Berwawasan spiritual

berwawasan spiritual " Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah." —Roma 8:14 Ada beberapa orang yang bangga disebut Hamba Tuhan atau hamba Allah. Namun ada posisi istimewa yang dilupakan. Posisi sebagai anak Allah. Anak Allah. Ciri utama Anak Allah adalah berwawasan rohani. Orang yang dipimpin oleh roh adalah orang yang berwawasan rohani. Pikiran adalah pusat komando. Itu sebabnya kita perlu memikirkan hal-hal yang menyenangkan Roh Kudus. Dan itulah mengapa kita perlu melindungi pikiran kita. Itu tergantung pada apa yang kita pikirkan. Seperti yang ditunjukkan oleh penulis Inggris Samuel Smiles, “Taburkan sebuah pemikiran, dan Anda akan menuai tindakan; taburlah perbuatan, dan Anda akan menuai kebiasaan; taburlah kebiasaan, dan Anda akan menuai karakter; taburlah karakter, dan Anda akan menuai takdir.” Menulis kepada orang-orang Kristen di Roma, rasul Paulus berkata, “" Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah."(Roma 8:14). Tuhan ingin memimpin kita sebagai anak-anak-Nya. Paulus melanjutkan, “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."(ayat 15–16). Ingat, kita diadopsi oleh Tuhan. Kita dicintai oleh Tuhan dan disambut oleh Tuhan. Dan hidup kita berada di bawah kendali-Nya. Jadi, pikirkan tentang hal-hal itu karena itu menyenangkan Roh Kudus. Kita dapat dihancurkan oleh kekhawatiran dan melupakan kebenaran sederhana ini. Itu sebabnya kita perlu mengingatkan diri kita tentang siapa kita di mata Dia. Kebalikan dari menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh adalah menjalani kehidupan duniawi. Paulus mengatakannya seperti ini: “ Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging"(ayat 5). Ini menggambarkan orang-orang yang hanya berpikir untuk memuaskan dorongan hati dan selera daging mereka, tetapi mereka tidak pernah memikirkan hal-hal rohani. Selanjutnya Paulus juga melanjutkan dengan mengatakan, “mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh” (ayat 5). Jangan mengejar hal-hal dunia dengan mengorbankan upaya mengejar Tuhan. Jadikan Dia fokus hidupmu. Sebab kita anak Allah.

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009