Komunikasi
Komunikasi
Pembacaan Alkitab: Markus
16:15, 1 Petrus 3:15
Tujuan : Agar peserta dapat
menjadi komunikator yang baik dalam menyaksikan Kristus kepada sesama
1. APAKAH KOMUNIKASI?
1. APAKAH KOMUNIKASI?
Adanya hubungan aksi reaksi
antara dua objek yang berbeda mis.: telephone dll. Untuk manusia hal ini bisa
dibayangkan sebagai adanya suatu penyampaian pemikiran, perasaan dari orang
yang satu ke orang yang lain (dengan lain kata ada suatu human relation).
Komunikasi bisa terjadi dan
sukses apabila kedua atau lebih objek/manusia yang
melakukannya mempunyai unsur-unsur seperti:
melakukannya mempunyai unsur-unsur seperti:
·
Kesamaan
derajat pengertian.
·
Bisa
memberikan aksi ataupun reaksi.
·
Bisa
mengolah data yang masuk dalam komunikasi tsb.
·
Dan
lain-lain hal yang lebih spesifik, yang akan dibicarakan jelas daripada hanya
suatu komunikasi yang berhasil dengan umat manusia (Filipi 2:5-8).
Dia turun ke bumi dan menjadi
manusia supaya bisa berkomunikasi dengan saudara dan saya. Apakah jawab saudara
atas kerinduannya ini ?
2. KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
2. KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN
Apa yang akan terjadi kalau tiba-tiba
semua kita ini tidak bisa berkomunikasi lagi. Dunia akan menjadi tidak teratur
dan hancur akhirnya. Pemimpin-pemimpin dunia yang berbicara tidak akan
didengar, guru sekolah tidak akan bisa mengajar lagi, orang-orang tua akan
seperti tidak punya anak lagi.
Yang paling mengerikan kalau komunikasi yang ada antara manusia dan Pencipta nya terputus, bagaimanakah jadinya kita ini semua? Kematian kekal dan bukannya hidup kekal oleh karena kita menyadari pentingnya komunikasi dalam kehidupan, kita harus belajar menjadi orang yang komunikatif, baik di sekolah, di masyarakat, juga di gereja dan di persekutuan.
3. HAL-HAL YANG PENTING DALAM KOMUNIKASI
Yang paling mengerikan kalau komunikasi yang ada antara manusia dan Pencipta nya terputus, bagaimanakah jadinya kita ini semua? Kematian kekal dan bukannya hidup kekal oleh karena kita menyadari pentingnya komunikasi dalam kehidupan, kita harus belajar menjadi orang yang komunikatif, baik di sekolah, di masyarakat, juga di gereja dan di persekutuan.
3. HAL-HAL YANG PENTING DALAM KOMUNIKASI
a. Untuk diri sendiri
1. Rendah hati seperti Yesus ;
Matius 5:5.
2. Rindu untuk menjadi pendamai;
Matius 5:9.
3. Berpikir dan berbuat positif ;
Filipi 4:8-9
4. Tidak menghakimi orang lain;
Mat 7:1-2,Lukas 6:37.
5. Tidak berkata sia-sia, Mat
12:35-37.
b. Berhubungan dengan orang
lain
1. Menerima orang lain sepenuhnya;
Filipi 2:2-4.
2. Mendengarkan orang lain.
3. Kurangi bicara mengenai diri
sendiri.
4. Jujur; Efesus 4:25, Kel 20:16.
5. Berbicara/menyatakan/melakukan
6. Tidak mengkritik,kritik tidak
pernah membangun.
4. HAL-HAL YANG PENTING DALAM MENDENGAR
1. Dengarkan cerita orang lain.
2. Dengarkan cerita orang
sepenuhnya.
3. Dengarkan cerita orang lebih
dahulu / pertama-tama.
4. Berilah,maka akan diberikan
kepadamu suatu takaran yang dipadatkan yang goncangkan, yang tumpah keluar akan
dicurahkan kepadamu.
