Katekisasi

Bahan Pertemuan Katekisan, Orang Tua dan Guru Katekisasi. Ambarawa, 21 Agustus 2023. Nasihat untuk Orang Tua Kristen "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." - Amsal 22:6 Setiap orang tua memiliki tanggung jawab dan pengaruh yang besar dalam memelihara iman anak-anak. Orang tua memiliki tugas menegakkan identitas rohani anak terutama di dunia yang sering merendahkan dan menyerang nilai-nilai Kristiani. Orang tua harus objektif dalam memberikan bimbingan untuk menanamkan keyakinan dan rasa hormat terhadap iman. Identitas anak-anak harus dikuatkan. Saat ini kita akan memperhatikan beberapa wawasan dan langkah-langkah praktis bagi orang tua untuk membantu anak-anak mereka percaya diri dalam iman dan identitas mereka. 1.Dorong anak-anak Anda untuk percaya diri. Salah satu harapan terbesar kita sebagai orang tua adalah melihat anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang percaya diri yang mampu merangkul iman dan identitas ilahi mereka dengan rasa hormat dan keyakinan. Sangat penting untuk memperlengkapi anak-anak kita untuk berdiri teguh dalam iman mereka di dunia di mana nilai-nilai kekristenan terus-menerus dipertanyakan dan diserang. Kita harus memberikan contoh yang baik untuk mereka teladani sebagai orang tua. Jangan anggap remeh iman Anda atau bermalas-malasan; berhati-hatilah agar kita tidak hidup dengan standar ganda. Anak-anak kita memperhatikan semua yang kita lakukan, dan mereka pembelajar paling baik dengan mengamati. Kita harus menunjukkan pentingnya keyakinan kita di dalam Kristus dengan menunjukkan iman yang kuat dan tak tergoyahkan. Dalam 1 Korintus 11:1 , rasul Paulus mendesak kita, " Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus." Ketika anak-anak melihat kita menjalankan keyakinan kita dengan tulus dan penuh hormat, itu memberi mereka teladan yang kuat untuk ditiru. Orang tua harus selalu menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur ​​dengan anak-anak mereka. Ciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk mengungkapkan pikiran mereka, mengajukan pertanyaan, dan berbagi masalah mereka. Dorong mereka untuk mengungkapkan kekhawatiran dan ketidakpastian mereka dan ajak berpartisipasi dalam diskusi yang bermakna untuk membantu mereka memahami Firman Tuhan dengan lebih baik. Ciptakan diskusi dan wacana terbuka yang dapat mengarahkan anak-anak kita menjadi percaya diri dan memiliki rasa hormat. Kita harus menanamkan dalam diri mereka nilai merenungkan firman Tuhan sendiri dengan hati terbuka untuk menerima wahyu ilahi dari Roh Kudus. Kita diajarkan dalam 2 Timotius 2:15 untuk: "Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu." 2.Doronglah pembacaan Alkitab, meditasi, dan kontemplasi secara teratur, secara individu dan sebagai keluarga. Ajari mereka untuk menemukan kekayaan dan kedalaman Firman Tuhan untuk memperlengkapi mereka agar mereka mampu menjelaskan dan membela iman mereka ketika menghadapi rintangan. Dorong anak-anak untuk menghadiri pertemuan yang saleh dan bersosialisasi dengan orang-orang saleh. Ibrani 10:25 mendorong kita untuk tidak meninggalkan persekutuan orang percaya karena itu menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak-anak kita dapat bertumbuh dan didorong dalam iman mereka. Mereka dapat mengembangkan rasa memiliki dan menemukan kekuatan dalam persatuan dengan memupuk hubungan dengan orang Kristen lainnya. 3.Bantu anak-anak mengembangkan rasa makna dan tujuan hidup. Mereka adalah terang dunia! Bantulah mereka memahami bahwa iman dan identitas mereka sebagai orang Kristen tidak seharusnya disembunyikan di mana pun mereka berada dan dalam keadaan apa pun, melainkan untuk dibagikan kepada orang lain. Yesus berkata dalam Matius 5:16 , "Biarlah terangmu bersinar di depan orang, sehingga mereka dapat melihat perbuatan baikmu dan memuliakan Bapamu yang di surga." Juga, Amsal 1:8 berkata, "Anakku, dengarkanlah ketika ayahmu mengoreksimu. Jangan mengabaikan perintah ibumu." Marilah kita berhati-hati dalam memupuk iman dan identitas anak-anak kita sehingga mereka dapat berjalan dengan percaya diri dan penuh hormat di jalan yang telah Allah tetapkan bagi mereka. 