Katekisasi
Katekisasi
Katekisasi adalah masa sebelum seorang
umat Kristiani atau Katolik menerima baptisan. Pada masa ini, seorang
umat mendapat bimbingan-bimbingan yang mendasar mengenai Kekristenan oleh pemimpin agamanya.
Katekisasi merupakan bentuk pembinaan
iman dalam gereja yang memiliki latar
belakang sejarah sangat kuat dalam tradisi keagamaan orang Israel dalam perjanjian lama maupun dalam hidup jemaat
mula-mula di perjanjian baru.
Katekisasi atau Katekese berasal dari kata kerja
bahasa Yunani Κατεχειν (katekhein),
yang berarti memberitakan, memberitahukan, mengajar, dan memberi pengajaran.
Dalam perjanjian baru misalnya, Lukas 1:4, Kisah Para Rasul 18:25, 21:21, 24, Roma 2:17-18,1 Korintus 14-19,dan Galatia 6:6. Disimpulkan bahwa arti kata Katekhein lebih
ditekankan pada mengajar bukan dalam arti intelektualistis tetapi lebih kepada
arti praktis, yaitu mengajar atau membimbing seseorang, supaya ia melakukan apa
yang diajarkan kepadanya. Katekisasi yang berlangsung dalam gereja berarti, kegiatan
pengajaran iman yang membimbing seseorang (atau beberapa) agar ia melakukan apa
yang diajarkan kepadanya. Katekisasi tidak semata-mata melakukan transfer
pengetahuan Alkitab, melainkan lebih
menekankan pada upaya menyampaikan pemahaman isi Alkitab. Oleh karena itu,
katekisasi yang dilakukan gereja adalah kegiatan pengajaran yang penting
tentang iman juga merupakan pembentukan iman dari peserta katekisasi (katekisan
atau calon warga sidi jemaat), sehingga melalui katekisasi warga gereja
dilengkapi untuk mengenal dan percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus sehingga sanggup
menghayati, mentaati dan melaksanakan imannya dalam keluarga, gereja dan
masyarakat (Efesus 4: 12-13).
Dalam katekisasi biasanya memiliki kurikulum
seperti pada gereja GPIB melalui ketetapan sidang
sinode XIV 1986. Kurikulumnya memiliki kurang lebih 48 kali pertemuan dalam
enam pokok bahasan yang setiap akhir sub pokok pembahasan akan ada evaluasi
rutin sebelum peneguhan. Lamanya seorang Katekisan menjalani masa ini
tergantung pada peraturan gereja tempat ia berkatekisasi. Berikut pokok bahasan
yang biasa digunakan:
Pembinaan Warga Gereja
·
Sejarah Katekisasi
·
Katekisasi & Sidi dalam lingkup gereja
·
Evaluasi
Alkitab
·
Fungsi
·
Struktur pembagian perjanjian lama
·
Tema-tema perjanjian lama
·
Struktur pembagian perjanjian baru
·
Tema-tema perjanjian baru
·
Evaluasi
Ajaran Gereja
·
Sejarah pengakuan iman dan pemahaman iman
·
Ke-tritunggal-an Allah
·
Allah Bapa
·
Yesus Kristus
·
Roh Kudus
·
Kerajaan Allah
·
Manusia
·
Dosa, Anugerah, Pengampunan, Pertobatan dan Hidup baru
·
Pengertian Sakramen
·
Sakramen Baptisan
·
Sakramen Perjamuan
·
Manusia dan Lingkungan Hidup
·
Pemberdayaan Sumber daya Insani
·
Pemahaman Iman
·
Evaluasi
Konteks Gereja
·
Panggilan dan pengutusan Gereja
·
Gereja dan Negara
·
Sejarah Gereja umum
·
Sejarah Gereja di Indonesia
·
Gerakan ke-esaan
·
Aliran-aliran di sekitar dan di dalam Gereja
·
Sejarah Gereja (mis. GPIB, GKP, HKBP,Dll)
·
Struktur dan penatalayanan Gereja
·
Fungsionaris Pelayanan Gereja
·
Evaluasi
Ibadah dan Berdoa
·
Ibadah persekutuan
·
Doa, Puasa dan Reatreat
·
Nyanyian Ibadah dan Musik Gereja
·
Hari-hari raya Gereja
·
Tata Ibadah
·
Simbol, perangkat dan penunjang ibadah
·
Evaluasi
Kapita Selekta
·
Mengenal Agama & Kepercayaan lain di Indonesia
·
Etika pergaulan
·
Perkawinan
·
Rumah tangga
·
Etos kerja
·
Evaluasi
Akhir dari proses Katekisasi, peserta
katekisasi akan menerima Peneguhan Sidi atau peneguhan atas
pengakuan iman percaya mereka. Menurut R. J. Porter peneguhan sidi adalah,
peneguhan yang bukan sakramen tapi berkaitan dengan sakramen-sakramen. Baptisan
dewasa dilayankan bersama peneguhan sidi. Baptisan usia anak kemudian
dilanjutkan dengan sidi, maka hal ini peneguhan sidi adalah kesempatan untuk
mengakui iman di hadapan jemaat sebagai pernyataan, bahwa janji orangtua telah
ditepati dan sang anak percaya kepada Yesus Kristus. Melalui peneguhan sidi,
seseorang diterima sebagai anggota jemaat yang bertanggung jawab untuk
mengambil bagian dalam pelayanan jemaat, dan diijinkan dalam perjamuan kudus.