5. KOMUNIKASI DALAM PERSEKUTUAN
Persekutuan yang baik dan
bertumbuh adalah suatu persekutuan dimana setiap anggotanya merasakan suatu
komunikasi yang lancar antara mereka sendiri. Bagaimana ini bisa terjadi? Kalau
setiap anggotanya mencoba menerapkan hal-hal yang disebutkan diatas, maka akan
ada suatu perubahan besar dalam persekutuan - persekutuan, anggota yang satu
akan mencoba menjadi anggota yang komunikatif, yang lain juga bahkan yang
menjadi pemimpin seharusnya yang jadi contoh dalam hal tersebut, hal-hal yang
mempengaruhi kehidupan persekutuan antara lain :
a. Kegagalan - kegagalan
1. Sama sekali tidak kompromi,
prinsip sama sekali tidak sama dengan metode, metode boleh berbeda, tetapi
prinsip harus tetap dipertahankan.
2. Terlalu sering kompromi,
melakukan sesuatu dengan berlebih-lebihan sampai tidak dapat membedakan mana
yang secara prinsip tidak dibenarkan. Biasanya orang seperti ini kurang
mendapat perhatian, dan ingin memberikannya pada orang lain.
3. Merasa selalu paling hebat
(super), kehebatannya ialah pada saat dia bisa mengkritik/ menjatuhkan orang
lain; Lukas 18:9-14, orang Farisi dan pemungut cukai.
4. Terlalu offensif (menyerang),
sama sekali tidak memberikan kesempatan lawan untuk berbicara atau mengemukakan
pikirannya.
5. Tidak bersikap terbuka/jujur,
ada hal-hal yang penting harus dijelaskan dengan jujur sehingga persoalan bisa
diatasi.
6. Stop memberi teguran/nasehat;
Mat 18:15-20. Ada kalanya keinginan untuk menegur sesuatu yang salah dipadamkan
begitu saja, karena sering mendapat respons yang kurang baik, tegur dan
nasehatilah dengan kasih.
7. Tidak bisa mengontrol keluhan -
keluhan,seringkali hal-hal tertentu harus disimpan dan digumuli sendiri, tidak
harus selalu dinyatakan kepada orang lain.
8. Mencoba membuat setiap orang
setuju dengan pendapat dirinya.
9. Tidak mau menunggu sampai orang
lain selesai bicara.
b. Kemenangan - kemenangan.
1. Menilai orang lain dengan
kebaikan; Mat7: 1,2.
2. Nyatakan terimakasih kita,
tetapi jangan mengharapkan itu dari orang lain Lukas 17:11 -19-10 Orang yang
disembuhkan Yesus cuma 1 yang kembali.
3. Belajar menerima
teguran/nasehat tanpa merasa disudutkan.
4. Arahkan pcrhatian kcpada
kcbutuhan orang lain juga.
5. Hadapi interupsi - interupsi
dengan kreatif
6. Belajar menghargai ketenangan
dan kesederhanaan dalam mengungkapkan sesuatu jangan berbelit-belit.
7. Belajar memberikan sesuatu
sedikit lebih dari pada biasanya. (sedikit lebih perha tian,sedikit lebih kasih
dll).
8. Menerima dan menyadari adanya
emosi dalam diri kita (emosi utama yaitu:marah).
9. Menerima rencana Tuhan dalam
hidup sebagai yang terindah dalam hidup saudara Yeremia 29:11.
6. KESIMPULAN:
Sederhana saja sebenarnya,
bahwa kalau kita memiliki kasih yang dari Yesus I Korintus 13, maka problem
boleh tetap ada tetapi penyelesaiannyapun tentu ada. Si pemimpin menjadi contoh
dalam kehidupan yang menyeluruh bukan sekedar pandai-bicara atau organisasi
tetapi lebih pandai menjadi penyalur kasih Kristus yang sejati.
Anggota persekutuan juga akan
menjadi orang yang bukan cuma menuntut, tetapi malah rela memberi baik itu
waktu,perhatian dan segala hal lain. Menjadi manusia Kristen yang komunikatif
mempunyai pengaruh yang bukan main besarnya dalam kehidupan si individu, dia
menjadi pendamai dan yang cinta damai, dia menjadi orang yang membagikan kasih
dan bukan penuntut kasih.
Pertanyaan untuk diskusi:
1.Menurut saudara, bagaimana cara berkomunikasi saudara
selama ini, apa kekurangan yang masih perlu saudara perbaiki dan mana kelebihan
yang akan saudara tingkatkan!
2.Menurut saudara bagaimana cara berkkomunikasi di
persekutuan rumah tangga saudara, di persekutuan kita? Sharing-kan apa yang
menjadi pendapat saudara!