Korintus merupakan kota pelabuhan, kota metropolis, tempat bertemunya berbagai macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Ketidakpastian tentang definisi diri menjadikan jemaat di Korintus kurang maksimal dalam mengespresikan diri, sehingga menjadi mandul dan tidak berfungsi lagi.

Namun yg pasti, sebagaimana disinyalir dalam ayat 12 yakni adanya pluralitas dalam konsepsi identitas/definisi diri jemaat Korintus. Sehingga tiap-tiap jemaat memiliki jawaban yang berbeda terhadap pertanyaan : Siapa mereka dan milik siapa mereka? Dari sini terlihat ada konsepsi-konsepsi identitas yang berkembang dan bisa jadi berlawanan. Oleh sebab itu tidak salah jika LAI member judul: Perpecahan dalam jemaat.

Dalam situasi yg plural seperti itu, rasul Paulus merasa perlu untuk mengingatkan kepada jemaat. Agar mereka bisa duduk bersama, berkomunikasi dengan intensif dan dapat menentukan satu konsepsi yg relevan, yaitu yg berorientasi kepada Kristus. Sebab dengan melepaskan diri dari Kristus maka sebenarnya telah terjadi keterpecahan konsepsi diri sebagai jemaat Kristus.

Jemaat milik Kristus.
Salib Putih yg terkasih. Ijinkan saya menyebut bapak ibu saudara yg hadir disini sebagai Salib Putih. Sebab menurut saya, siapapun juga yg peduli pada Salib Putih, merekalah sebenarnya Salib Putih.
Saya bersyukur bila panitia telah memaknai angka 111 dengan makna ( 1 kasih , 1 hati  dan 1 tujuan ).
Siapapun juga yg merasa diri sbg Salib putih, atau kalau memakai istilah lain: segenap stake holder (yg terkait dengan) Salib Putih. Mari peristiwa yang terjadi pada jemaat Korintus menjadi medan pembelajaran untuk kita. Saya ulangi, jajaran YSK SP, GKJ Salib Putih, PT Rumeksa, gereja-gereja di sekitar Salib Putih, para dermawan yg terkasih, mari kita wujudkan 1 kasih, 1 hati dan 1 tujuan. Jangan sampai kasih karunia yg berlimpah menjadi kutuk atau laknat di antara kita. Mari kita jadikan berkat bagi sesama. Selamat ulang tahun. GBU.



Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009