Bahan Pemahaman Alkitab Komisi Warga Dewasa Gereja Kristen Jawa Ambarawa.
Bahan Pemahaman
Alkitab
Komisi Warga Dewasa
Gereja Kristen Jawa
Ambarawa.
Menceritakan pekerjaan Allah melalui
tindakan nyata.
Bacaan: Lukas 6:27-38
Biasanya setiap orang Kristen
akan merasa senang bila dirinya disebut sebagai Hamba Kristus atau disebut
sebagai Pengikut Kristus yang setia. Namun apakah orang yang demikian bersedia
untuk menangung konsekuensi/akibat dari sebutan-sebutan tersebut? Kelihatannya
akan ada banyak orang yang hanya senang menerima sebutan-sebutan tersebut tanpa
harus memperhatikan dan mau menerima konsekuensinya.
Cerita dalam Injil Lukas 6:27-38
menggambarkan tentang konsekuensi oleh orang yang mau disebut sebagai Pengikut
Kristus yang setia. Orang tersebut harus menunjukkan cinta kasih secara nyata
dalam hidup sehari-hari. Kasih tidak hanya dirasakan secara pribadi, apalagi
hanya sebagai suatu pembicaraan dalam PA-PA. Kita disadarkan bahwa ketika kasih
harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari ternyata tidaklah mudah.
Dimana kesulitannya? Mari kita
perhatikan hal-hal berikut ini:
-Harus dapat mengasihi musuh
(ayat 27). Padahal biasanya bila seseorang sedang menyimpan rasa permusuhan,
yang muncul di hati adalah keinginan untuk mencelakan musuh tersebut. Atau
paling tidak hatinya akan senang bila melihat musuhnya lagi celaka.
-Harus memberkati orang yang
berbuat jahat (ayat 28).
-Memberikan pipi kiri ketika pipi
kanan ditampar (ayat 29). Jadi tidak membalas ketika disakiti atau dirugikan
orang lain.
-Memberikan sesuatu kepada orang
yang meminta tanpa harus punya rasa kuatir dan mengharapkan balasan (ayat 30).
-Mengasihi bukan hanya kepada
mereka yang mengasihi kita namun juga mengasihi mereka yang tidak mengasihi
kita (ayat 32,33,35).
Dari sini kita sungguh sadar
bahwa menjalani hidup berdasar kasih ternyata memang tidak mudah.
Namun jika kita mengaku sebagai
hamba Kristus atau Pengikut Kristus yang setia, kesulitan-kesulitan tersebut di
atas harus tetap kita upayakan. Karena Kristus yang kita ikuti juga sudah
menyatakan kasih tersebut dalam kehidupan-Nya. “Sebab bapamu di sorga juga
melakukan kebaikan bagi mereka yang tidak tahu kebaikan dan berbuat jahat. Oleh
karena itu kamu harus bermurah hati sama separti Bapamu di sorga yang murah
hati” (ayat 35b-36). Jika hidup yang penuh kasih ini menjadi bagian hidup orang
Kristen maka sudah tentu hidup orang Kristen akan menjadi lembaran-lembaran
kertas yang memuat cerita tentang pekerjaan Allah. Lembaran cerita itu punya
pengaruh dan dirasakan oleh orang yang ada di sekitar kita. Dengan demikian
pekerjaan Allah yang penuh kasih dapat terwujud nyata melalui hidup kita. Amin.
Pertanyaan diskusi:
1.Mengasihi musuh. Amat sulit
sekali dilakukan. Apa yang sesungguhnya menjadi penghalangnya?
2.Dalam kenyataan sering kita
dapati dalam persekutuan adanya orang-orang yang menyimpan rasa permusuhan. Apa
penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?