Percaya melalui pengujian
percaya melalui pengujian
" Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."
—Yakobus 5:11
Nama Ayub seringkali jadi titik referensi untuk penderitaan terburuk yang bisa dibayangkan. Ayub menjalani kehidupan yang luar biasa. Dia memiliki keluarga yang bahagia dan sangat kaya serta sukses. Tapi suatu hari, entah dari mana, serangkaian malapetaka menimpa pria ini.
Kita tahu dari membaca kitab Ayub bahwa sebuah percakapan terjadi di Surga antara Tuhan dan para malaikat. Iblis yang merupakan malaikat yang jatuh, juga ada di sana. Tuhan telah memeperkenalkan Ayub dengan mengatakan, “Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1: 8).
Iblis lalu berkata, “Beri aku waktu! Biarkan aku punya sedikit waktu dengan Ayub. Kemudian kita akan melihat siapa dia sebenarnya.”
Lalu Tuhan mengizinkan iblis membawa serangkaian kesulitan ke dalam hidup Ayub. Dan pada hari yang tragis itu ketika dia kehilangan semua anak dan harta miliknya, inilah yang dikatakan Ayub: “katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (ayat 21).
Alkitab selanjutnya mengatakan bahwa " Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut." (ayat 22). Itulah iman yang sejati.
Di sini terbaca bahwa karakter dibentuk dalam krisis; dalam kisah Ayub hal itu terungkap. Beberapa orang menyerah ketika mengalami kesulitan atau tragedi. Ketika yang pelik datang ke dalam hidup mereka. Ketika sesuatu yang buruk terjadi, mereka berkata, “Saya kehilangan keyakinan saya.”
Padahal iman yang tidak diuji adalah iman yang tidak dapat dipercaya. Jangan menaruh kepercayaan kita pada seseorang. Jangan percaya pada apapun selain Allah. Taruhlah iman kepada Yesus Kristus. Dialah yang akan menopang kita melalui masa-masa sulit.