4.Buat anak-anak tahu bahwa kita ada untuk memperhatikan mereka. Sebagai orang tua Kristen, kita harus memantau anak-anak kita dengan cermat dan mengawasi setiap perubahan dalam perilaku mereka yang dapat membahayakan kesehatan, moralitas, ucapan, atau bidang lain dari kesejahteraan mereka. Tanggung jawab kita adalah untuk secara aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak kita, mengasuh dan membimbing mereka menuju jalan kebenaran. Satu tempat yang harus dipantau secara ketat adalah kesehatan fisik dan emosional mereka. Kita harus dapat segera menemukan perubahan signifikan atau kecil dalam perilaku, suasana hati, atau kesejahteraan mereka secara keseluruhan setiap saat. Apakah mereka menunjukkan tanda-tanda tertekan, cemas, atau menarik diri? Apakah ada perubahan mendadak dalam pola makan atau tidur mereka? Kenali dan tangani tanda-tanda ini sejak dini untuk memudahkan kita dalam menawarkan dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan. Yang tak kalah penting adalah pengamatan terhadap perkembangan moral mereka. Awasi pilihan yang mereka buat, pendapat yang mereka pertahankan, dan nilai yang mereka tunjukkan. Amsal 20:11 mengatakan, "Anak-anak pun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya." Jika kita melihat adanya perilaku atau penyimpangan dari prinsip-prinsip kekristenan, kita harus segera mengatasi masalah ini dan memberikan panduan yang tepat untuk mengarahkan mereka kembali ke jalan yang benar. Nasehat dan arahan adalah aspek penting bagi kehidupan anak-anak kita yang memerlukan perhatian kita. Amsal 18:21 mengingatkan kita, " Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.' Perhatikan baik-baik bahasa mereka, baik dalam interaksi mereka dengan orang lain maupun dalam ekspresi diri mereka. Apakah mereka menggunakan kata-kata yang selaras dengan nilai-nilai kekristenan? Apakah mereka berbicara dengan kebaikan, rasa hormat, dan cinta? Mengatasi pola bicara yang tidak pantas, rasis, atau berbahaya dapat membantu mereka membentuk keterampilan komunikasi mereka dan memastikan bahwa kata-kata mereka mencerminkan identitas mereka di dalam Kristus. Juga, perhatikan keterpaparan mereka terhadap media dan teknologi, karena platform ini secara signifikan memengaruhi pandangan dunia dan perilaku mereka. Pantau situs web yang mereka kunjungi dan jenis platform media sosial yang mereka gunakan. Filipi 4:8 mengatakan: "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." Kita dapat membantu melindungi hati dan pikiran mereka dari pengaruh duniawi atau setan dengan membimbing mereka menuju pilihan media yang selaras dengan prinsip alkitabiah ini. 5.Dengarkan anak-anak kita. Tidaklah cukup hanya mendengar kata-kata anak-anak kita; kita harus mendengarkan mereka dengan intim dan penuh semangat, dengan hati dan pikiran yang terbuka. Kita harus secara aktif mendengarkan anak-anak kita tanpa menghakimi, membiarkan mereka mengekspresikan diri secara penuh dan jujur. Mendengarkan anak-anak kita tanpa menghakimi berarti menciptakan ruang yang aman dan tidak mengancam bagi mereka untuk berbagi pemikiran, perasaan, dan keprihatinan mereka. Kita harus menahan godaan untuk mengambil kesimpulan atau mengkritik perspektif mereka. Sebaliknya, marilah kita mendekati kata-kata mereka dengan kesabaran, empati, dan pengertian, berusaha memahami sudut pandang dan emosi mereka. Dengan mendengarkan anak-anak kita dengan saksama, kita menunjukkan cinta dan rasa hormat kita kepada mereka, membuktikan pengalaman dan emosi mereka. Dengan mendorong kepercayaan dan komunikasi terbuka, memungkinkan anak-anak untuk curhat kepada kita dan mencari nasihat bila perlu. Kita menjadi sumber kebijaksanaan dan bimbingan yang layak ketika kita mendengarkan anak-anak kita dengan tulus dan rendah hati. Mendengarkan anak-anak kita dengan saksama memberi kita wawasan penting ke dalam hati dan pikiran mereka. Ini membantu kita memahami perjuangan, ketakutan, dan ambisi mereka. Dengan benar-benar mendengarkan mereka, kita dapat mengetahui kebutuhan mereka dan memberi mereka dukungan dan dorongan. Melalui mendengarkan anak-anak kita, kita dapat mengeluarkan pikiran dan emosi mereka, membimbing mereka menuju pemahaman yang lebih dalam tentang iman dan identitas ilahi mereka. 