Rendah hati

Bahan Pemahaman Alkitab
Gerbera Kristen Jawa Ambarawa
Tanggal 20/22 Oktober 2009.

Rendah hati
Yes. 53:4-12; Mzm. 91:9-16; Ibr. 5:1-10; Mark. 10:35-45
Yes. 53:4-12
Bagian ini dikenal sebagai pengajaran tentang keselamatan umat oleh Hamba Tuhan yang menderita. Mengisahkan tentang perjuangan dan kepeloporan seseorang bagi umat, melalui penderitaan dan pengorbanannya. Dia dihukum karena pemberontakan umat kepada Tuhan. Dia bersedia menanggung beban menggantikan umat. Dia tidak bersalah tetapi rela menanggung hukuman tangan Tuhan, menggantikan umat. Dia menjadi sesulih, sebagai korban penebus salah, penanggung penyakit kita, pemikul kesengsaraan kita. Dengan kerendahan hati, dia menerima semuanya itu dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Mzm. 91:9-16
Kehidupan umat bagaikan sebuah pengembaraan musafir dan sangat mungkin di tengah perjalanan muncul bahaya. Musuh yang menghadang, kekuatan binatang liar dan satwa berbisa dengan serangan yang amat mematikan dapat datang kapan saja. Akan tetapi ada perlindungan yang menyelamatkan yaitu perlindungan di bawah sayap kemurahan Tuhan. Bagian mazmur ini merupakan ajakan untuk melekat kepada Tuhan dan berharap kepada pertolongan-Nya. Umat diingatkan untuk tidak mengandalkan kekuatannya sendiri. Umat diajak untuk senantiasa melihat pimpinan Tuhan. Keselamatan akan dialami oleh siapapun yang bersikap rendah hati terhadap bimbingan Allah.

Ibr. 5:1-10
Penulis Ibrani mengingatkan pembaca melalui tradisi upacara Israil. Bahwa dalam ibadat Israil ada tokoh yang memegang peran yang besar menjadi perantara antara umat dan Tuhan, yakni Imam Agung. Posisi Imam besar biasanya dipilih dari umat dan ia harus dekat dengan umat yaitu mengerti dan mengenali apa yang menjadi kebutuhan dan kelemahan umat. Dengan demikian ia benar-benar dapat menjadi wakil umat untuk mengajukan permohonan kepada Tuhan melalui berbagai macam jenis korban. Dan sebelum mewakili umat ia sendiri harus mengadakan upacara khusus untuk dirinya sendiri, yaitu upacara persembahan pengampunan dosa, sebab ia sendiri adalah orang berdosa.

Akan tetapi tidak demikian dengan Tuhan Yesus selaku Imam Besar. Tuhan Yesus sangat mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan kelemahan umat. Yesus rela merasakan kelemahan dan penderitaan umat dan menanggung hukuman dari Allah, meskipun Ia sendiri tidak bersalah atau berdosa. Kerendahan hati Yesus tampak dari kesediaan-Nya untuk melakukan itu (menanggung hukuman). Oleh karena itu melalui-Nya muncul keselamatan bagi umat.

Mark. 10:35-45
Di bagian ini Tuhan Yesus menyempurnakan pengertian para murid-Nya mengenai keterlibatan dan peran para murid dalam karya Tuhan Yesus. Dari usaha persaingan para murid untuk menjadi yang terkemuka, Tuhan Yesus malah mengajarkan bahwa pola kerendahan hati itu yang terutama. Untuk itu Tuhan Yesus membandingkan penyelenggaraan pemerintahan duniawi dengan pemerintahan kerajaan Allah. Jalan untuk menuju menjadi yang terkemuka dalam kerajaan Allah harus ditempuh dengan jalan penghambaan kepada semua orang. Kepemimpinan justru berfungsi ketika Yesus memilih jalan perendahan hati dengan menjadi penebus dosa umat.

Pertanyaan untuk diskusi:
1.Apa saja yang dapat mendukung kita untuk dapat tetap konsisten dalam melakukan pelayanan dan hal apa saja yang dapat membuat kita tidak bisa konsisten dalam pelayanan?
2.Kerendahan hati Tuhan Yesus menghasilkan keselamatan umat manusia. Jelaskan makna kalimat ini!
3.Apa manfaat yang dirasakan oleh kita serta orang lain jika kita dapat menerapkan pola rendah hati?
4.Jelaskan arti kalimat: “minum dari cawan Yesus dan dibaptis dengan baptisan Yesus”!

5.Kadang-kadang “situasi” dapat menjadi godaan dari Iblis sehingga menjadikan kita tidak dapat rendah hati. Pernahkah saudara mengalaminya? Share-kan!

Postingan populer dari blog ini

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bp Suwondo

Tata Ibadah Bidston Syukur Keluarga Bpk/Ibu Karep Purwanto Atas rencana Pernikahan Sdr.Petrus Tri Handoko dengan sdr.Nining Puji Astuti GKJ Ambarawa, 3 Mei 2013

LITURGI ULANG TAHUN PERKAWINAN KE 50 BP.SOEWANTO DAN IBU KRIS HARTATI AMBARAWA, 19 DESEMBER 2009