Tembok Pemisah

Bahan Pemahaman Alkitab
Gereja Kristen Jawa Ambarawa
Ambarawa, 21/23 Juli 2009

Bacaan: 2 Samuel 7:1-14; Mazmur 89:20-37; Efesus:2:11-22; Markus 6:30-34, 53-56

Tembok Pemisah

Benang merah bacaan:
2 Samuel 7:1-14
Mengisahkan kerinduan Daud untuk mendirikan Bait Suci. Setelah ia menjadi Raja dan menempati istana yang megah (terbuat dari kayu aras), ia melihat kemah perjanjian tempat bangsa Israel berbakti kepada Allah dan muncullah keinginannya untuk membangun Bait Suci. Dengan demikian Tabut Allah dapat ditaruh di tempat yang lebih layak. Keinginan tersebut disampaikan kepada nabi Natan dan nabi Natan menyetujui apa yang menjadi keinginan tersebut.

Namun malam harinya Natan menerima Firman Tuhan yang menyatakan bahwa Daud tidak diperkenankan oleh Allah untuk mendirikan Bait Suci. Apa sebabnya Allah tidak mengijinkan, tidak ditulis dalam 2 Samuel. Hanya disampaikan bahwa anak kandung Daud (yaitu Salomo) yang akan merealisasikan keinginan Daud tersebut.

Mazmur 89:20-37
Berisi tentang apa yang telah dikerjakan oleh Allah kepada Daud. Sejak Daud menjadi gembala sampai menjadi seorang Raja, Allah selalu menyertai Daud. Penyertaan Allah juga akan terus dilanjutkan sampai kepada anak cucu Daud. Meskipun dalam kenyataan seandainya anak cucu Daud tidak setia pada Firman dan hukum Tuhan, Allah tetap setia pada janji untuk menyertai anak dan cucu Daud.

Namun meskipun Allah tetap setia pada janji-Nya, hukum dan keadilan tetap harus diwujudkan. Tongkat dan rotan (simbol pengajaran) akan tetap diberikan oleh Allah. Penghukuman akan tetap diberikan pada mereka yang kedapatan melanggar. Di bacaan ini kita melihat kesenjangan antara kesetiaan Allah dan kesetiaan bangsa Israel (anak cucu Daud).

Efesus 2:11-22
Kedatangan Tuhan Yesus membongkar tembok pemisah yang terbangun antara Israel sebagai Umat pilihan Allah dan bangsa-bangsa lain yang tidak menjadi anak cucu Daud. Yesus menjadi jembatan antara manusia dengan Allah dan antara manusia yang satu dengan yang lain.

Adapun tujuan Yesus menjadi jembatan/pengantara adalah supaya manusia dapat memperoleh damai sejahtera dan dapat bersama-sama memuliakan Allah.

Markus 6:30-34, 53-56
Injil Markus menceritakan tentang karya pelayanan Yesus. Karena belas kasihan ketika melihat orang banyak seperti domba yang tanpa gembala, menjadikan Tuhan Yesus tidak dapat mengambil waktu untuk beristirahat dan memenuhi kebutuhan pribadi-Nya. Ia memberi makan lima ribu orang dan dimana-mana menyembuhkan orang sakit yang dihadapkan kepada-Nya.

Pertanyaan untuk diskusi:
1.Apa saja yang dapat menjadi “tembok pemisah” antara manusia dengan Allah? Sebutkan!
2.Apa saja yang dapat menjadi “tembok pemisah” antara manusia dengan sesamanya? Sebutkan!
3.Bagaimana “tembok pemisah” dapat dirobohkan oleh Kristus? Cara seperti apa yang dipakai oleh Kristus dalam merobohkan “tembok pemisah” tersebut?
4.Bagaimana cara hidup kita agar kita dapat hidup penuh kesetaraan antara yang satu dengan yang lain?
5.Dari keempat bacaan tersebut di atas, siapa yang paling banyak berperan merobohkan “tembok pemisah”, Allah atau manusia? Mengapa?

    

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013