6. Bertemanlah dengan teman-teman mereka dan perhatikan tanda bahaya. Sangat penting untuk menyadari teman-teman anak Anda dan mencoba membangun hubungan dengan mereka. Dengan berteman dengan teman-temannya, kita bisa lebih memahami dinamika lingkungan sosial mereka dan mempengaruhi mereka secara positif. Amsal 13:20 menasihati, "Kata-kata bijak memuaskan seperti makanan enak; kata-kata yang tepat membawa kepuasan ." Dengan mengelilingi anak-anak kita dengan rekan-rekan yang saleh, kita membantu memupuk lingkungan yang memupuk iman mereka dan memperkuat nilai-nilai mereka. Membangun persahabatan dengan teman-teman anak kita memungkinkan kita untuk mengamati perilaku, sikap, dan pengaruh mereka lebih dekat. Kita dapat memperhatikan tanda bahaya, seperti tekanan teman sebaya yang negatif, karakter yang dipertanyakan, atau perilaku tidak bermoral. Kita dapat segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membimbing dan melindungi anak-anak kita dari pengaruh berbahaya dengan memperhatikan pilihan pertemanan mereka. Anda juga harus membina hubungan dengan guru anak-anak Anda. Guru memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan anak-anak kita, terutama selama mereka jauh dari rumah. Dengan berteman dengan guru anak-anak kami, kami menjalin kemitraan dalam pendidikan dan kesejahteraan mereka. Dengan membina hubungan dengan guru mereka, kami memperoleh wawasan tentang kemajuan akademik anak-anak kami, pengembangan karakter, dan masalah apa pun yang mungkin timbul. Berteman dengan guru anak-anak kita juga memungkinkan kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan kondusif. Kita dapat berkolaborasi dengan guru untuk memperkuat nilai dan prinsip yang kita tanamkan di rumah, memastikan pesan yang konsisten tersampaikan kepada anak-anak kita. Dengan membangun persahabatan dengan guru anak-anak kita, kita dapat mendukung dan mendorong mereka dalam peran vital mereka sebagai pendidik, mengembangkan pendekatan holistik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita. 7.Beri mereka waktu Anda. Waktu kita adalah salah satu hadiah paling berharga yang dapat kita berikan kepada anak-anak kita, karena itu adalah salah satu cara kita menunjukkan cinta kita dan betapa relevannya waktu itu dengan kehidupan kita. Di tengah kesibukan hidup dan pekerjaan, kita harus ingat bahwa anak-anak kita lebih penting daripada bisnis, profesi, atau perusahaan kita. Markus 10:14 mengingatkan kita akan nilai yang Yesus tempatkan pada anak-anak. Kita harus menyediakan suasana penuh kasih di mana anak-anak kita merasa dihormati, didengarkan, dan dicintai, sehingga mereka tidak akan mencari orang kepercayaan dan teman di tempat lain. Kita juga harus ada untuk anak-anak kita di dunia online. Saat menjadi penggemar nomor satu mereka di platform media sosial, kita harus seimbang antara mendukung dan menghormati batasan mereka. Amsal 20:29 menasihati, " Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban." Kita harus merayakan pencapaian mereka, mendorong upaya mereka, dan terlibat secara positif dalam kehadiran online mereka tanpa mengganggu atau melanggar privasi mereka. Mengasuh anak membutuhkan kebijaksanaan dan kearifan dalam mengetahui kapan harus tegas dan kapan harus berkompromi. Daripada bersikap kaku, gunakan pendekatan berdasarkan situasi dan kebutuhan individu anak-anak kita. Efesus 6:4 menasihati, " Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Tetapkan batasan, berikan panduan, dan terbuka untuk berdialog, memahami, dan menemukan titik temu. Melakukan hal itu akan mendorong ikatan orang tua-anak yang kuat berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan saling pengertian. Dengan memberi anak-anak kita waktu kita menciptakan lingkungan yang memelihara pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan hadir dalam kehidupan anak-anak kita menunjukkan cinta, dukungan, dan komitmen kita terhadap kesejahteraan mereka. Anak-anak kita adalah warisan Tuhan, jadi marilah kita hargai dan investasikan semua potensi kita pada mereka, karena mereka memang merupakan anugerah berharga yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009